25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Ekonom: Tahun Ini Akan Cukup Berat

Pertumbuhan ekonomi-Ilustrasi
Pertumbuhan ekonomi-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ekonom yang juga Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2015 yang hanya 4,71 persen (year on year/dibanding periode sama tahun sebelumnya) memang mengejutkan.

Sebab, proyeksi awal masih di kisaran 5 persen atau paling rendah 4,9 persen. “Karena itu, tahun ini akan cukup berat,” ujarnya, kemarin.

Menurut Enmy, saat kinerja ekspor sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi belum bisa diandalkan, pemerintah mestinya bergerak cepat untuk menggenjot belanja modal melalui proyek infrastruktur. “Itu kuncinya. Kalau pemerintah gagal di belanja modal, susah untuk mendorong ekonomi naik lagi,” katanya.

Bambang Brodjonegoro mengakui, sepanjang Triwulan I 2015, proyek-proyek infrastruktur memang belum berjalan. Namun, Mei ini berbagai proyek mulai diluncurkan, seperti program sejuta rumah, ruas tol Trans Jawa, tol Trans Sumatera, hingga proyek bendungan di berbagai daerah. “Jadi belanja pemerintah akan segera naik,” ucapnya.

Di samping itu, lanjut Bambang, dalam beberapa bulan lagi, akan ada event-event besar seperti Bulan Ramadhan, Lebaran, pemilihan kepala daerah, Natal, hingga liburan akhir tahun. “Itu semua akan mendorong konsumsi rumah tangga,” jelasnya.

Selain itu, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal itu pun banyak berharap dari investasi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan, hingga saat ini Indonesia masih menjadi negara yang menarik bagi investor asing.

Apalagi, pemerintah telah banyak mengeluarkan fasilitas yang memudahkan proses investasi di Indonesia, diantaranya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan fasilitas tax allowance yang telah diberlakukan pada 6 Mei lalu.

“Saat ini tawaran investasi lebih besar dari tahun lalu. Masih ada peluang investasi yang besar dari pihak asing,” ujarnya. (owi/ken/kim)

Pertumbuhan ekonomi-Ilustrasi
Pertumbuhan ekonomi-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ekonom yang juga Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2015 yang hanya 4,71 persen (year on year/dibanding periode sama tahun sebelumnya) memang mengejutkan.

Sebab, proyeksi awal masih di kisaran 5 persen atau paling rendah 4,9 persen. “Karena itu, tahun ini akan cukup berat,” ujarnya, kemarin.

Menurut Enmy, saat kinerja ekspor sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi belum bisa diandalkan, pemerintah mestinya bergerak cepat untuk menggenjot belanja modal melalui proyek infrastruktur. “Itu kuncinya. Kalau pemerintah gagal di belanja modal, susah untuk mendorong ekonomi naik lagi,” katanya.

Bambang Brodjonegoro mengakui, sepanjang Triwulan I 2015, proyek-proyek infrastruktur memang belum berjalan. Namun, Mei ini berbagai proyek mulai diluncurkan, seperti program sejuta rumah, ruas tol Trans Jawa, tol Trans Sumatera, hingga proyek bendungan di berbagai daerah. “Jadi belanja pemerintah akan segera naik,” ucapnya.

Di samping itu, lanjut Bambang, dalam beberapa bulan lagi, akan ada event-event besar seperti Bulan Ramadhan, Lebaran, pemilihan kepala daerah, Natal, hingga liburan akhir tahun. “Itu semua akan mendorong konsumsi rumah tangga,” jelasnya.

Selain itu, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal itu pun banyak berharap dari investasi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan, hingga saat ini Indonesia masih menjadi negara yang menarik bagi investor asing.

Apalagi, pemerintah telah banyak mengeluarkan fasilitas yang memudahkan proses investasi di Indonesia, diantaranya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan fasilitas tax allowance yang telah diberlakukan pada 6 Mei lalu.

“Saat ini tawaran investasi lebih besar dari tahun lalu. Masih ada peluang investasi yang besar dari pihak asing,” ujarnya. (owi/ken/kim)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/