30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Janda Anak Lima Gantung Diri

Tumini (40) ditemukan tewas tergantung di pintu kamar mandi rumah sewanya. (Teddy/ Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Warga Jalan Kongsi, Gang Pantai Halim, Dusun III A Tanah Garapan, Desa Marindal I, Patumbak, Deliserdang mendadak heboh. Pasalnya, Selasa (21/2) pagi Tumini (40) ditemukan tewas tergantung di pintu kamar mandi rumah sewanya.

Kuat dugaan, janda lima anak itu nekad mengakhiri hidupnya lantaran stress ditinggal suami. Janda yang sudah dua tahun bercerai dengan suaminya ini tewas tergantung dengan seuntai kawat.

Tetangga korban, Aman Lubis, tak mengetahui persis peristiwa gantung diri tersebut. Sebab, dirinya baru pulang ke rumah dan sudah melihat kerumunan warga.

“Saya pulang ke rumah, sudah ramai orang berkumpul,” ujar dia.

Menurut dia, korban baru tinggal di rumah tersebut sekira tiga bulan lalu. Sementara, adik ipar korban, Ati Purba (34) mengaku tahu kalau kakak iparnya tewas gantung diri dari seseorang yang menghubunginya melalui telepon selular.

Menurut dia, korban dikaruniai lima orang anak. Yakni, Ayu, Robby, Ryan, Rizky dan Dimas.

Dijelaskannya, Ayu dan Robby sudah berumah tangga. Lantaran pisah dengan sang suami, buah hati keempat dan kelima (Rizky dan Dimas) enggan tinggal bersama korban.

Sebab, Rizky dan Dimas memilih tinggal bersama Ayu. Sedangkan anak ketiganya Ryan, mulanya tinggal bersama korban.

Belakangan tanpa diketahui sebab yang jelas, Ryan memilih meninggalkan rumah sewa korban entah kemana.

“Saya rasa stres, karena tidak ada anaknya yang tinggal sama ibunya (korban). Mantan suami korban warga Simpang Melati,” urai warga Jalan Pertahanan, Gang Mesjid, Patumbak ini.

Tak lama berselang, Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Fery Kusnadi dan Waka Polsek Patumbak AKP Selamat Manalu serta personel lainnya tiba di lokasi kejadian. Selanjutnya, tim identifikasi Polrestabes Medan juga turun guna olah TKP.

“Setelah diperiksa oleh tim identifikasi. Dugaan sementara bahwa, korban tewas akibat saluran pernafasan tersedat jeratan kawan di leher,” ujar Fery.

Menurut Fery, dugaan tewas gantung diri diperkuat dengan air seni korban keluar. Begitu juga dengan kotoran korban.

Fery menjelaskan, kalau korban sempat keluar rumah dan pamit kepada Diana Nasution, teman satu rumah sewanya pada Senin (20/2) malam. Namun saat ditanya hendak ke mana, korban tak menjawabnya.

Tepat pukul 03.30 WIB, korban pulang dan sekaligus meminta uang kepada Diana. Uang itu digunakan sebagai tambahan ongkos becak bermotor yang ditumpanginya.

Oleh Diana, kemudian menyuruh korban untuk tidur. Secara mendadak, anak Diana melihat korban telah tewas gantung diri.

“Berdasar keterangan saksi, tidak ada hal yang mencurigakan. Selama ini, korban stres akibat ditinggal suami dan keluarganya. Di TKP juga tidak ada bekas atau tanda kekerasan. Begitu juga tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” pungkas Kanit.(ted/ala)

Tumini (40) ditemukan tewas tergantung di pintu kamar mandi rumah sewanya. (Teddy/ Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Warga Jalan Kongsi, Gang Pantai Halim, Dusun III A Tanah Garapan, Desa Marindal I, Patumbak, Deliserdang mendadak heboh. Pasalnya, Selasa (21/2) pagi Tumini (40) ditemukan tewas tergantung di pintu kamar mandi rumah sewanya.

Kuat dugaan, janda lima anak itu nekad mengakhiri hidupnya lantaran stress ditinggal suami. Janda yang sudah dua tahun bercerai dengan suaminya ini tewas tergantung dengan seuntai kawat.

Tetangga korban, Aman Lubis, tak mengetahui persis peristiwa gantung diri tersebut. Sebab, dirinya baru pulang ke rumah dan sudah melihat kerumunan warga.

“Saya pulang ke rumah, sudah ramai orang berkumpul,” ujar dia.

Menurut dia, korban baru tinggal di rumah tersebut sekira tiga bulan lalu. Sementara, adik ipar korban, Ati Purba (34) mengaku tahu kalau kakak iparnya tewas gantung diri dari seseorang yang menghubunginya melalui telepon selular.

Menurut dia, korban dikaruniai lima orang anak. Yakni, Ayu, Robby, Ryan, Rizky dan Dimas.

Dijelaskannya, Ayu dan Robby sudah berumah tangga. Lantaran pisah dengan sang suami, buah hati keempat dan kelima (Rizky dan Dimas) enggan tinggal bersama korban.

Sebab, Rizky dan Dimas memilih tinggal bersama Ayu. Sedangkan anak ketiganya Ryan, mulanya tinggal bersama korban.

Belakangan tanpa diketahui sebab yang jelas, Ryan memilih meninggalkan rumah sewa korban entah kemana.

“Saya rasa stres, karena tidak ada anaknya yang tinggal sama ibunya (korban). Mantan suami korban warga Simpang Melati,” urai warga Jalan Pertahanan, Gang Mesjid, Patumbak ini.

Tak lama berselang, Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Fery Kusnadi dan Waka Polsek Patumbak AKP Selamat Manalu serta personel lainnya tiba di lokasi kejadian. Selanjutnya, tim identifikasi Polrestabes Medan juga turun guna olah TKP.

“Setelah diperiksa oleh tim identifikasi. Dugaan sementara bahwa, korban tewas akibat saluran pernafasan tersedat jeratan kawan di leher,” ujar Fery.

Menurut Fery, dugaan tewas gantung diri diperkuat dengan air seni korban keluar. Begitu juga dengan kotoran korban.

Fery menjelaskan, kalau korban sempat keluar rumah dan pamit kepada Diana Nasution, teman satu rumah sewanya pada Senin (20/2) malam. Namun saat ditanya hendak ke mana, korban tak menjawabnya.

Tepat pukul 03.30 WIB, korban pulang dan sekaligus meminta uang kepada Diana. Uang itu digunakan sebagai tambahan ongkos becak bermotor yang ditumpanginya.

Oleh Diana, kemudian menyuruh korban untuk tidur. Secara mendadak, anak Diana melihat korban telah tewas gantung diri.

“Berdasar keterangan saksi, tidak ada hal yang mencurigakan. Selama ini, korban stres akibat ditinggal suami dan keluarganya. Di TKP juga tidak ada bekas atau tanda kekerasan. Begitu juga tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” pungkas Kanit.(ted/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/