26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Festival Candi Muaro Jambi 2017 Siap Tebar Pesona 28-31 Mei 2017

Pengunjung di Candi Muaro Jambi.

JAMBI, SUMUTPOS.CO – Festival Candi Muaro Jambi yang ke-IX bakal dihelat 28-31 Mei 2017, mendatang. Perhelatan yang digelar di komplek percandian yang sudah berusia ratusan tahun tersebut, akan ada beragam lomba dan penampilan tarian kolosal yang tetap bertahan hingga era modern kini.

Kadis Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Muaro Jambi Indra Gunawan mengatakan, Festival Candi Muarojambi ke-IX merupakan upaya mengkuatkan kearifan lokal dan menarik minat wisatawan.

“Tujuan utama dalam kegiatan Festival Candi Muarojambi ini lebih kepada promosi candi agar lebih dikenal luas oleh masyarakat sebagai obyek wisata religi dan juga sebagai pusat penelitian pendidikan. Targetnya sekarang tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara,” ungkap Indra.

Sejumlah kegiatan dan pagelaran akan ditampilkan saat festival di kawasan candi terluas di Asia Tenggara tersebut. Candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-11 sebelum masehi ini rencananya akan menggelar tarian kolosal, lomba seloko adat melayu, bazar, dan jalan sehat mengelilingi komplek percandian, pesta kanal kuno di kawasan candi, pertunjukan dan permainan tradisional khas Kabupaten Muarojambi.

“Sekarang Candi Muarojambi sudah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), dengan agenda tersebut kita berharap dapat menambah tingkat kunjungan wisatawan hingga 15 persen, kita akan jaga terus atraksinya agar banyak Wisman yang ingin berkunjung terus,” harapnya.

Festival Candi Muarajambi dilaksanakan di situs candi yang mencakup lahan di tujuh wilayah desa seperti Desa Dusun Baru, Danau Lamo, Muarojambi, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Teluk Jambu dan Dusun Mudo. Sebelum pembukaan festival nanti, akan ada 1.000 lebih umat Budha terlebih dahulu melakukan prosesi waisak di candi.

Fenomena itu sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha di Jambi dalam merayakan hari waisak.”Hal tersebut sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha dalam merayakan hari Waisak di Provinsi Jambi, karena candi tersebut menjadi pusat peradaban agama Budha di Sumatera,” katanya.

Bila tahun lalu pengunjung ke candi selama festival sebanyak 8.000 orang, tahun ini ditargetkan mencapai 10.000 pengunjung. Sementara untuk tiket masuk di candi saat festival nanti masih mengunakan tarif lama yang sudah di SK-kan pemerintah kabupaten setempat, yakni Rp 3.000 per orang.

Pengunjung di Candi Muaro Jambi.

JAMBI, SUMUTPOS.CO – Festival Candi Muaro Jambi yang ke-IX bakal dihelat 28-31 Mei 2017, mendatang. Perhelatan yang digelar di komplek percandian yang sudah berusia ratusan tahun tersebut, akan ada beragam lomba dan penampilan tarian kolosal yang tetap bertahan hingga era modern kini.

Kadis Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Muaro Jambi Indra Gunawan mengatakan, Festival Candi Muarojambi ke-IX merupakan upaya mengkuatkan kearifan lokal dan menarik minat wisatawan.

“Tujuan utama dalam kegiatan Festival Candi Muarojambi ini lebih kepada promosi candi agar lebih dikenal luas oleh masyarakat sebagai obyek wisata religi dan juga sebagai pusat penelitian pendidikan. Targetnya sekarang tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara,” ungkap Indra.

Sejumlah kegiatan dan pagelaran akan ditampilkan saat festival di kawasan candi terluas di Asia Tenggara tersebut. Candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-11 sebelum masehi ini rencananya akan menggelar tarian kolosal, lomba seloko adat melayu, bazar, dan jalan sehat mengelilingi komplek percandian, pesta kanal kuno di kawasan candi, pertunjukan dan permainan tradisional khas Kabupaten Muarojambi.

“Sekarang Candi Muarojambi sudah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), dengan agenda tersebut kita berharap dapat menambah tingkat kunjungan wisatawan hingga 15 persen, kita akan jaga terus atraksinya agar banyak Wisman yang ingin berkunjung terus,” harapnya.

Festival Candi Muarajambi dilaksanakan di situs candi yang mencakup lahan di tujuh wilayah desa seperti Desa Dusun Baru, Danau Lamo, Muarojambi, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Teluk Jambu dan Dusun Mudo. Sebelum pembukaan festival nanti, akan ada 1.000 lebih umat Budha terlebih dahulu melakukan prosesi waisak di candi.

Fenomena itu sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha di Jambi dalam merayakan hari waisak.”Hal tersebut sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha dalam merayakan hari Waisak di Provinsi Jambi, karena candi tersebut menjadi pusat peradaban agama Budha di Sumatera,” katanya.

Bila tahun lalu pengunjung ke candi selama festival sebanyak 8.000 orang, tahun ini ditargetkan mencapai 10.000 pengunjung. Sementara untuk tiket masuk di candi saat festival nanti masih mengunakan tarif lama yang sudah di SK-kan pemerintah kabupaten setempat, yakni Rp 3.000 per orang.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/