Cangkang/kulit kerang, bila tidak dimanfaatkan hanya menjadi limbah atau sampah yang berserakan mengotori jalan atau pekarangan. Namun berkat sentuhan tangan nan terampil, cangkang kerang itu bisa berubah menjadi kerajinan yang cantik dan indah. Seperti yang terlihat di stand Tanjung Balai dalam perayaan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Aneka aksesoris dari cangkang kerang dipamerkan disini. Seperti tempat kue kering, tempat tissue, vas bunga dan sebagainya.
Adalah Zubaidah Damanik, pengrajin yang menghasilkan berbagai aksesoris menarik ini. Pengrajin dari Tanjung Balai memanfaatkan cangkang kerang untuk dijadikan aksesoris.
Menurutnya, untuk menjadi pengrajin kulit kerang yang pertama kali harus dikuasai adalah keahlian menyesuaikan ukuran kerang sehinggga produk rangkaian tersebut tidak timpang. “Harus dikuasai ukuran kerang, cangkang kerang kan ada kanan dan kiri, harus disesuaikan ukurannya, agar hasil rangkaian kerang terlihat lebih rapi, dan lebih sedap dipandang,” ujar Zuraidah yang sudah 2 tahun menjadi pengrajin kulit kerang.
Untuk membuat hiasan kulit kerang hanya butuh waktu 15 menit hingga satu jam.
Zuraida menegaskan, model yang dikeluarkannya tidak terlalu besar. “Modal hanya cangkang kerang, 1 kilonya hanya Rp3 ribu. Kemudian, lem dan triplek,’’ tambah Zuraida.
Proses pembuatannya, sambung Zuraida, cangkang kerang dibersihkan. Pertama, direndam dengan air bersih selama 1 malam. Setelah itu direndam dengan kaporit sambil digosok, sehingga kotoran hilang. Setelah itu, cangkang kerang siap dirangkai menjadi aksesoris menarik dengan harga jual Rp15 ribu hingga Rp500 ribuan. (ram)