BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Kepergian Sarjo (50), mengantarkan anaknya Andi Setiawan (19), yang diterima kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ke Bandara Kualanamu Internasional, merupakan kepergian untuk selamanya. Sarjo yang merupakan Kepala Dusun I Desa Sijabut Teratai, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan itu tewas bersama istri, anak, dan ibunya. Mereka tewas setelah mobil Avanza yang mereka tumpangi menabrak minibus KUPJ Tour di Jalinsum Medan-Kisaran Kilometer 126-127, tepatnya di Desa Perkebunan Kwala Gunung, Limapuluh, Batubara, Rabu (10/8) pagi pukul 10.45 WIB.
Kecelakaan maut tersebut terjadi saat mobil Avanza BK 1718 ZK berpenumpang 10 orang yang dikemudikan Budianto (30), warga Desa Sijabut Teratai, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, baru pulang dari Bandara Kualanamu, Deliserdang. Saat itu rombongan keluarga ini baru saja mengantar Andi Setiawan (19), yang lulus di Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ke Bandara Kualanamu.
Diduga karena mengantuk, Budianto kehilangan kendali. Dalam kecepatan tinggi, tiba-tiba mobil oleng ke kanan dan keluar jalur. Di saat bersamaan, minibus KUPJ Tour BK 7651 DN yang dikemudikan Suharianto Aritonang (24), warga Jalan Arteri, Kelurahan Sirantau, Tanjungbalai, datang dari arah berlawanan. Tabrakan keras pun tak terhindarkan. Akibat laga kambing, bagian depan mobil Avanza dan KUPJ Tour tersebut langsung lengket dan ringsek hingga sulit dilepaskan.
Penumpang mobil Avanza yang berada di bagian depan terjepit dan yang lainnya terlempar dari tempat duduknya. Empat orang diantara penumpang Avanza itu diketahui langsung meninggal di lokasi kejadian. Sementara penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Petugas Satlantas Polres Batubara dipimpin Kasat Lantas AKP Nasib Manurung yang mendengar informasi lakalantas itu langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi para korban, baik penumpang mobil Avanza maupun Bus KUPJ Tour ke Klinik Miftah Hakim dan Puskesmas Limapuluh, Batubara untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari data yang dihimpun di Klinik Miftah Hakim dan Puskesmas Limapuluh, adapun tujuh orang penumpang mobil Avanza yang tewas, yakni Budianto (supir Avanza), Enni (28), Sarjo (50), Semi (70), Akbar (3), Surianto (35), dan Sumarti (70), yang semuanya Warga Dusun 1, Desa Sijabut Teratai, Kecamatan Air Batu, Asahan. Sementara tiga penumpang lainnya yang berhasil selamat dan hanya mengalami luka-luka yakni Irmayanti (15) luka ringan, Sumira (43) warga yang sama mengalami luka berat, dan Firman (8) warga yang sama mengalami luka berat.
Sementara Supir Bus KUPJ Tour bernama Suharianto Aritonang (24) Warga Jalan Arteri, Kelurahan Sirantau, Tanjung Balai dan penumpangnya Suparmi (40) warga Dusun I, Warga Desa Sumbohuta, Kisaran mengalami luka berat. Sedangkan penumpang lainnya mengalami luka ringan yakni, Nurhayati (33) warga Dusun IV, Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Asahan, Ika (36) warga Air Joman, Sulasmen (50) warga Dusun IV, Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Asahan, Keisya Purwamasari (4) warga Dusun IV, Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Asahan, Supryawati (32) warga Dusun Sidodadi, Desa Sekoci, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Suherman (32) warga Dusun Sidodadi, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Reza Syaputra (4) warga yang sama, Ririn Herlina (6) warga yang sama, dan Dina Ramawati (21) warga Dusun IX, Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan.
Menurut Sutimin (37) dan Suwanto (36), kerabat korban yang ditemui di Puskesmas Limapuluh saat menjemput ketujuh jenazah, rombongan itu berangkat ke Kualanamu pada Selasa (9/8) malam. Bahkan, mereka ikut melepas rombongan keluarga itu dari rumah.
“Jadi, mereka baru pulang dari Bandara Kualanamu untuk mengantarkan anak Sarjo (50), bernama Andi Setiawan (19), yang lulus di Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ke Bandara Kualanamu. Mereka semua satu keluarga,” ujar Suwanto.
Menurutnya, tidak ada firtsat yang dirasakan sebelum kejadian tersebut. “ Semuanya malam itu biasa saja. Mereka perginya juga biasa hampir tengah malam, karena mengejar pesawat pertama di Kualanamu,” kata Sukimin.