29 C
Medan
Thursday, March 6, 2025

Pulanglah Nak, Kami Merindukanmu..

Sekeluarga anggota Gafatar Binjai yang menghilang.
Sekeluarga anggota Gafatar Binjai yang menghilang.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pulanglah nak, kami merindukanmu. Kalimat pilu ini yang terlontar dari mulut Nurbayani (60) saat melaporkan bergabungnya Fahmi Tanjung dan istrinya Ersa Yanti Sitompul, serta kedua anak mereka dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Ketapang, Kalimantan Barat.

“Si Yanyi itu anak saya. Dia menghilang bersama suami dan kedua anaknya,” lirih wanita berkerudung itu berderai air saat mengadu ke Polres Binjai, Kamis (14/1) siang. Nurbayani berharap agar anak dan menantunya yang berstatus PNS serta kedua cucunya itu segera kembali ke Binjai. Bahkan, sebelum berangkat ke Kalimantan, Yanti dan keluarganya kata Nurbayani sempat permisi ke rumahnya di Jalan Pembangunan, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. “Saat saya tahu mereka mau ke Kalimantan, saya juga ikut mengantar mereka ke Kualanamu, naik pesawat mereka,” kenangnya.

Dua minggu pasca berangkat, Nurbayani masih sempat berkomunikasi dengan Yanti. Kala itu, Yanti mengaku dia dan suaminya sudah bekerjadi sana. “Yanti bilang dia sudah kerja di Kalimantan. Bahkan dia juga bilang tinggal tidak jauh dari tempat kerjanya,” bebernya. Itu adalah komunikasi terakhir Nurbayani dengan putrinya. Sejak saat itu, nomor telepon yang biasa digunakan Yanti untuk berkomunikasi sudah tak aktif lagi.

Nurbayani meyakini Yanti dan keluarganya bergabung ke Gafatar setelah menemukan sejumlah berkas yang berkaitan dengan organisasi sesat itu dari rumahnya, Jalan Kolonel Yos Sudarso, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara.

“Dari temuan di rumah Yanti itulah makanya kami yakin kalau mereka gabung ke Gafatar. Pulangkah kalian nak,” serunya. Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Bambang Harianto SH yang dikonfirmasi kru koran ini mengaku telah menerima laporan keluarga korban. “Mereka sudah resmi melaporkan orang hilang. Akan tetapi kami masih melakukan penyelidikan kebenaran bergabungnya mereka ke Gafatar,” katanya.

KETUA GAFATAR DS JUGA HILANG
Selain keluarga Yanti, ternyata Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Deli Serdang yang saat ini dijabat Sutrisno (41) dan istrinya Nurhayati (39), juga ikut menghilang bersama kedua anak mereka. Pasutri yang berstatus guru PNS di SMAN 1 Galang itu sudah sebulan terakhir tak mengajar. Kepala Sekolah SMAN 1 Galang, Tomer Simbolon yang ditemui kru koran ini Jumat (15/1) siang mengatakan, Sutrisno yang berstatus guru bahasa Inggris dan Nurhayati guru Biologi tersebut sudah tidak masuk dari tanggal 8 Nopember 2015.

Selain tak mengajar, pasutri ini juga tidak mengambil gaji dari bulan Desember. “Jika selama tiga bulan gaji mereka tidak diambil, maka akan dikembalikan ke negara. Sutrisno mengajar sejak tahun 2006 lalu dan setahun kemudian istrinya mengajar di sekolah yang sama. Sutrisno dan Nurhayati sama-sama lajang ketika pertama mengajar di sekolah ini. Saya pun heran mengapa pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan Sutrisno dan istrinya. Persoalan ini sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Deli Serdang,” ujarnya sambil menyebutkan jika dirinya tidak mengetahui Sutrisno menjabat Ketua Gafatar Deli Serdang.

Sekeluarga anggota Gafatar Binjai yang menghilang.
Sekeluarga anggota Gafatar Binjai yang menghilang.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pulanglah nak, kami merindukanmu. Kalimat pilu ini yang terlontar dari mulut Nurbayani (60) saat melaporkan bergabungnya Fahmi Tanjung dan istrinya Ersa Yanti Sitompul, serta kedua anak mereka dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Ketapang, Kalimantan Barat.

“Si Yanyi itu anak saya. Dia menghilang bersama suami dan kedua anaknya,” lirih wanita berkerudung itu berderai air saat mengadu ke Polres Binjai, Kamis (14/1) siang. Nurbayani berharap agar anak dan menantunya yang berstatus PNS serta kedua cucunya itu segera kembali ke Binjai. Bahkan, sebelum berangkat ke Kalimantan, Yanti dan keluarganya kata Nurbayani sempat permisi ke rumahnya di Jalan Pembangunan, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. “Saat saya tahu mereka mau ke Kalimantan, saya juga ikut mengantar mereka ke Kualanamu, naik pesawat mereka,” kenangnya.

Dua minggu pasca berangkat, Nurbayani masih sempat berkomunikasi dengan Yanti. Kala itu, Yanti mengaku dia dan suaminya sudah bekerjadi sana. “Yanti bilang dia sudah kerja di Kalimantan. Bahkan dia juga bilang tinggal tidak jauh dari tempat kerjanya,” bebernya. Itu adalah komunikasi terakhir Nurbayani dengan putrinya. Sejak saat itu, nomor telepon yang biasa digunakan Yanti untuk berkomunikasi sudah tak aktif lagi.

Nurbayani meyakini Yanti dan keluarganya bergabung ke Gafatar setelah menemukan sejumlah berkas yang berkaitan dengan organisasi sesat itu dari rumahnya, Jalan Kolonel Yos Sudarso, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara.

“Dari temuan di rumah Yanti itulah makanya kami yakin kalau mereka gabung ke Gafatar. Pulangkah kalian nak,” serunya. Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Bambang Harianto SH yang dikonfirmasi kru koran ini mengaku telah menerima laporan keluarga korban. “Mereka sudah resmi melaporkan orang hilang. Akan tetapi kami masih melakukan penyelidikan kebenaran bergabungnya mereka ke Gafatar,” katanya.

KETUA GAFATAR DS JUGA HILANG
Selain keluarga Yanti, ternyata Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Deli Serdang yang saat ini dijabat Sutrisno (41) dan istrinya Nurhayati (39), juga ikut menghilang bersama kedua anak mereka. Pasutri yang berstatus guru PNS di SMAN 1 Galang itu sudah sebulan terakhir tak mengajar. Kepala Sekolah SMAN 1 Galang, Tomer Simbolon yang ditemui kru koran ini Jumat (15/1) siang mengatakan, Sutrisno yang berstatus guru bahasa Inggris dan Nurhayati guru Biologi tersebut sudah tidak masuk dari tanggal 8 Nopember 2015.

Selain tak mengajar, pasutri ini juga tidak mengambil gaji dari bulan Desember. “Jika selama tiga bulan gaji mereka tidak diambil, maka akan dikembalikan ke negara. Sutrisno mengajar sejak tahun 2006 lalu dan setahun kemudian istrinya mengajar di sekolah yang sama. Sutrisno dan Nurhayati sama-sama lajang ketika pertama mengajar di sekolah ini. Saya pun heran mengapa pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan Sutrisno dan istrinya. Persoalan ini sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Deli Serdang,” ujarnya sambil menyebutkan jika dirinya tidak mengetahui Sutrisno menjabat Ketua Gafatar Deli Serdang.

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru