30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Indonesia Ekspor Beras Medium

File/SUMUT POS – Sejumlah pekerja menyusun karung beras di Gudang Beras Jalan Cemara Medan, Senin (25/5).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebuah pencapaian setelah 72 tahun. Indonesia akhirnya mengekspor beras medium. Hal itu ditandai dengan pelepasan bantuan yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (14/2).

Sebanyak 5000 metrik ton (MT) beras medium yang dikirim ke Srilangka. Pelepasan bantuan kemanusiaan digelar di Gudang Bulog Diver DKI Jakarta.

Turut dalam acara tersebut di antaranya, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PMK Puan Maharani, dan Menseskab Pramono Anung.

“Bantuan kemanusiaan ini adalah atas permintaan Presiden Srilangka dan kita sebagai sesama negara Asia dan mempunyai kemampuan membantu memutuskan selayaknya membantu,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Sebagaimaa diketahui Srilangka mengalami masa paceklik. Saat ini sedang dilanda kekeringan yang berkepanjangan.

Staf Ahli Menteri Pertanian, Dr Mat Syukur yang hadir mewakili Menteri Pertanian mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan 5000 MT adalah tahap awal dari rencana ekspor kurang lebih 100.000 ton.

“Ini adalah pertanda bahwa produksi beras kita surplus sehingga memutuskan memberi bantuan ke negara lain,” kata Mat Syukur.

Mat Syukur menjelaskan, pengirimian beras premium ke Srilangka juga membuktikan bahwa Indonesia tidak lagi importir beras tapi sudah menjadi eksportir.

Pada kesempatan yang sama usai melepas bantuan ke Srilangka, Presiden Jokowi meninjau gudang Bulog. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memerintahkan Bulog agar tetap membeli gabah petani saat produksi melimpah.

“Serap gabah pada saat produksi tinggi saat ini untuk amankan produksi,” kata Jokowi.

Terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Merauke, Papua, Senin (13/2) juga melepas ekspor beras premium perdana.

Amran bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe, dan Bupati Merauke, Frederikus Gebze melepas ekspor perdana beras ke Papua New Guinea (PNG), sekaligus panen dan tanam padi varietas Inpari 33 di Distrik Tanah Miring, Merauke.

Produktivitas padi varietas Inpari 33 ini mencapai 8,5 ton/ha. Untuk beras yang diekspor merupakan beras kualitas premium sebanyak 1 truk dan ditargetkan 10.000 ton hasil panen di musim rendeng 2017. (jpnn/ram)

 

File/SUMUT POS – Sejumlah pekerja menyusun karung beras di Gudang Beras Jalan Cemara Medan, Senin (25/5).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebuah pencapaian setelah 72 tahun. Indonesia akhirnya mengekspor beras medium. Hal itu ditandai dengan pelepasan bantuan yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (14/2).

Sebanyak 5000 metrik ton (MT) beras medium yang dikirim ke Srilangka. Pelepasan bantuan kemanusiaan digelar di Gudang Bulog Diver DKI Jakarta.

Turut dalam acara tersebut di antaranya, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PMK Puan Maharani, dan Menseskab Pramono Anung.

“Bantuan kemanusiaan ini adalah atas permintaan Presiden Srilangka dan kita sebagai sesama negara Asia dan mempunyai kemampuan membantu memutuskan selayaknya membantu,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Sebagaimaa diketahui Srilangka mengalami masa paceklik. Saat ini sedang dilanda kekeringan yang berkepanjangan.

Staf Ahli Menteri Pertanian, Dr Mat Syukur yang hadir mewakili Menteri Pertanian mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan 5000 MT adalah tahap awal dari rencana ekspor kurang lebih 100.000 ton.

“Ini adalah pertanda bahwa produksi beras kita surplus sehingga memutuskan memberi bantuan ke negara lain,” kata Mat Syukur.

Mat Syukur menjelaskan, pengirimian beras premium ke Srilangka juga membuktikan bahwa Indonesia tidak lagi importir beras tapi sudah menjadi eksportir.

Pada kesempatan yang sama usai melepas bantuan ke Srilangka, Presiden Jokowi meninjau gudang Bulog. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memerintahkan Bulog agar tetap membeli gabah petani saat produksi melimpah.

“Serap gabah pada saat produksi tinggi saat ini untuk amankan produksi,” kata Jokowi.

Terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Merauke, Papua, Senin (13/2) juga melepas ekspor beras premium perdana.

Amran bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe, dan Bupati Merauke, Frederikus Gebze melepas ekspor perdana beras ke Papua New Guinea (PNG), sekaligus panen dan tanam padi varietas Inpari 33 di Distrik Tanah Miring, Merauke.

Produktivitas padi varietas Inpari 33 ini mencapai 8,5 ton/ha. Untuk beras yang diekspor merupakan beras kualitas premium sebanyak 1 truk dan ditargetkan 10.000 ton hasil panen di musim rendeng 2017. (jpnn/ram)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/