25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pelaku Membunuh Karena Ditampar

Polisi memaparkan kronologi pembunuhan guru honorer.

SUMUTPOS.CO  – Polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas seorang wanita yang ditemukan terlentang di parit perkebunan kelapa sawit Dusun Paya Rampah Sawah Omba, Desa Kuta Parit, Selesai, Langkat, Jumat (14/4) lalu. Hasil penyelidikan, wanita itu adalah korban pencurian kekerasan yang berujung kepada pembunuhan.

Saat korban ditemukan, polisi belum dapat mengidentifikasi identitas korban, karena diduga mayat sudah tewas tiga hari. Korban diketahui bernama Amerud Desy Mariani Sitepu (24) warga Dusun VI Namo Cengkeh, Desa Tanjung Berampu, Kecamatan Salapian, Langkat. Keseharian korban adalah guru honorer di SMP Negeri 2 Pancurido.

Polisi berhasil mengetahui identitas korban setelah Suhartini (24) warga Dusun VI Namo Cengkeh, Desa Tanjung Berampu, Salapian, Langkat melapor ke Polsek Selesai, Sabtu (15/4). Tujuan Suhartini untuk mencari tahu apakah mayat yang ditemukan warga pada perkebunan sawit itu adalah kerabatnya atau bukan.

Alhasil, polisi kemudian menunjukkan foto-foto dan ciri fisik serta pakaian yang dikenakan korban. Ternyata, Suhartini mengaku kenal dengan korban yang sudah tidak pulang lima hari. Usai menerima keterangan Suhartini, polisi kemudian melakukan penyelidikan.

Tepat pada Rabu (19/4) subuh, polisi menciduk pelaku tunggal, Erdi Sitepu alias Jhon (30) warga Dusun VI, Namu Cengkeh, Salapian, Langkat yang ditangkap di Dusun Pancor Ido, Salapian, Langkat.

Selain Erdi, polisi juga menciduk seorang penadah yang menerima hasil curian berupa telepon genggam milik korban. Adalah, Ibon Rosandi (27) warga Desa Empus, Bahorok, Langkat yang ditangkap di kediamannya.

“Pencurian dengan kekerasan yang berujung kepada pembunuhan dilatarbelakangi sakit hati serta ingin memiliki barang korban. Tersangka emosi setelah korban menampar pipi tersangka lalu membunuh korban dan kemudian mengambil barang-barang milik korban,” ujar Kapolres Binjai, AKBP Rendra Salipu didampingi Kasat Reskrim AKP Ismawansa.

Harta benda korban raib adalah sepedamotor Honda Verza BK 4646 RAR warna hitam. Seorang tersangka lagi adalah penadang barang curian telepon genggam. “Untuk penadah kendaraannya masih dalam pengejaran,” sahut Kasat Ismawansa.

Tak disangka, Erdi pun sempat melayat hingga menyaksikan mayat korban disemayamkan. “Iya dia (pelaku) datang juga ke kuburan. Kami tak menyangka, bisa berhubungan dengan pelaku,” ujar Suhartini.

Sementara, tersangka adalah pegawai honor retribusi pasar Kabupaten Langkat menyampaikan penyesalesaiannya. Tersangka mengaku merasa tersinggung karena ditampar oleh korban. “Kurang lebih sudah kenal (dengan korban). Karena sakit ditamparnya, lalu saya habisi dia dengan pelepah rumbia dan mencekek lehernya,” akunya. (ted/yaa)

Polisi memaparkan kronologi pembunuhan guru honorer.

SUMUTPOS.CO  – Polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas seorang wanita yang ditemukan terlentang di parit perkebunan kelapa sawit Dusun Paya Rampah Sawah Omba, Desa Kuta Parit, Selesai, Langkat, Jumat (14/4) lalu. Hasil penyelidikan, wanita itu adalah korban pencurian kekerasan yang berujung kepada pembunuhan.

Saat korban ditemukan, polisi belum dapat mengidentifikasi identitas korban, karena diduga mayat sudah tewas tiga hari. Korban diketahui bernama Amerud Desy Mariani Sitepu (24) warga Dusun VI Namo Cengkeh, Desa Tanjung Berampu, Kecamatan Salapian, Langkat. Keseharian korban adalah guru honorer di SMP Negeri 2 Pancurido.

Polisi berhasil mengetahui identitas korban setelah Suhartini (24) warga Dusun VI Namo Cengkeh, Desa Tanjung Berampu, Salapian, Langkat melapor ke Polsek Selesai, Sabtu (15/4). Tujuan Suhartini untuk mencari tahu apakah mayat yang ditemukan warga pada perkebunan sawit itu adalah kerabatnya atau bukan.

Alhasil, polisi kemudian menunjukkan foto-foto dan ciri fisik serta pakaian yang dikenakan korban. Ternyata, Suhartini mengaku kenal dengan korban yang sudah tidak pulang lima hari. Usai menerima keterangan Suhartini, polisi kemudian melakukan penyelidikan.

Tepat pada Rabu (19/4) subuh, polisi menciduk pelaku tunggal, Erdi Sitepu alias Jhon (30) warga Dusun VI, Namu Cengkeh, Salapian, Langkat yang ditangkap di Dusun Pancor Ido, Salapian, Langkat.

Selain Erdi, polisi juga menciduk seorang penadah yang menerima hasil curian berupa telepon genggam milik korban. Adalah, Ibon Rosandi (27) warga Desa Empus, Bahorok, Langkat yang ditangkap di kediamannya.

“Pencurian dengan kekerasan yang berujung kepada pembunuhan dilatarbelakangi sakit hati serta ingin memiliki barang korban. Tersangka emosi setelah korban menampar pipi tersangka lalu membunuh korban dan kemudian mengambil barang-barang milik korban,” ujar Kapolres Binjai, AKBP Rendra Salipu didampingi Kasat Reskrim AKP Ismawansa.

Harta benda korban raib adalah sepedamotor Honda Verza BK 4646 RAR warna hitam. Seorang tersangka lagi adalah penadang barang curian telepon genggam. “Untuk penadah kendaraannya masih dalam pengejaran,” sahut Kasat Ismawansa.

Tak disangka, Erdi pun sempat melayat hingga menyaksikan mayat korban disemayamkan. “Iya dia (pelaku) datang juga ke kuburan. Kami tak menyangka, bisa berhubungan dengan pelaku,” ujar Suhartini.

Sementara, tersangka adalah pegawai honor retribusi pasar Kabupaten Langkat menyampaikan penyesalesaiannya. Tersangka mengaku merasa tersinggung karena ditampar oleh korban. “Kurang lebih sudah kenal (dengan korban). Karena sakit ditamparnya, lalu saya habisi dia dengan pelepah rumbia dan mencekek lehernya,” akunya. (ted/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/