27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Ikut Travel Tour, Murah Meriah

Jalan-jalan ke Luar Negeri 

Jalan-jalan ke luar negeri??? Mahal kalee! Barangkali itu isi pikiran sebagian pembaca. Tetapi bagi sejumlah orang, ‘mahal’ itu ternyata bisa diakali. Inilah pengakuan sekelompok ladies-ladies dari berbagai kota di Sumut, yang sepekan lalu baru pulang dari travel tour ke sejumlah kota di Cina.

Lilis, wanita pemilik sebuah salon di Kota Tebing, mengaku ketagihan jalan-jalan ke luar negeri. Candu itu muncul setelah beberapa tahun lalu mengawalinya untuk kali pertama. “Awalnya diajak teman ikut travel tour. Masih sebatas ke Singapura dan Penang. Lama-lama jadi ketagihan. Akhirnya, dalam setahun paling tidak harus ada dua kali acara jalan-jalan bersama keluarga. Tak mesti ke luar negeri. Domestik juga bisa,” kata wanita berpenampilan modis ini mengawali pembicaraan dengan Sumut Pos.

Sejak ikut travel tour ke luar negeri, ia sudah mengunjungi Malaysia, Cina, Bangkok, dan sejumlah negara lainnya. ‘Sementara ini masih kawasan Asia. Soalnya biayanya lebih murah dibanding Eropa,” ujar  ibu tiga anak ini. Untuk domestik, ia sudah mengunjungi Parapat, Jakarta, Bandung, Yokjakarta, Bali, dan lainnya.

Ikut travel tour, bagi Lilis tak selalu harus bersama teman. Terkadang ia berangkat bersama suami dan anak-anak, khususnya kalau perjalanan domestik.
Bagaimana soal biaya?

“Ya… kalau ikut travel tour ke luar negeri ‘kan biasanya sudah direncanakan jauh-jauh hari. Seperti misalnya ke Hong Kong-Macau pertengahan bulan ini, sejak tahun lalu kami sudah menabung. Trus, ya ikut jula-jula (semacam arisan, red) lo… untuk menambah-nambah persediaan,” lanjut wanita berusia 49 tahun yang terlihat awet muda ini.

Apa yang membuat dirinya ketagihan ke luar negeri? “Jalan-jalan ini semacam waktu untuk menikmati hasil kerja keras selama bekerja mencari duit. Kita tidak memikirkan bisnis, tidak memikirkan pekerjaan di rumah, dan segala tetek bengek lainnya. Benar-benar hanya untuk happy-happy menikmati waktu untuk diri sendiri. Kalau bawa suami, kita serasa pacaran lagi berdua,” senyumnya manis.

Lain lagi pengakuan Nengsi (49). Wanita pengusaha kebun sawit ini mengaku senang ikut travel tour, karena suka melihat negeri lain. “Banyak yang bisa dilihat dan dipelajari dari negeri lain. Jadi kita tak seperti katak dalam tempurung,” katanya. Ia lebih suka ikut travel tour dibanding bepergian sendirian, karena ada teman jalan sekaligus menambah teman baru.

Sementara Nurainun, pengusaha pupuk di Tanjung Balai, mengaku suka ikut travel tour karena banyak teman jalan selama bepergian. Soal biaya, ia mengatakan selalu menyisihkan penghasilan untuk biaya happy-happy. “Setelah capek bekerja keras mencari duit, harus dinikmati dong,’’sebutnya.
Irawati alias Awan (48), pengusaha toko bakery di Kota Tebing mengatakan hal serupa. Hanya saja ia bukan karena takut sendirian makanya ia lebih memilih ikut travel tour. “Saya malah lebih sering bertindak sebagai tour leader bagi teman-teman dari Tebing, yang berminat melancong ke luar negeri. Jadi di samping memang suka jalan-jalan, juga karena ini jadi pekerjaan,” kata dia.

Pengakuan senada juga diutarakan Dwi Ambarwati (32), Herni Ho (30), Lina (31), Shanti (34). Para ladies yang umumnya memiliki usaha sendiri atau suaminya pengusaha ini mengaku menikmati travel tour ke luar negeri, karena programnya sudah jelas dan biaya lebih bisa dikendalikan. “Lebih terarah. Jadi tidak bingung,” kata mereka.

Linawati alias Ana (37) asal Tanjungbalai, lebih luar biasa lagi. Meski sudah mengunjungi sejumlah negara kota besar di Asia, seperti Kualalumpur, Penang, Singapura, Beijing, Hong Kong, Macao, Bangkok, dan lainnya, ia masih ngebet ingin mengunjungi puluhan negara lain di seluruh dunia.
Nah, bagi para ladies yang berminat jalan-jalan ke luar negeri, ikut travel tour barangkali merupakan salahsatu pilihan menarik. Soal biaya, bagi yang tak memiliki uang melimpah, bisa menabung sejak sekarang, atau ikut jula-jula. Yang pasti, tidak kecewa. (mea)

Jalan-jalan ke Luar Negeri 

Jalan-jalan ke luar negeri??? Mahal kalee! Barangkali itu isi pikiran sebagian pembaca. Tetapi bagi sejumlah orang, ‘mahal’ itu ternyata bisa diakali. Inilah pengakuan sekelompok ladies-ladies dari berbagai kota di Sumut, yang sepekan lalu baru pulang dari travel tour ke sejumlah kota di Cina.

