25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Deputi Pencegahan KPK Berdarah Batak Itu Punya Pengalaman Kelas Dunia

Dr Pahala Nainggolan, Ak
Dr Pahala Nainggolan, Ak

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pelaksana Tugas (Plt) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki melantik Dr Pahala Nainggolan, Ak sebagai Deputi Pencegahan, Kamis (15/10) kemarin. Tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya pria berdarah Batak ini.

Namun latarbelakang pendidikan dan pengalamannya sebagai auditor dan konsultan proyek-proyek yang didanai lembaga dunia selama sepuluh tahun terakhir, membuat lembaga antirasuah menjatuhkan pilihan pada doktor dari Universitas Indonesia ini untuk mengawal bisang pencegahan korupsi.

Pahala mendalami ilmu akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1983 lalu. Setelah lulus tahun 1986,  ia mengawali karir auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Bali hingga 1989.

Informasi yang diperoleh dari Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, mengatakan, Pahala juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, pada program magister managemen  hingga kemudian memeroleh gelar doktor tahun 2001 lalu.

Meski memiliki karir yang cukup baik di BPKP, Pahala diketahui mengundurkan diri tahun 1995. Ia kemudian bekerja pada berbagai perusahaan multinasional dan menjadi konsultan pada bebagai proyek hibah luar negeri yang dibiayai USAID, AUSaid, Bank Dunia dan CIDA. Selain itu juga bekerja sebagai konsultan untuk program ADB di sektor konservasi laut, pendidikan dasar, air bersih, infrastruktur, kehutanan dan pendanaan  untuk LSM lokal, hingga kini.

“Dari biografi, tercatat sampai sejauh ini sudah lima penelitian beliau tentang pasar modal yang dipublikasikan di berbagai jurnal penelitian,” ujarnya.

Pahala juga tercatat sedikitnya telah menerbitkan delapan buku. Antara lain, ‘Cara Mudah Memahami Akuntansi’, ‘Hitung Untung Bisnis UKM’ dan sejumlah buku  tentang lembaga non-profit Indonesia. Selain itu tercatat sekitar 48 artikelnya telah dipublikasikan. Antara lain tentang perpajakan Indonesia, reformasi birokrasi, desentralisasi pengelolaan pendidikan dan konservasi laut.(gir)

Dr Pahala Nainggolan, Ak
Dr Pahala Nainggolan, Ak

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pelaksana Tugas (Plt) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki melantik Dr Pahala Nainggolan, Ak sebagai Deputi Pencegahan, Kamis (15/10) kemarin. Tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya pria berdarah Batak ini.

Namun latarbelakang pendidikan dan pengalamannya sebagai auditor dan konsultan proyek-proyek yang didanai lembaga dunia selama sepuluh tahun terakhir, membuat lembaga antirasuah menjatuhkan pilihan pada doktor dari Universitas Indonesia ini untuk mengawal bisang pencegahan korupsi.

Pahala mendalami ilmu akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1983 lalu. Setelah lulus tahun 1986,  ia mengawali karir auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Bali hingga 1989.

Informasi yang diperoleh dari Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, mengatakan, Pahala juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, pada program magister managemen  hingga kemudian memeroleh gelar doktor tahun 2001 lalu.

Meski memiliki karir yang cukup baik di BPKP, Pahala diketahui mengundurkan diri tahun 1995. Ia kemudian bekerja pada berbagai perusahaan multinasional dan menjadi konsultan pada bebagai proyek hibah luar negeri yang dibiayai USAID, AUSaid, Bank Dunia dan CIDA. Selain itu juga bekerja sebagai konsultan untuk program ADB di sektor konservasi laut, pendidikan dasar, air bersih, infrastruktur, kehutanan dan pendanaan  untuk LSM lokal, hingga kini.

“Dari biografi, tercatat sampai sejauh ini sudah lima penelitian beliau tentang pasar modal yang dipublikasikan di berbagai jurnal penelitian,” ujarnya.

Pahala juga tercatat sedikitnya telah menerbitkan delapan buku. Antara lain, ‘Cara Mudah Memahami Akuntansi’, ‘Hitung Untung Bisnis UKM’ dan sejumlah buku  tentang lembaga non-profit Indonesia. Selain itu tercatat sekitar 48 artikelnya telah dipublikasikan. Antara lain tentang perpajakan Indonesia, reformasi birokrasi, desentralisasi pengelolaan pendidikan dan konservasi laut.(gir)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/