MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pembongkaran lantai ubin (conblock) area jajanan kuliner Merdeka Walk sampai saat ini belum juga dilakukan. Padahal, pembongkaran lantai ubin maupun tembok beton yang memagari Pohon Trembesi tersebut dilakukan paling lama akhir Januari. Namun, sampai saat ini tanda–tanda pembongkaran belum juga dilakukan.
Humas PT Orange Indonesia Mandiri selaku pengelola Merdeka Walk, Ramlan Mulyadi menjelaskan, sampai saat ini mereka belum mendapatkan desain terkait lantai ubin mana saja yang dibongkar dari Dinas Pertamanan. Untuk itulah mereka belum melakukan pembongkaran. “Kami belum dapat desainnya dari Dinas Pertamanan Kota Medan,” katanya.
Ramlan menuturkan, pihaknya juga siap apabila mereka yang mengerjakan desain atau gambar lantai ubin yang terkena pembongkaran tersebut. Gambar yang mereka kerjakan tersebut akan ditunjukkan ke Dinas Pertamanan untuk disetujui. Apabila disetujui, maka mereka langsung mengerjakan pembongkaran.
Diketahui, desain yang dibuat tidak hanya lantai ubin yang dibongkar, tapi juga saluran serapan air juga pembuangan air. “Kalaupun kami yang menggambar, kami juga siap. Biar kami kerjakan. Nanti kalau sudah selesai kami tunjukkan ke Pemko Medan. Apabila sudah setuju langsung kami kerjakan,” katanya.
Hanya saja pembongkaran lantai ubin tersebut harus dilakukan begitu pemangkasan pohon selesai dilakukan Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan Kota Medan. Pemangkasan pohon sendiri direncanakan berlangsung 10 hari. Di mana saat ini baru sepekan dilakukan.
Alasan menunggu pemangkasan pohon dikarenakan agar tidak mengganggu pekerjaan. Mengingat batang pohon yang dipangkas cukup besar dan harus menggunakan crane. Ditakutkan apabila dikerjakan berbarengan, maka bisa mengganggu.
Diakuinya, selama pengerjaan pemangkasan berlangsung pihaknya telah mengeluarkan biaya seperti sewa crane selama 10 hari. Per harinya sewa crane sebesar Rp7 juta. Selain itu, untuk biaya makan, minum dan tidak terduga lainnya. Namun, semua itu mereka keluarkan tanpa ada keberatan.