Lilis, wanita pemilik sebuah salon di Kota Tebing, mengaku ketagihan jalan-jalan ke luar negeri. Candu itu muncul setelah beberapa tahun lalu mengawalinya untuk kali pertama. “Awalnya diajak teman ikut travel tour. Masih sebatas ke Singapura dan Penang. Lama-lama jadi ketagihan. Akhirnya, dalam setahun paling tidak harus ada dua kali acara jalan-jalan bersama keluarga. Tak mesti ke luar negeri. Domestik juga bisa,” kata wanita berpenampilan modis ini mengawali pembicaraan dengan Sumut Pos.

Sejak ikut travel tour ke luar negeri, ia sudah mengunjungi Malaysia, Cina, Bangkok, dan sejumlah negara lainnya. ‘Sementara ini masih kawasan Asia. Soalnya biayanya lebih murah dibanding Eropa,” ujar  ibu tiga anak ini. Untuk domestik, ia sudah mengunjungi Parapat, Jakarta, Bandung, Yokjakarta, Bali, dan lainnya.

Ikut travel tour, bagi Lilis tak selalu harus bersama teman. Terkadang ia berangkat bersama suami dan anak-anak, khususnya kalau perjalanan domestik.
Bagaimana soal biaya?

“Ya… kalau ikut travel tour ke luar negeri ‘kan biasanya sudah direncanakan jauh-jauh hari. Seperti misalnya ke Hong Kong-Macau pertengahan bulan ini, sejak tahun lalu kami sudah menabung. Trus, ya ikut jula-jula (semacam arisan, red) lo… untuk menambah-nambah persediaan,” lanjut wanita berusia 49 tahun yang terlihat awet muda ini.

Apa yang membuat dirinya ketagihan ke luar negeri? “Jalan-jalan ini semacam waktu untuk menikmati hasil kerja keras selama bekerja mencari duit. Kita tidak memikirkan bisnis, tidak memikirkan pekerjaan di rumah, dan segala tetek bengek lainnya. Benar-benar hanya untuk happy-happy menikmati waktu untuk diri sendiri. Kalau bawa suami, kita serasa pacaran lagi berdua,” senyumnya manis.

Lain lagi pengakuan Nengsi (49). Wanita pengusaha kebun sawit ini mengaku senang ikut travel tour, karena suka melihat negeri lain. “Banyak yang bisa dilihat dan dipelajari dari negeri lain. Jadi kita tak seperti katak dalam tempurung,” katanya. Ia lebih suka ikut travel tour dibanding bepergian sendirian, karena ada teman jalan sekaligus menambah teman baru.

Sementara Nurainun, pengusaha pupuk di Tanjung Balai, mengaku suka ikut travel tour karena banyak teman jalan selama bepergian. Soal biaya, ia mengatakan selalu menyisihkan penghasilan untuk biaya happy-happy. “Setelah capek bekerja keras mencari duit, harus dinikmati dong,’’sebutnya.
Irawati alias Awan (48), pengusaha toko bakery di Kota Tebing mengatakan hal serupa. Hanya saja ia bukan karena takut sendirian makanya ia lebih memilih ikut travel tour. “Saya malah lebih sering bertindak sebagai tour leader bagi teman-teman dari Tebing, yang berminat melancong ke luar negeri. Jadi di samping memang suka jalan-jalan, juga karena ini jadi pekerjaan,” kata dia.

Pengakuan senada juga diutarakan Dwi Ambarwati (32), Herni Ho (30), Lina (31), Shanti (34). Para ladies yang umumnya memiliki usaha sendiri atau suaminya pengusaha ini mengaku menikmati travel tour ke luar negeri, karena programnya sudah jelas dan biaya lebih bisa dikendalikan. “Lebih terarah. Jadi tidak bingung,” kata mereka.

Linawati alias Ana (37) asal Tanjungbalai, lebih luar biasa lagi. Meski sudah mengunjungi sejumlah negara kota besar di Asia, seperti Kualalumpur, Penang, Singapura, Beijing, Hong Kong, Macao, Bangkok, dan lainnya, ia masih ngebet ingin mengunjungi puluhan negara lain di seluruh dunia.
Nah, bagi para ladies yang berminat jalan-jalan ke luar negeri, ikut travel tour barangkali merupakan salahsatu pilihan menarik. Soal biaya, bagi yang tak memiliki uang melimpah, bisa menabung sejak sekarang, atau ikut jula-jula. Yang pasti, tidak kecewa. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/