27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Ubin Merdeka Walk Belum Dibongkar

Suasana di Merdeka Walk Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komitmen Pemko Medan dalam menyelamatkan puluhan batang Pohon Trembesi di arena jajanan kuliner Merdeka Walk mulai dipertanyakan. Pasalnya, berbagai alasan mulai dimunculkan untuk menunda pembongkaran lantai ubin tersebut.

“Komitmen Pemko patut kita  pertanyakan. Harusnya apabila ingin menyelamatkan pohon tersebut, segera rencana pembongkaran ubin tersebut dilakukan sejak awal,” kata Pengamat Tata Ruang dari Universitas Panca Budi, Soli Arizal Lubis kepada wartawan, Selasa (31/1).

Dia menjelaskan, belum di antarnya gambar atau desain lantai ubin Merdeka Walk yang mana saja dibongkar ataupun belum selesai gambar tersebut dibuat, hanya alasan menunda pembongkaran. Menurut dia hal ini dilakukan sampai masyarakat bosan dan tidak mempertanyakan lagi.

“Itu alasan saja. Desain tersebut harus sudah selesai begitu dilakukan evaluasi dan penelitian. Begitu pemangkasan dan penebangan selesai, pembongkaran langsung dilakukan. Inikan kesannya mencari alasan untuk menunda saja,” ucapnya.

Bahkan hal ini menimbulkan pertanyaan baru, siapa yang membuat desain gambar tersebut. Apakah pengelola atau Pemko Medan. Apabila dilakukan pengelola, maka akan timbul lagi pertanyaan baru. Apakah yang menggambar itu konsultan atau staf biasa.

Sebab, desain gambar tersebut harus melalui konsultan yang kompeten. Mengingat, mereka yang paham seluk beluk kawasan tersebut. Apalagi pembongkaran itu untuk menyelamatkan pohon agar ruang geraknya tidak terbatas dan juga mencari serapan air.

“Pertanyaanya sekarang siapa yang mendesain? Apakah konsultan yang awal atau lain. Kalau lain bisa berubah dan menimbulkan persoalan baru. Hal ini untuk menghindari tidak asal bongkar, tapi benar–benar bisa menyelamatkan pohon tersebut,” ujar dosen yang konsern soal tata ruang kota ini.

Soli mengatakan, desain tersebut juga harus diikutkan dengan dengan perencanaan pengembangan kota. “Desain perencanan pengembangan Kota Medan juga tidak jelas. Penyesuaian ini dinilai sangat penting agar resapan air tidak hilang dan tidak mempengaruhi keberadaanya,” ujarnya.

Humas PT Orange Indonesia Mandiri (OIM), selaku pengelola Merdeka Walk, Ramlan Mulyadi mengaku desain yang mereka kerjakan akan dikoordinasikan kembali dengan Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan. Pembongkaran tersebut berdasarkan hasil evaluasi dan pemantauan yang dilakukan Pemko Medan. “Itukan nanti dibahas lagi agar benar–benar sesuai hasil evaluasi dan pemantauan yang dilakukan,” ucapnya. (prn/ila)

 

Suasana di Merdeka Walk Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komitmen Pemko Medan dalam menyelamatkan puluhan batang Pohon Trembesi di arena jajanan kuliner Merdeka Walk mulai dipertanyakan. Pasalnya, berbagai alasan mulai dimunculkan untuk menunda pembongkaran lantai ubin tersebut.

“Komitmen Pemko patut kita  pertanyakan. Harusnya apabila ingin menyelamatkan pohon tersebut, segera rencana pembongkaran ubin tersebut dilakukan sejak awal,” kata Pengamat Tata Ruang dari Universitas Panca Budi, Soli Arizal Lubis kepada wartawan, Selasa (31/1).

Dia menjelaskan, belum di antarnya gambar atau desain lantai ubin Merdeka Walk yang mana saja dibongkar ataupun belum selesai gambar tersebut dibuat, hanya alasan menunda pembongkaran. Menurut dia hal ini dilakukan sampai masyarakat bosan dan tidak mempertanyakan lagi.

“Itu alasan saja. Desain tersebut harus sudah selesai begitu dilakukan evaluasi dan penelitian. Begitu pemangkasan dan penebangan selesai, pembongkaran langsung dilakukan. Inikan kesannya mencari alasan untuk menunda saja,” ucapnya.

Bahkan hal ini menimbulkan pertanyaan baru, siapa yang membuat desain gambar tersebut. Apakah pengelola atau Pemko Medan. Apabila dilakukan pengelola, maka akan timbul lagi pertanyaan baru. Apakah yang menggambar itu konsultan atau staf biasa.

Sebab, desain gambar tersebut harus melalui konsultan yang kompeten. Mengingat, mereka yang paham seluk beluk kawasan tersebut. Apalagi pembongkaran itu untuk menyelamatkan pohon agar ruang geraknya tidak terbatas dan juga mencari serapan air.

“Pertanyaanya sekarang siapa yang mendesain? Apakah konsultan yang awal atau lain. Kalau lain bisa berubah dan menimbulkan persoalan baru. Hal ini untuk menghindari tidak asal bongkar, tapi benar–benar bisa menyelamatkan pohon tersebut,” ujar dosen yang konsern soal tata ruang kota ini.

Soli mengatakan, desain tersebut juga harus diikutkan dengan dengan perencanaan pengembangan kota. “Desain perencanan pengembangan Kota Medan juga tidak jelas. Penyesuaian ini dinilai sangat penting agar resapan air tidak hilang dan tidak mempengaruhi keberadaanya,” ujarnya.

Humas PT Orange Indonesia Mandiri (OIM), selaku pengelola Merdeka Walk, Ramlan Mulyadi mengaku desain yang mereka kerjakan akan dikoordinasikan kembali dengan Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan. Pembongkaran tersebut berdasarkan hasil evaluasi dan pemantauan yang dilakukan Pemko Medan. “Itukan nanti dibahas lagi agar benar–benar sesuai hasil evaluasi dan pemantauan yang dilakukan,” ucapnya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/