BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Proyek pembangunan tanggul laut untuk mencegah banjir rob di Medan Labuhan dan Medan Belawan, ditargetkan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2017. Proyek tanggul sepanjang 12 Km senilai Rp700 miliar itu sudah masuk dalam draft APBN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan PERA).
Seperti disampaikan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Sabtu (10/9) saat ditemui di sela-sela pengorekan drainase dan pembuatan crossing di Jalan Candi Kalasan, Medan Petisah.
Dia memaparkan, proyek Kemen PU dan PERA itu merupakan kebutuhan Kota Medan di wilayah Medan bagian Utara, di mana masyarakat sering terdampak banjir rob. Sehingga, Pemko Medan sudah menyiapkan site plan dan detail enginering desaign (DED). “Kami sudah menyerahkan DED ke Kemen PU dan PERA, pada prinsipnya diterima dan bisa dianggarkan,” katanya.
Eldin menyatakan, pada tahun 2017 sudah bisa dilaksanakan pembangunan proyek multi years tersebut. “Apakah awal tahun atau akhir, itu nanti. Prinsipnya, Kemen PU dan PERA sudah menyetujui untuk dimasukkan dalam proyek 2017, kami juga sudah pegang surat pemberitahuannya,” katanya didampingi Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan. “Secara teknis, akan ditindak lanjuti Dinas Bina Marga dan Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB),” tambahnya.
Di tengah ada rencana pembangunan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen Sungai dan Pantai BWS Sumatera II, Jinto Lumbanbatu mengungkapkan, soal pembangunan tanggul di Belawan masih menunggu tahap sosialisasi oleh Pemko Medan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar tepian pantai.
“Dana Rp700 miliar, sudah tersedia. Jika sosialisasi telah dilaksanakan dan tercapai kesepakatan, maka pembangunannya akan langsung dikerjakan,” terang, Jinto saat meninjau kawasan pinggiran
laut Belawan belum lama ini.
Sementara itu, Camat Medan Belawan, Rudi Faisal Lubis membenarkan soal belum adanya
sosialisasi ke warga pinggiran pantai terkait proyek tanggul rob. Bahkan, lebar objek tanggul dari bibir pantai yang bakal dibangun dan berimbas ke rumah warga, pihaknya juga tidak tahu secara pasti.
“Sosialisasi belum ada. Kita juga tak tahu berapa meter lebar tanggul dari bibir pantai yang akan dibangun. Dan, soal teknis proyeknya, setahu saya ada di BWS Sumatera II,” terang, Rudi.