26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ical Tiba-tiba Setujui Novanto Jadi Ketua DPR

Aburizal Bakrie bersama Setya Novanto.
Aburizal Bakrie bersama Setya Novanto.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Langkah Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Setya Novanto untuk kembali menjabat ketua DPR kian tak terbendung. Sikap Dewan Pembina (Wanbin) Partai Golkar yang sebelumnya mempertanyakan keputusan sepihak DPP terkait pergeseran di lembaga legislatif itu berubah drastis, Senin (28/11).

Melalui pertemuan antara Wanbin dan DPP, dicapai kesepakatan politik untuk menyetujui pengangkatan kembali Novanto sebagai Ketua DPR, menggantikan Ade Komarudin (Akom). Keputusan tersebut diambil dalam rapat tertutup antara Wanbin dan DPP Golkar di Menara Bakrie, Jakarta, kemarin. Wanbin dipimpin langsung Aburizal Bakrie (Ical), didampingi sejumlah anggota seperti Fahmi Idris dan Fuad Hasan Masyhur. DPP dipimpin langsung Novanto, didampingi Sekretaris Jenderal Idrus Marham, Bendahara Umum Robert Joppy Kardinal, Ketua DPP Yorrys Raweyai, dan Roem Kono.

Setelah melakukan pertemuan 2 jam 40 menit, dicapai empat kesepakatan. Ical yang membacakan kesepakatan itu menyatakan, keputusan pertama menyebutkan bahwa wanbin dan DPP akan lebih sering melakukan rapat bersama untuk mengambil keputusan strategis. Keputusan kedua, menyetujui pergantian posisi ketua DPR dari Akom kepada Novanto. ”Kami dari wanbin dan DPP sepakat menyetujui pergantian ketua DPR untuk selanjutnya kami serahkan ke internal DPR,” kata Ical.

Keputusan ketiga diberikan khusus kepada Akom. Ical mengatakan, Wanbin dan DPP berkomitmen memberikan posisi penting dan strategis kepada Akom. Keputusan keempat terkait dengan pemecatan Fadel Muhammad dari posisi di Wanbin, nanti dibahas internal lembaga Wanbin sendiri.

Menjelaskan keputusan itu, Ical menyatakan bahwa semua pihak telah kompak dan sepakat. ”Pertimbangan kami adalah apakah keputusan itu bermanfaat bagi bangsa dan negara. Termasuk untuk kepentingan pilkada dan pemilu legislatif nanti,” katanya.

Aburizal Bakrie bersama Setya Novanto.
Aburizal Bakrie bersama Setya Novanto.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Langkah Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Setya Novanto untuk kembali menjabat ketua DPR kian tak terbendung. Sikap Dewan Pembina (Wanbin) Partai Golkar yang sebelumnya mempertanyakan keputusan sepihak DPP terkait pergeseran di lembaga legislatif itu berubah drastis, Senin (28/11).

Melalui pertemuan antara Wanbin dan DPP, dicapai kesepakatan politik untuk menyetujui pengangkatan kembali Novanto sebagai Ketua DPR, menggantikan Ade Komarudin (Akom). Keputusan tersebut diambil dalam rapat tertutup antara Wanbin dan DPP Golkar di Menara Bakrie, Jakarta, kemarin. Wanbin dipimpin langsung Aburizal Bakrie (Ical), didampingi sejumlah anggota seperti Fahmi Idris dan Fuad Hasan Masyhur. DPP dipimpin langsung Novanto, didampingi Sekretaris Jenderal Idrus Marham, Bendahara Umum Robert Joppy Kardinal, Ketua DPP Yorrys Raweyai, dan Roem Kono.

Setelah melakukan pertemuan 2 jam 40 menit, dicapai empat kesepakatan. Ical yang membacakan kesepakatan itu menyatakan, keputusan pertama menyebutkan bahwa wanbin dan DPP akan lebih sering melakukan rapat bersama untuk mengambil keputusan strategis. Keputusan kedua, menyetujui pergantian posisi ketua DPR dari Akom kepada Novanto. ”Kami dari wanbin dan DPP sepakat menyetujui pergantian ketua DPR untuk selanjutnya kami serahkan ke internal DPR,” kata Ical.

Keputusan ketiga diberikan khusus kepada Akom. Ical mengatakan, Wanbin dan DPP berkomitmen memberikan posisi penting dan strategis kepada Akom. Keputusan keempat terkait dengan pemecatan Fadel Muhammad dari posisi di Wanbin, nanti dibahas internal lembaga Wanbin sendiri.

Menjelaskan keputusan itu, Ical menyatakan bahwa semua pihak telah kompak dan sepakat. ”Pertimbangan kami adalah apakah keputusan itu bermanfaat bagi bangsa dan negara. Termasuk untuk kepentingan pilkada dan pemilu legislatif nanti,” katanya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/