26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Siswa SMKN 2 Psp Tewas Ditikam Adik Kelas

Foto: Royza/Metro tabagsel/SMG
Hamzah, siswa SMK Psp tewas ditikam adik kelas.

PADANGSIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan siswa SMKN 2 Padangsidempuan (Psp) terungkap. Pelakunya ternyata adik kelas korban berinisial A. Motifnya, korban ngajak duel karena kesal diejek.

“Dia (korban,red) bilang saya ada menjelek-jelekannya. Saya sudah minta maaf. Tapi dia ajak saya berantam dan tentukan tempatnya,” kata A, siswa kelas 2 jurusan listrik di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan ini, kepada Metro Tabagsel (grup SUMUTPOS.CO).

Ceritanya, pertikaian mereka diawali pada Selasa (17/4) malam. A yang mengetahui Hamzah akan tamat dari sekolah, meminta baju batik (seragam,red) milik korban dengan maksud untuk dipakainya buat sekolah.

“Dia kan sudah mau tamat, jadi saya minta baju batiknya. Dia tidak kasih, alasannya baju itu ada koyak di bagian ketiak. Habis itu dia marah-marah dan mengajak saya berantam,” sebut A.

Meski korban duduk di kelas tiga, namun keduanya sudah akrab sejak lima bulan terakhir. Dan, keakraban itu pula yang membuatnya berani meminta baju seragam batik milik korban. Namun, tanpa tahu apa permasalahan lainnya, korban mengajak pelaku untuk berantam dan menyiapkan di mana tempatnya.

“Dia yang terus mancing-mancing saya, padahal sebelumnya setelah saya minta baju batik itu, saya sudah sempat minta maaf. Dan, Rabu (18/4) malam, dia kembali mengajak saya berantam,” ujar bungsu dari enam bersaudara yang sudah tak punya ayah ini.

Hingga Jumat (21/4) malam, kata A, korban kembali mengirim pesan lewat BBM dan menanyakan hal yang sama. Merasa tertekan, ia pun memberitahukan masalah itu kepada F, lalu membalas pesan BBM korban untuk datang ke perpustakaan di Jalan Sutan Sori Pada Mulia yang bersebelahan dengan sekolah mereka.

“Pertama kami lebih dulu datang, karena dia belum nampak, kami pergi sebentar buang air kecil. Lalu kembali lagi ke sana. Dan, dia sudah ada,” ucap A diiyakan F.

Dengan mengendarai sepeda motor, A yang masih berada di boncengan langsung didatangi korban dan meninju wajahnya sebanyak dua kali. Kalap, A yang sudah menyiapkan pisau spontan menghunusnya ke arah perut korban, hingga korban terjatuh sambil menarik tangannya.

“Setelah dia jatuh, saya sempat tusuk lagi ke bagian tubuh lainnya. Ada tiga kali saya tusuk, tapi tidak tahu di bagian mana saja,” sebutnya.

Setelah menikam korban, A langsung meninggalkan korban di lokasi kejadian. (yza/jpg/ras)

Foto: Royza/Metro tabagsel/SMG
Hamzah, siswa SMK Psp tewas ditikam adik kelas.

PADANGSIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan siswa SMKN 2 Padangsidempuan (Psp) terungkap. Pelakunya ternyata adik kelas korban berinisial A. Motifnya, korban ngajak duel karena kesal diejek.

“Dia (korban,red) bilang saya ada menjelek-jelekannya. Saya sudah minta maaf. Tapi dia ajak saya berantam dan tentukan tempatnya,” kata A, siswa kelas 2 jurusan listrik di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan ini, kepada Metro Tabagsel (grup SUMUTPOS.CO).

Ceritanya, pertikaian mereka diawali pada Selasa (17/4) malam. A yang mengetahui Hamzah akan tamat dari sekolah, meminta baju batik (seragam,red) milik korban dengan maksud untuk dipakainya buat sekolah.

“Dia kan sudah mau tamat, jadi saya minta baju batiknya. Dia tidak kasih, alasannya baju itu ada koyak di bagian ketiak. Habis itu dia marah-marah dan mengajak saya berantam,” sebut A.

Meski korban duduk di kelas tiga, namun keduanya sudah akrab sejak lima bulan terakhir. Dan, keakraban itu pula yang membuatnya berani meminta baju seragam batik milik korban. Namun, tanpa tahu apa permasalahan lainnya, korban mengajak pelaku untuk berantam dan menyiapkan di mana tempatnya.

“Dia yang terus mancing-mancing saya, padahal sebelumnya setelah saya minta baju batik itu, saya sudah sempat minta maaf. Dan, Rabu (18/4) malam, dia kembali mengajak saya berantam,” ujar bungsu dari enam bersaudara yang sudah tak punya ayah ini.

Hingga Jumat (21/4) malam, kata A, korban kembali mengirim pesan lewat BBM dan menanyakan hal yang sama. Merasa tertekan, ia pun memberitahukan masalah itu kepada F, lalu membalas pesan BBM korban untuk datang ke perpustakaan di Jalan Sutan Sori Pada Mulia yang bersebelahan dengan sekolah mereka.

“Pertama kami lebih dulu datang, karena dia belum nampak, kami pergi sebentar buang air kecil. Lalu kembali lagi ke sana. Dan, dia sudah ada,” ucap A diiyakan F.

Dengan mengendarai sepeda motor, A yang masih berada di boncengan langsung didatangi korban dan meninju wajahnya sebanyak dua kali. Kalap, A yang sudah menyiapkan pisau spontan menghunusnya ke arah perut korban, hingga korban terjatuh sambil menarik tangannya.

“Setelah dia jatuh, saya sempat tusuk lagi ke bagian tubuh lainnya. Ada tiga kali saya tusuk, tapi tidak tahu di bagian mana saja,” sebutnya.

Setelah menikam korban, A langsung meninggalkan korban di lokasi kejadian. (yza/jpg/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/