26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Setahun Sodomi Tiga Anak

Foto: Oryza/Metro Tabagsel/SMG
SH alias SAH, tersangka kasus sodomi lebih dari belasan anak di Batang Angkola Tapsel, diboyong petugas Satreskrim Polres Tapsel dari Medan menuju Mapolres Tapsel di Padangsidimpuan.

TAPSEL, SUMUTPOS.CO -Mengaku pernah disodomi membuat Samsul Anwar Harahap (35) menjadi predator anak. Bahkan sejak 2003, warga Batang Angkola ini telah menyodomi 42 bocah di berbagai daerah. Atau, rata-rata setiap tahunnya dia ‘memangsa’ tiga korban.

“Lima anak sewaktu saya di Jakarta, tujuh anak sewaktu di Tanjungpura, dan 30 anak di Batang Angkola,” aku Samsul, kemarin, di Polres Tapsel.

Samsul lalu bercerita soal aksi bejatnya itu. Berawal pada 2003 lalu saat dia merantau ke Jakarta. Samsul yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga toko kelontong milik saudaranya, pernah menjadi korban sodomi oleh orang yang tidak dikenalnya.

“Dulu juga saya korban, dua kali saya dibuat seperti itu. Makanya saya merasa dendam dan selalu ingin melampiaskannya,” akunya.

Untuk motif lain, anak pertama dari enam bersaudara ini mengaku, ada juga faktor seksual yang tinggi jika bersama dengan anak-anak. “Semua saya lakukan kepada anak-anak, setiap dekat selalu timbul nafsu dan dendam untuk melakukannya,” kata Samsul dengan tangannya yang diborgol.

Dan setiap kali melakukannya, ia merasa puas dan terus ingin melakukannya. “Karena pengaruh setan juga, terkadang setelah melakukannya ada juga timbul rasa penyesalan. Tapi tetap saja saya lakukan, tapi yang pasti karena saya dendam,” sebutnya sembari mengatakan selalu memberi uang kepada korban-korbannya.

Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana memaparkan, paska penangkapan tersangka di Medan, pihaknya langsung memboyong pria asal Desa Janji Manaon, Batang Angkola, Tapsel itu ke Mapolres. ” Untuk jumlah korban yang diakui tersangka dan berada di wilayah hukum kita (Polres Tapsel,red) kurang lebih sebanyak 30 orang. Dan lebihnya ada yang dilakukan pada anak di daerah Jakarta dan Tanjungpura, Langkat. Dan masih kita dalami lagi,” ujarnya didampingi Kasat Reskrim AKP Jama K Purba, Senin (20/3).

“Selama di Jakarta Timur tersebut dirinya telah menyodomi 5 anak. Tapi tersangka tidak ingat identitas ke 5 korban. Di sana (di Jakarta Timur) dia sampai 2006,” tambahnya.

Untuk jumlah anak yang sudah melapor dan memberikan keterangan, kata Rony, ada belasan anak didampingi orangtua masing-masing yang resmi mengadu. “Ada 16 orang yang sudah kita periksa dan mintai keterangannya,” terang mantan penyidik KPK ini.

Kapolres menceritakan, hampir sepekan melakukan pencarian dan pengejaran terhadap tersangka, Sabtu (18/3) kemarin SAH berhasil dibekuk tanpa perlawanan di Jalan Denai, Kota Medan.

Kasat Reskrim Tapsel AKP Jama K Purba pun menjelaskan kronologi penangkapan preatdor asal Angkola itu. Dia mengatakan, penangkapan tersangka berawal dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya setelah mendapat informasi dari salah satu teman tersangka via obrolan di Facebook. Dari info tersebut, barulah diketahui tersangka berada di sebuah tempat di Jalan Denai, Kota Medan.

” Jadi sebelum ke Medan, pelaku sempat ke Tanjungpura Langkat, baru kita dapat informasi, tersangka berada di Medan. Lalu kita tangkap dan langsung boyong ke Mapolres Tapsel,” ungkap Jama.

