SERBAJADI, SUMUTPOS.CO – Berusaha kabur, Hendra (25), warga Serdang Bedagai yang membeli sabu-sabu dari Lubukppakam berhasil ditembak polisi. Adalah personel Polsek Dologmasihul yang berhasil melumpuhkan kaki kanan Hendra.
Sebelumnya, petugas telah mengendus keberadaan warga Dusun XI Desa Pulau Gambar, Kecamatan Serbajadi Sergai tersebut di sebuah rumah yang sering digunakan sebagai tempat melakukan transaksi peredaran Sabu.
Informasi itu segera ditindak lanjuti polisi dengan mengepung rumah tersebut. Ternyata kehadiran polisi diketahui pemuda penggangguran ini dengan berusaha melarikan diri. Tak mau buruannya hilang, tim yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Dolok Masihul, Iptu Depta Sitepu SH menyarangkan satu butir timah panas ke kaki kanannya .
Setelah dilumpuhkan, petugas disaksikan Kepala Desa Pulau Tagor maupun tersangka kemudian menggeledah rumah tersebut. Setelah diobok-obok rumah tersebut, akhirnya sabu ditemukan di tempat pencucian piring.
“Ditemukan satu dompet kecil, setelah dibuka dari dompet tersebut ditemukan barang bukti 3 helai plastik klip tembus pandang berisikan kristal warna putih diduga sabu dengan berat 7,07 gram,” terang Sitepu.
Selain itu, sambungnya, juga ditemukan 1 pipet yang ujungnya runcing. “Sebuah timbangan elektrik, 25 plastik klip kosong dan sebuah dot,” tambahnya.
Sementara itu pengakuan Hendra, ia memperoleh sabu dengan membeli dari warga Lubukpakam dengan istilah sak seharga Rp3,6 juta per sak dan telah melakukan peredaran sabu selama setahun. “Untungnya setiap satu sak Rp500 ribu,” ujarnya. (war/rbb)
SERBAJADI, SUMUTPOS.CO – Berusaha kabur, Hendra (25), warga Serdang Bedagai yang membeli sabu-sabu dari Lubukppakam berhasil ditembak polisi. Adalah personel Polsek Dologmasihul yang berhasil melumpuhkan kaki kanan Hendra.
Sebelumnya, petugas telah mengendus keberadaan warga Dusun XI Desa Pulau Gambar, Kecamatan Serbajadi Sergai tersebut di sebuah rumah yang sering digunakan sebagai tempat melakukan transaksi peredaran Sabu.
Informasi itu segera ditindak lanjuti polisi dengan mengepung rumah tersebut. Ternyata kehadiran polisi diketahui pemuda penggangguran ini dengan berusaha melarikan diri. Tak mau buruannya hilang, tim yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Dolok Masihul, Iptu Depta Sitepu SH menyarangkan satu butir timah panas ke kaki kanannya .
Setelah dilumpuhkan, petugas disaksikan Kepala Desa Pulau Tagor maupun tersangka kemudian menggeledah rumah tersebut. Setelah diobok-obok rumah tersebut, akhirnya sabu ditemukan di tempat pencucian piring.
“Ditemukan satu dompet kecil, setelah dibuka dari dompet tersebut ditemukan barang bukti 3 helai plastik klip tembus pandang berisikan kristal warna putih diduga sabu dengan berat 7,07 gram,” terang Sitepu.
Selain itu, sambungnya, juga ditemukan 1 pipet yang ujungnya runcing. “Sebuah timbangan elektrik, 25 plastik klip kosong dan sebuah dot,” tambahnya.
Sementara itu pengakuan Hendra, ia memperoleh sabu dengan membeli dari warga Lubukpakam dengan istilah sak seharga Rp3,6 juta per sak dan telah melakukan peredaran sabu selama setahun. “Untungnya setiap satu sak Rp500 ribu,” ujarnya. (war/rbb)