25 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Suami dan Anak ke Pesta, Ibu Ini Disiksa Perampok

Foto: Redha/PM Nurhayani, kritis disiksa perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Minggu (28/2). Ia masih dirawat di rumah sakit.
Foto: Redha/PM
Nurhayani, kritis disiksa perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Minggu (28/2). Ia masih dirawat di rumah sakit.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan kembali mengganas di Lubuk Pakam. Kali ini rumah Eliadi (42) di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam yang disatroni pelaku, Minggu (28/2) sekira pukul 04.30 WIB. Nurhayani (40) istri Eliadi, disiksa perampok hingga luka memar di sekujur tubuhnya. Ibu tiga anak yang bekerja di UD Ginting ini disiksa hingga BAB. Kerugian material belum diketahui.

Info dihimpun, malam itu korban bersama suami dan anak-anaknya menghadiri pesta sunatan keluarga yang berjarak sekira 200 meter dari kediaman mereka. Karena kecapekan, sekira pukul 21.00 WIB, Nurhayani pamit pulang duluan ke rumah. Dua jam kemudian atau sekira pukul 23.00 WIB, Agus anak kedua korban yang masih duduk di bangku SLTA sempat menyusul pulang ke rumah. Sampai sejauh itu belum ada kejadian apapun. Karena belum bisa tidur, Agus kembali ke pesta.

Singkat cerita, sekira pukul 04.30 subuh, Agus baru pulang ke rumah. Saat itulah, Agus terkejut melihat semua lampu rumahnya sudah padam. Karena curiga, Agus mendekati pintu depan dan berusaha masuk. Tapi pintu terkunci dari dalam. Yakin ada yang tak beres, Agus lantas memanggil-manggil ibunya. Namun tak ada sahutan dari dalam rumah. Agus hanya samar-samar mendengar suara rintihan menahan sakit dari dalam. Suara itu membuat Agus panik. Apalagi semua pintu dan jendela rumah terkunci dari dalam.

Takut terjadi sesuatu terhadap ibunya, akhirnya Agus mencongkel jendela kamar yang jerejaknya terbuat dari kayu. Usaha Agus membuahkan hasil. Selanjutnya Agus masuk ke dalam kamar depan dan langsung menuju ruang tengah rumah. Saat itu Agus terkejut melihat ibunya yang mengalami luka memar pada wajah dan tubuh.

Agus sempat menanyakan yang terjadi, tapi sang ibu tak dapat berbicara karena kondisinya sudah kritis. Yang membuat Agus lebih heran lagi, kotoran ibunya berserakan di lantai ruang tengah rumah. Kuat dugaan korban sempat BAB menahan sakit akibat disiksa pelaku.

Tak tega melihat kondisi sang ibu, Agus pun menjerit minta tolong hingga membangunkan tetangganya yang langsung berkerumun. Khawatir terhadap nyawa korban, pihak keluarga langsung melarikan Nurhayati ke Rumah Sakit Melati, Perbaungan Sergai. Hingga berita dikirim belum diketahui motif dan jumlah pelaku karena korban masih truma dan belum bisa bicara.

Tak lama berselang, sejumlah petugas Polsek Lubuk Pakam yang mendapat kabar turun ke lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan.

Saat rumah diperiksa, polisi menemukan jerejak jendela dekat ruang makan di dapur yang terbuat dari besi telah digergaji pelaku jauh hari sebelumnya. Namun korban tidak memperhatikan jerejak itu karena jendelanya jarang dibuka apalagi dipasang gorden. Hingga berita ini dikirim, korban maupun keluarganya belum membuat laporan pengaduan ke polisi.

“Sampai hari ini korban belum membuat laporan pengaduan karena masih syok dan trauma. Meski begitu, anggota sudah cek TKP,” ujar Kapolsek Lubukpakam AKP Darwin Ketaren. (man/deo)

Foto: Redha/PM Nurhayani, kritis disiksa perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Minggu (28/2). Ia masih dirawat di rumah sakit.
Foto: Redha/PM
Nurhayani, kritis disiksa perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Minggu (28/2). Ia masih dirawat di rumah sakit.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan kembali mengganas di Lubuk Pakam. Kali ini rumah Eliadi (42) di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam yang disatroni pelaku, Minggu (28/2) sekira pukul 04.30 WIB. Nurhayani (40) istri Eliadi, disiksa perampok hingga luka memar di sekujur tubuhnya. Ibu tiga anak yang bekerja di UD Ginting ini disiksa hingga BAB. Kerugian material belum diketahui.

Info dihimpun, malam itu korban bersama suami dan anak-anaknya menghadiri pesta sunatan keluarga yang berjarak sekira 200 meter dari kediaman mereka. Karena kecapekan, sekira pukul 21.00 WIB, Nurhayani pamit pulang duluan ke rumah. Dua jam kemudian atau sekira pukul 23.00 WIB, Agus anak kedua korban yang masih duduk di bangku SLTA sempat menyusul pulang ke rumah. Sampai sejauh itu belum ada kejadian apapun. Karena belum bisa tidur, Agus kembali ke pesta.

Singkat cerita, sekira pukul 04.30 subuh, Agus baru pulang ke rumah. Saat itulah, Agus terkejut melihat semua lampu rumahnya sudah padam. Karena curiga, Agus mendekati pintu depan dan berusaha masuk. Tapi pintu terkunci dari dalam. Yakin ada yang tak beres, Agus lantas memanggil-manggil ibunya. Namun tak ada sahutan dari dalam rumah. Agus hanya samar-samar mendengar suara rintihan menahan sakit dari dalam. Suara itu membuat Agus panik. Apalagi semua pintu dan jendela rumah terkunci dari dalam.

Takut terjadi sesuatu terhadap ibunya, akhirnya Agus mencongkel jendela kamar yang jerejaknya terbuat dari kayu. Usaha Agus membuahkan hasil. Selanjutnya Agus masuk ke dalam kamar depan dan langsung menuju ruang tengah rumah. Saat itu Agus terkejut melihat ibunya yang mengalami luka memar pada wajah dan tubuh.

Agus sempat menanyakan yang terjadi, tapi sang ibu tak dapat berbicara karena kondisinya sudah kritis. Yang membuat Agus lebih heran lagi, kotoran ibunya berserakan di lantai ruang tengah rumah. Kuat dugaan korban sempat BAB menahan sakit akibat disiksa pelaku.

Tak tega melihat kondisi sang ibu, Agus pun menjerit minta tolong hingga membangunkan tetangganya yang langsung berkerumun. Khawatir terhadap nyawa korban, pihak keluarga langsung melarikan Nurhayati ke Rumah Sakit Melati, Perbaungan Sergai. Hingga berita dikirim belum diketahui motif dan jumlah pelaku karena korban masih truma dan belum bisa bicara.

Tak lama berselang, sejumlah petugas Polsek Lubuk Pakam yang mendapat kabar turun ke lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan.

Saat rumah diperiksa, polisi menemukan jerejak jendela dekat ruang makan di dapur yang terbuat dari besi telah digergaji pelaku jauh hari sebelumnya. Namun korban tidak memperhatikan jerejak itu karena jendelanya jarang dibuka apalagi dipasang gorden. Hingga berita ini dikirim, korban maupun keluarganya belum membuat laporan pengaduan ke polisi.

“Sampai hari ini korban belum membuat laporan pengaduan karena masih syok dan trauma. Meski begitu, anggota sudah cek TKP,” ujar Kapolsek Lubukpakam AKP Darwin Ketaren. (man/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/