DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Diduga bermotif rebutan lahan parkir dan tanah garapan, Abdi Tarigan (33) dan adik kandungnya Firman Tarigan (27), keduanya warga Dusun I Desa Limau Mungkur, STM Hilir Deli Serdang sekarat dikelewang warga sekampungnya yang juga berstatus abang adik, Nauli Sembiring (30) dan Ukun Sembiring (28). Peristiwa ini terjadi Kamis (11/6) sekira pukul 18.30 WIB.
Hingga kini kedua korban masih kritis di ruang ICU RSU Grand Medistra Lubuk Pakam dan RSU Keluarga Jalan Limau Manis Pasar 14 Nomor 88 Tanjung Morawa.
Informasi diperoleh, sebelumnya Firman sedang bekerja di pabrik pupuk kompos. Tak berapa lama, kedua pelaku mendatangi lokasi pabrik dan menyuruh Firman keluar. Tanpa curiga, korban keluar dari lokasi pabrik. Namun tanpa diduga korban, kedua pelaku dengan klewang ditangan langsung menghajar korban. Melihat adiknya bersimbah darah, Abdi yang saat kejadian duduk di warung tak jauh dari lokasi langsung datang untuk melerai.
Namun kedatangan Abdi disambut sabetan kelewang oleh kedua pelaku. Serangan yang membabibuta dari kedua pelaku membuat kedua korban kelabakan. Tak berapa lama, kedua korban tersungkur bersimbah darah karena mengalami luka pada tubuh dan kepala masing-masing. Usai membantai kedua korban, kedua pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi. Peristiwa itu menggegerkan warga sekitar yang langsung menuju lokasi kejadian.
Kedua korban yang mengalami luka bacok itupun dilarikan ke RSU Keluarga. Pihak rumah sakit terpkasa merujuk Firman ke RSU Grand Medistra karena mengalami luka yang sangat parah di perutnya. Usus korban Firman nyaris terburai ditikam pelaku. Sedangkan Abdi menderita luka robek pada kepala belakang, luka tusuk pada tangan kiri, luka robek pada tangan kanan dan luka robek pada perut sebelah kanan.
Hingga Jumat (12/6) siang Firman masih dirawat intensif di ruang ICU RSU Grand Medistra Lubuk Pakam. Motif penganiayaan yang menyebabkan kedua korban sekarat itu pun masih simpang siur. Ada informasi jika pembantaian terhadap korban terindikasi perebutan lapak parkir pada sejumlah perusahaan yang ada disekitar Kecamatan SYM Hilir.
Namun ada juga rumor berkembang jika kedua korban dibantai karena perebutan lahan garapan eks HGU PTPN II. Kapolsek Talun Kenas AKP Kesmart Purba ketik dikonfirmasi mengaku sejauh ini pihaknya masih memeriksa dua saksi yakni Darwin Tarigan dan Obet Tarigan namun belum diketahui secara pasti motif pembantaian itu. “Motifnya belum kita ketahui. Kedua pelaku masih kita kejar,” sebutnya. (man/deo)
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Diduga bermotif rebutan lahan parkir dan tanah garapan, Abdi Tarigan (33) dan adik kandungnya Firman Tarigan (27), keduanya warga Dusun I Desa Limau Mungkur, STM Hilir Deli Serdang sekarat dikelewang warga sekampungnya yang juga berstatus abang adik, Nauli Sembiring (30) dan Ukun Sembiring (28). Peristiwa ini terjadi Kamis (11/6) sekira pukul 18.30 WIB.
Hingga kini kedua korban masih kritis di ruang ICU RSU Grand Medistra Lubuk Pakam dan RSU Keluarga Jalan Limau Manis Pasar 14 Nomor 88 Tanjung Morawa.
Informasi diperoleh, sebelumnya Firman sedang bekerja di pabrik pupuk kompos. Tak berapa lama, kedua pelaku mendatangi lokasi pabrik dan menyuruh Firman keluar. Tanpa curiga, korban keluar dari lokasi pabrik. Namun tanpa diduga korban, kedua pelaku dengan klewang ditangan langsung menghajar korban. Melihat adiknya bersimbah darah, Abdi yang saat kejadian duduk di warung tak jauh dari lokasi langsung datang untuk melerai.
Namun kedatangan Abdi disambut sabetan kelewang oleh kedua pelaku. Serangan yang membabibuta dari kedua pelaku membuat kedua korban kelabakan. Tak berapa lama, kedua korban tersungkur bersimbah darah karena mengalami luka pada tubuh dan kepala masing-masing. Usai membantai kedua korban, kedua pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi. Peristiwa itu menggegerkan warga sekitar yang langsung menuju lokasi kejadian.
Kedua korban yang mengalami luka bacok itupun dilarikan ke RSU Keluarga. Pihak rumah sakit terpkasa merujuk Firman ke RSU Grand Medistra karena mengalami luka yang sangat parah di perutnya. Usus korban Firman nyaris terburai ditikam pelaku. Sedangkan Abdi menderita luka robek pada kepala belakang, luka tusuk pada tangan kiri, luka robek pada tangan kanan dan luka robek pada perut sebelah kanan.
Hingga Jumat (12/6) siang Firman masih dirawat intensif di ruang ICU RSU Grand Medistra Lubuk Pakam. Motif penganiayaan yang menyebabkan kedua korban sekarat itu pun masih simpang siur. Ada informasi jika pembantaian terhadap korban terindikasi perebutan lapak parkir pada sejumlah perusahaan yang ada disekitar Kecamatan SYM Hilir.
Namun ada juga rumor berkembang jika kedua korban dibantai karena perebutan lahan garapan eks HGU PTPN II. Kapolsek Talun Kenas AKP Kesmart Purba ketik dikonfirmasi mengaku sejauh ini pihaknya masih memeriksa dua saksi yakni Darwin Tarigan dan Obet Tarigan namun belum diketahui secara pasti motif pembantaian itu. “Motifnya belum kita ketahui. Kedua pelaku masih kita kejar,” sebutnya. (man/deo)