26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Benih Padi Unggul INPARI Ditanam Perdana di Lahan 8 Hektare

Foto: Martabe for Sumut Pos Kelompok Tani Permata Hijau bersama perwakilan Tambang Emas Martabe, Muspika Batangtoru, dan perwakilan BP3K Batangtoru, melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Foto: Martabe for Sumut Pos
Kelompok Tani Permata Hijau bersama perwakilan Tambang Emas Martabe, Muspika Batangtoru, dan perwakilan BP3K Batangtoru, melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Kelompok Tani (poktan) Permata Hijau, Maju Bersama dan Cempaka, binaan Tambang Emas Martabe melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Penanaman ini dihadiri oleh Muspika Batangtoru, BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengawasan dan Sertifikasi benih (BPSB) Sumatera Utara, LKMM (Lembaga Konsultasi Masyarakat Martabe), Manajemen Tambang Emas Martabe dan para anggota tiga poktan tersebut.

“Kami yakin hasil penanaman perdana ini nantinya akan mampu meningkatkan pendapatan para petani sekaligus memastikan tersedianya benih bermutu bagi para petani Batangtoru dan Kabupaten Tapanuli,” ujar Stevi Thomas, selaku Deputi General Manager General Affairs Tambang Emas Martabe.

Sementara itu, Ketua Poktan Permata Hijau Iman Saleh Siregar mengatakan, “Saya dan anggota kelompok tani lainnya sangat optimis penangkaran benih padi unggul ini akan berhasil. Sistem penanaman benih padi unggul INPARI 30-label ungu adalah system of rice intensification (SRI) dengan kombinasi jajar legowo dan diperkirakan akan panen pada akhir tahun ini. Suplai ketersediaan benih di Tapanuli Selatan hingga akhir tahunpun akan terjaga.”

Foto: Martabe for Sumut Pos Kelompok Tani Permata Hijau bersama perwakilan Tambang Emas Martabe, Muspika Batangtoru, dan perwakilan BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru, melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Foto: Martabe for Sumut Pos
Kelompok Tani Permata Hijau bersama perwakilan Tambang Emas Martabe, Muspika Batangtoru, dan perwakilan BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru, melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Keunggulan dari benih padi INPARI 30-label ungu ini adalah tahan terhadap rendaman, dengan keadaan perubahan iklim yang ekstrim terutama risiko akibat banjir dan genangan, cocok ditanam di sawah dataran rendah hingga ketinggian 400 meter di atas permukaan laut, di daerah luapan sungai, cekungan dan rawan banjir lainnya dengan rendaman keseluruhan fase vegetatif selama 15 hari. Selain itu keunggulan lainnya adalah umur tanaman INPARI 30 hanya 111 hari setelah semai dengan potensi hasil rata-rata 9,6 ton per hektar.

Saat ini, kebutuhan benih padi di Sumatera Utara mencapai 7.000 hingga 8.000 ton per tahun atau dua kali musim tanam. Sayangnya, benih padi yang tersedia saat ini hanya sekitar 1.000 hingga 2.000 ton per tahun atau dua kali musim tanam.

Tim Duffy, Presiden Direktur Tambang Emas Martabe, menegaskan, “Seluruh program pengembangan masyarakat mencerminkan nilai inti perusahaan yang mendorong sepenuhnya kemampuan masyarakat mengelola sumber daya alam yang dimilikinya untuk dapat memenuhi kebutuhan langsung masyarakat dan memastikan terjadinya pembangunan berkelanjutan. Dukungan intensifikasi di bidang pertanian ini terus dilakukan perusahaan untuk berperan serta memaksimalkan pencapaian ketahananan pangan di Tapanuli Selatan yang menjadi penekanan program pemerintah nasional.” (rel/mea)

Foto: Martabe for Sumut Pos Kelompok Tani Permata Hijau bersama perwakilan Tambang Emas Martabe, Muspika Batangtoru, dan perwakilan BP3K Batangtoru, melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Foto: Martabe for Sumut Pos
Kelompok Tani Permata Hijau bersama perwakilan Tambang Emas Martabe, Muspika Batangtoru, dan perwakilan BP3K Batangtoru, melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Kelompok Tani (poktan) Permata Hijau, Maju Bersama dan Cempaka, binaan Tambang Emas Martabe melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Penanaman ini dihadiri oleh Muspika Batangtoru, BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengawasan dan Sertifikasi benih (BPSB) Sumatera Utara, LKMM (Lembaga Konsultasi Masyarakat Martabe), Manajemen Tambang Emas Martabe dan para anggota tiga poktan tersebut.

“Kami yakin hasil penanaman perdana ini nantinya akan mampu meningkatkan pendapatan para petani sekaligus memastikan tersedianya benih bermutu bagi para petani Batangtoru dan Kabupaten Tapanuli,” ujar Stevi Thomas, selaku Deputi General Manager General Affairs Tambang Emas Martabe.

Sementara itu, Ketua Poktan Permata Hijau Iman Saleh Siregar mengatakan, “Saya dan anggota kelompok tani lainnya sangat optimis penangkaran benih padi unggul ini akan berhasil. Sistem penanaman benih padi unggul INPARI 30-label ungu adalah system of rice intensification (SRI) dengan kombinasi jajar legowo dan diperkirakan akan panen pada akhir tahun ini. Suplai ketersediaan benih di Tapanuli Selatan hingga akhir tahunpun akan terjaga.”

Foto: Martabe for Sumut Pos Kelompok Tani Permata Hijau bersama perwakilan Tambang Emas Martabe, Muspika Batangtoru, dan perwakilan BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru, melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Foto: Martabe for Sumut Pos
Kelompok Tani Permata Hijau bersama perwakilan Tambang Emas Martabe, Muspika Batangtoru, dan perwakilan BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru, melakukan penanaman perdana benih padi unggul Inbrida Padi Irigasi (INPARI) 30 – label ungu, Sabtu (10/9), di lahan seluas 8 hektar di Desa Sipenggeng, Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Keunggulan dari benih padi INPARI 30-label ungu ini adalah tahan terhadap rendaman, dengan keadaan perubahan iklim yang ekstrim terutama risiko akibat banjir dan genangan, cocok ditanam di sawah dataran rendah hingga ketinggian 400 meter di atas permukaan laut, di daerah luapan sungai, cekungan dan rawan banjir lainnya dengan rendaman keseluruhan fase vegetatif selama 15 hari. Selain itu keunggulan lainnya adalah umur tanaman INPARI 30 hanya 111 hari setelah semai dengan potensi hasil rata-rata 9,6 ton per hektar.

Saat ini, kebutuhan benih padi di Sumatera Utara mencapai 7.000 hingga 8.000 ton per tahun atau dua kali musim tanam. Sayangnya, benih padi yang tersedia saat ini hanya sekitar 1.000 hingga 2.000 ton per tahun atau dua kali musim tanam.

Tim Duffy, Presiden Direktur Tambang Emas Martabe, menegaskan, “Seluruh program pengembangan masyarakat mencerminkan nilai inti perusahaan yang mendorong sepenuhnya kemampuan masyarakat mengelola sumber daya alam yang dimilikinya untuk dapat memenuhi kebutuhan langsung masyarakat dan memastikan terjadinya pembangunan berkelanjutan. Dukungan intensifikasi di bidang pertanian ini terus dilakukan perusahaan untuk berperan serta memaksimalkan pencapaian ketahananan pangan di Tapanuli Selatan yang menjadi penekanan program pemerintah nasional.” (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/