26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Ricuh Warnai Pelantikan Pendeta Baru HKBP

Foto: Riau Pos/JPG Ratusan jemaat HKBP Ressort Sumbersari menolak pelantikan pendeta Kepas Purba STh, Minggu (27/3).
Foto: Riau Pos/JPG
Ratusan jemaat HKBP Ressort Sumbersari menolak pelantikan pendeta Kepas Purba STh, Minggu (27/3).

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 200 personel gabungan Polda Riau dan Polresta bersenjata laras panjang disiagakan di HKBP Ressort Sumbersari, tepatnya di Jalan Rokan I, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru, Riau, Minggu (27/3) pagi.

Ratusan polisi tersebut diturunkan untuk pengamanan terkait penolakan rencana pelantikan pendeta di gereja tersebut. Jemaat pun tumpah ruah ke halaman Ressort Sumbersari untuk memprotes pelantikan pendeta Kepas Purba STh hari itu.

Pihak kepolisian berusaha melakukan mediasi dengan pimpinan HKBP guna menenangkan jemaat yang berencana akan menggagalkan pelantikan tersebut.

Pantauan Riau Pos (Jawa Pos Group), para jemaat juga memampangkan spanduk penolakan di gedung HKBP, Jemaat HKBP Sumbersari (Ressort Sumber Sari). Dalam spanduk itu menyebutkan menolak keras pelantikan pendeta Kepas Purba STh karena berlawanan dengan AP HKBP pasal 25 poin 1.5 ayat b hal. 122, serta menolak pelantikan pendeta yang lain dan tetap mempertahankan pendeta Kana Silitonga M Div sebagai pendeta Ressort yang sah.

Sebelum adanya pengembalian nama baik pendeta Kana Silitonga M Div. Ratusan jemaat masih bertahan di halaman Ressort HKBP dengan pengaman personel kepolisian yang ketat.

Hingga sekitar pukul 14.00 WIB pihak kepolisian masih berjaga-jaga untuk mengamankan lokasi. Sebelumnya, Saat pihak Gereja Persatuan Indonesia (PGI) ingin melakukan pelantikan, sejumlah jemaat mencoba menghentikannya hingga suara keributan pun pecah dari dalam gedung.

Waka Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, SIk mengatakan, bahwa pihaknya di lokasi tersebut hanya melakukan pengamanan saja.

“Tidak ada perbuatan anarkis yang kita temukan, dari hasil mediasi yang dilakukan agar pihak pemimpin gereja bisa menyelesaikan permasalahan ini sehingga tidak ada lagi penolakan. Saat ini acara pelantikan kita hentikan demi keamanan,” tutup Putut.(M/ray)

Foto: Riau Pos/JPG Ratusan jemaat HKBP Ressort Sumbersari menolak pelantikan pendeta Kepas Purba STh, Minggu (27/3).
Foto: Riau Pos/JPG
Ratusan jemaat HKBP Ressort Sumbersari menolak pelantikan pendeta Kepas Purba STh, Minggu (27/3).

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 200 personel gabungan Polda Riau dan Polresta bersenjata laras panjang disiagakan di HKBP Ressort Sumbersari, tepatnya di Jalan Rokan I, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru, Riau, Minggu (27/3) pagi.

Ratusan polisi tersebut diturunkan untuk pengamanan terkait penolakan rencana pelantikan pendeta di gereja tersebut. Jemaat pun tumpah ruah ke halaman Ressort Sumbersari untuk memprotes pelantikan pendeta Kepas Purba STh hari itu.

Pihak kepolisian berusaha melakukan mediasi dengan pimpinan HKBP guna menenangkan jemaat yang berencana akan menggagalkan pelantikan tersebut.

Pantauan Riau Pos (Jawa Pos Group), para jemaat juga memampangkan spanduk penolakan di gedung HKBP, Jemaat HKBP Sumbersari (Ressort Sumber Sari). Dalam spanduk itu menyebutkan menolak keras pelantikan pendeta Kepas Purba STh karena berlawanan dengan AP HKBP pasal 25 poin 1.5 ayat b hal. 122, serta menolak pelantikan pendeta yang lain dan tetap mempertahankan pendeta Kana Silitonga M Div sebagai pendeta Ressort yang sah.

Sebelum adanya pengembalian nama baik pendeta Kana Silitonga M Div. Ratusan jemaat masih bertahan di halaman Ressort HKBP dengan pengaman personel kepolisian yang ketat.

Hingga sekitar pukul 14.00 WIB pihak kepolisian masih berjaga-jaga untuk mengamankan lokasi. Sebelumnya, Saat pihak Gereja Persatuan Indonesia (PGI) ingin melakukan pelantikan, sejumlah jemaat mencoba menghentikannya hingga suara keributan pun pecah dari dalam gedung.

Waka Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, SIk mengatakan, bahwa pihaknya di lokasi tersebut hanya melakukan pengamanan saja.

“Tidak ada perbuatan anarkis yang kita temukan, dari hasil mediasi yang dilakukan agar pihak pemimpin gereja bisa menyelesaikan permasalahan ini sehingga tidak ada lagi penolakan. Saat ini acara pelantikan kita hentikan demi keamanan,” tutup Putut.(M/ray)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/