HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO -Irvan Hutasoit meregang nyawa, Rabu (18/1) sekira pukul 18.00 WIB. Itu setelah pohon besar jenis bintatar tumbang dan menimpa rumahnya. Tak tanggung, pohon yang memiliki diameter 2 meter dan tinggi hampir 12 meter menimpa 2 rumah.
Informasi yang dihimpun NEW TAPANULI Kamis (19/1), saat peristiwa terjadi Dusun I, Desa Hutasoit I Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sedang dilanda hujan deras disertai angin kencang.
Sebelum peristiwa terjadi, korban yang awalnya masih di sekolah diantar guru pulang. Sebab, Irvan merasa demam.
“Korban (Irvan-red) sebenarnya pagi hari pulang dari sekolah karena sakit demam. Dia istirahat di rumah bersama adiknya paling bungsu bernama Lioni Hutasoit,” ujar R Hutasoit, salah satu kerabat korban di rumah duka.
“Nah, sebelum pohon tumbang, angin kencang datang dan hujan mulai deras. Kemudian, Lioni keluar dari rumah untuk mengambil pakaian dari jemuran yang ada sekitar 10 meter dari depan rumah mereka. Orangtuanya ada di ladang,” sambung R Hutasoit.
Saat Lioni keluar rumah, pohon tumbang. Lioni pun selamat dari maut. Warga yang melihat kejadian itu berbondong-bondong mengevakuasi Irvan. Irvan kemudian dilarikan menuju RS Dolok Sanggul. Namun takdir berkata lain, Irvan tewas
“Warga di dusun ini semua kaget saat kejadian itu. Seketika, semua warga berusaha untuk mengevakuasi Irvan dari reruntuhan pohon yang menimpa rumahnya hingga nyaris rata dengan tanah,” jelasnya.
Sementara, G Silaban warga lain menuturkan proses evakuasi pohon tumbang dan korban membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. “Warga bergotong-royong mengevakuasi. Memang posisi sangat sulit karena badan korban terhimpit dan tertutup material bangunan yang ambruk,” ujarnya.
Pantauan di tempat kejadian perkara (TKP), kedua rumah yang tertimpa pohon tumbang itu kini rusak parah. Dimana rumah yang ditempati Apel Hutasoit roboh dan rata dengan tanah. Sedangkan rumah Ronal Hutasoit juga mengalami kerusakan parah di bagian atap depan.(bl/smg/ala)