Foto: Oryza/Metro Tabagsel/SMG
SH alias SAH, tersangka kasus sodomi lebih dari belasan anak di Batang Angkola Tapsel, diboyong petugas Satreskrim Polres Tapsel dari Medan menuju Mapolres Tapsel di Padangsidimpuan.

TAPSEL, SUMUTPOS.CO -Mengaku pernah disodomi membuat Samsul Anwar Harahap (35) menjadi predator anak. Bahkan sejak 2003, warga Batang Angkola ini telah menyodomi 42 bocah di berbagai daerah. Atau, rata-rata setiap tahunnya dia ‘memangsa’ tiga korban.

“Lima anak sewaktu saya di Jakarta, tujuh anak sewaktu di Tanjungpura, dan 30 anak di Batang Angkola,” aku Samsul, kemarin, di Polres Tapsel.

Samsul lalu bercerita soal aksi bejatnya itu. Berawal pada 2003 lalu saat dia merantau ke Jakarta. Samsul yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga toko kelontong milik saudaranya, pernah menjadi korban sodomi oleh orang yang tidak dikenalnya.

“Dulu juga saya korban, dua kali saya dibuat seperti itu. Makanya saya merasa dendam dan selalu ingin melampiaskannya,” akunya.

Untuk motif lain, anak pertama dari enam bersaudara ini mengaku, ada juga faktor seksual yang tinggi jika bersama dengan anak-anak. “Semua saya lakukan kepada anak-anak, setiap dekat selalu timbul nafsu dan dendam untuk melakukannya,” kata Samsul dengan tangannya yang diborgol.

Dan setiap kali melakukannya, ia merasa puas dan terus ingin melakukannya. “Karena pengaruh setan juga, terkadang setelah melakukannya ada juga timbul rasa penyesalan. Tapi tetap saja saya lakukan, tapi yang pasti karena saya dendam,” sebutnya sembari mengatakan selalu memberi uang kepada korban-korbannya.

Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana memaparkan, paska penangkapan tersangka di Medan, pihaknya langsung memboyong pria asal Desa Janji Manaon, Batang Angkola, Tapsel itu ke Mapolres. ” Untuk jumlah korban yang diakui tersangka dan berada di wilayah hukum kita (Polres Tapsel,red) kurang lebih sebanyak 30 orang. Dan lebihnya ada yang dilakukan pada anak di daerah Jakarta dan Tanjungpura, Langkat. Dan masih kita dalami lagi,” ujarnya didampingi Kasat Reskrim AKP Jama K Purba, Senin (20/3).

“Selama di Jakarta Timur tersebut dirinya telah menyodomi 5 anak. Tapi tersangka tidak ingat identitas ke 5 korban. Di sana (di Jakarta Timur) dia sampai 2006,” tambahnya.

Untuk jumlah anak yang sudah melapor dan memberikan keterangan, kata Rony, ada belasan anak didampingi orangtua masing-masing yang resmi mengadu. “Ada 16 orang yang sudah kita periksa dan mintai keterangannya,” terang mantan penyidik KPK ini.

Kapolres menceritakan, hampir sepekan melakukan pencarian dan pengejaran terhadap tersangka, Sabtu (18/3) kemarin SAH berhasil dibekuk tanpa perlawanan di Jalan Denai, Kota Medan.

Kasat Reskrim Tapsel AKP Jama K Purba pun menjelaskan kronologi penangkapan preatdor asal Angkola itu. Dia mengatakan, penangkapan tersangka berawal dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya setelah mendapat informasi dari salah satu teman tersangka via obrolan di Facebook. Dari info tersebut, barulah diketahui tersangka berada di sebuah tempat di Jalan Denai, Kota Medan.

” Jadi sebelum ke Medan, pelaku sempat ke Tanjungpura Langkat, baru kita dapat informasi, tersangka berada di Medan. Lalu kita tangkap dan langsung boyong ke Mapolres Tapsel,” ungkap Jama.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/