SUMUTPOS.CO – Dengan terbongkarnya aib sedarah itu, Bunga tampak pasrah dengan musibah yang menimpanya. Tapi, anak nomor 2 dari 5 bersaudara ini masih ada rasa kasihan dengan ayah kandungnya, Siswo.
“Kenapa ini bisa tahu semua, aku jadi malu dan kasihan ayah,” ungkap Bunga dengan nada pasrah di rumahnya.
Bahkan, Bunga yang tampak pasrah sambil meniduri bayinya yang masih berusia 4 hari, tampak kesal terbongkarnya aib sedarah tersebut. “Mak, kenapa semua tahu, aku jadi malu,” katanya lagi.
Dijelaskan Hus di hadapan anaknya, dia tak ada bermaksud membuka tabir buruk itu, hanya saja tetangga mengetahui dengan sendirinya. “Tak ada mamak kasih tahu, tetangga tahu sendiri. Jangan salahkan mamak,” kata Hus di rumahnya.
Hus mengaku, selama ini anaknya tak ingin hal itu terbongkar. Karena, Bunga masih kasihan melihat adik-adiknya yang masih kecil mengetahui perbuatan ayah kandung mereka. “Si Bunga, dia kasihan lihat adik-adiknya dan kasihan juga sama bapaknya, makanya dia tak mau orang tahu,” cerita Hus.
Bahkan, Bunga tetap menutupi aib itu karena tak sanggup melihat ayahnya menanggung akibat dari perbuatan yang telah dilakukannnya. “Dia gak tega lihat bapaknya kalau ditangkap, makanya dia kadang pasrah tapi sedih melihat bapaknya. Makanya saya pun bingung,” ungkap ibu anak 5 ini.
“Selama anak saya hamil anak pertama dari suami saya, tak ada satupun yang mengetahui, perutnya selalu saya tutup pakai kain dan tak pernah keluar rumah,” tambah Hus.
Setelah Bunga tamat sekolah, kehamilannya pun semakin membesar. Lalu, Hus pun membawa Bunga ke klinik untuk melahirkan. Lalu, bayi itu diserahkan Hus kepada bibinya yang tak lain adik kandung dari ayahnya. “Cucu saya itu sudah berusia setahun lebih, jenis kelaminnya wanita dan bernama Aisah Marnisari. Sekarang dirawat sama bibi saya, karena mereka tak punya anak,” ungkap Hus.
Setelah Bunga melahirkan anak pertama dari hubungan gelap dengan ayah kandungnya. Ternyata tak hanya sampai di situ, Siswo malah ketagihan tetap ingin meniduri anak kandungnya.
Di sela-sela Bunga yang sudah bekerja di pabrik mabel dan ingin kuliah, Siswo ketagihan ingin meniduri anak kandungnya. Hubungan sedarah itu pun kembali dilakukan Siswo kepada Bunga hingga mengandung anak ke-2.
Aib itu kembali ditutupi Hus kepada keluarga dan tetangga. “Saya bingung dan takut, padahal keluarga dari suami saya sempat bilang pisahkan anak saya dari suami. Tapi, saya tak bisa berbuat apa – apa sehingga anak saya bisa dihamili suami saya lagi,” kata Hus.
Di rumahnya, Bunga tampak diam dan murung dengan musibah yang dialaminya. Dengan kondisi lemas, Bunga tak mau banyak bicara dan seakan kesal atas aib yang dialaminya terbongkar dengan diketahui orang banyak hingga masalah itu ke kantor polisi.