GOWA, SUMUTPOS.CO – Dua anggota TNI menjadi korban penyerangan brutal di Lapangan Syekh Yusuf, Gowa, kemarin dini hari. Pratu Aspin Mallombasang tewas, sementara Pratu Rahman Faturrahman kritis.
Dua anggota TNI tersebut diserang dengan menggunakan senjata tajam jenis samurai dan parang. Pratu Aspin mendapat dua luka tikaman di dada kiri, sementara Pratu Rahman menderita tiga luka tikaman di punggung.
Pratu Aspin Mallobassang dan Pratu Rahman Faturahman merupakan anggota yang bertugas di Kostrad 433 Kariango.
Pratu Rahman adalah anggota Denma Brigif 3 Kostrad 433 dengan NRP 3108019833088, sementara Pratu Aspin adalah anggota Kostrad 433 dengan NRP 3110478111189. Saat ini, Pratu Aspin mengemban tugas sebagai pasukan penjaga perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia.
Berdasar informasi yang dihimpun, insiden berdarah itu terjadi pukul 02.00 Wita. Pada saat bersamaan, kedua korban tengah berkumpul bersama delapan rekannya yang merupakan warga setempat.
Kelompok penyerang datang dari arah selatan Lapangan Syekh Yusuf. Mereka menggunakan sepeda motor secara berboncengan. ”Kira-kira ada 15 orang. Mereka bawa parang, pisau, juga samurai,” ucap rekan kedua korban sekaligus saksi kejadian, Wa’is.
Para pelaku, menurut dia, langsung menyerang. Beruntung, dia dan beberapa rekannya berhasil menyelamatkan diri.
Aspin yang melihat kejadian itu turut melawan dan berupaya membantu Rahman menyelamatkan diri. Namun sayang, upaya keduanya justru memancing aksi para pelaku penyerangan semakin beringas.
Mereka pun menjadi bulan-bulanan penyerang hingga akhirnya tak berdaya.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Syekh Yusuf untuk dirawat, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Pelamonia pukul 03.00 Wita. ASpin pun dinyatakan meninggal.
Kabidhumas Polda Sulsel Kombes Pol F. Barung Mangera menyatakan, jajaran Polres Gowa masih melakukan penyelidikan. Identitas para pelaku penyerangan belum diketahui. (zaq/JPG/c17/diq)