MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Pertanian Sumut, Ir H.M Roem, Msi mendadak tewas di lapangan. Peristiwa itu terjadi saat Pemprov Sumut bertanding futsal dengan Bank Indonesia.
Peristiwa itu terjadi di lapangan futsal Jalan Kasuwari, Kec. Medan Sunggal, Jumat (29/5) sore.
Sekira pukul 20.00 wib, Roem tiba di rumah duka Jalan Selambo V No 2 Kec. Medan Amplas. Sebelumnya, sempat dibawa ke RS Advent untuk mendapatkan pertolongan.
Jerit tangis pun pecah saat jenazah diturunkan dari ambulans. Terlihat istri almarhum, Yasmiati Lubis (58) hanya bisa terduduk. Dia tak mampu berdiri saat jenazah dibawa masuk kedalam rumah.
Sementara keluarga lainnya langsung memeluk Yasmiati untuk menenangkannya. Kemudian, satu persatu baik dari keluarga maupun rekan-rekan kerja bergantian melihat jenazah korban yang terbujur kaku.
Irvan, ajudan almarhum mengatakan sore sekira pukul 17.00 WIB Pemprov Sumut dan jajarannya tengah bertanding futsal melawan Bank Indonesia. Saat itu, Roem berposisi sebagai striker (penyerang). Namun saat pertandingan baru berjalan 10 menit, tiba-tiba korban pun terjatuh di lapangan.
“Jadi pas lagi serangan balek ni, tiba-tiba bapak jatuh. Langsung kami angkatlah kepinggir lapangan untuk memeriksanya,” jelasnya saat di rumah duka.
“Kami lepaskan sepatu, kaos kaki biar lega maksudnya. Tapi masih gak sadar juga,” ujarnya.
Panik, almarhum kemudian dibawa ke Rumah Sakit Advent. Tapi sayang, nyawa Roem tak tertolong lagi. “Sempat dipompa tapi udah gak ada lagi kata dokternya,” ungkapnya.
Tewasnya korban belum dapat dipastikan. Sebab, belum ada pemeriksaan lebih lanjut. “Kalau penyebabnya belum tahu. Kalau tiap minggu kami memang sering main futsal, bapak biasa aja. Mungkin karena kecapekan,” terangnya.
Istri Roem, Yasmiati Lubis tampak menahan duka mendalam. Matanya bengkak akibat menangis terus menerus. Ia menduga suaminya terlalu letih bekerja. “Capek kali kerjanya bapak, tiap hari pulangnya malam, istirahatnya pun kurang,” ungkap Yasmiati membuka pembicaraan dengan wartawan.
Apa tabiat almarhum yang tidak lazim sebelum meninggal? “Kalau untuk tanda-tanda itu tidak ada. Biasa setiap pagi bapak minum jamu, terus berangkat kerja,” terang wanita berjilbab putih ini.
Dirinya pun sempat berkomunikasi lewat telepon saat almarhum hendak berangkat bermain bola. “Bapak pamit, katanya agak pulang malam,” tutur Yasmiati dengan mata berkaca-kaca.