25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Optimalkan Indonesia Incoporated di Crossborder, Kemenpar Rakor di Atambua

Simpang Lima yang merupakan ikon dari Kota Atambua.

ATAMBUA, SUMUTPOS.CO – Keseriusan Menpar Arief Yahya untuk menghidupkan crosborder Atambua dengan serentetan events, tidak main-main. Menggandeng Pemkab Belu, sebagai tuan rumah di perbatasan dengan Timor Leste, Kemenpar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mengangkat tema-tema pariwisata dalam bingkai Crossborder Festival di Hotel Matahari, Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur, Senin (24/4).

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan agar semua elemen terkait yang berhubungan dengan Crossborder mampu meningkatkan koordinasinya agar target mendatangkan Wisatawan Mancanegara dari negara tetangga Timor Leste bisa terlaksana dengan baik.

“Karena ini bukan hanya pekerjaan Kemenpar saja, ini melibatkan banyak pihak terkait. Nah, di acara ini kami menyamakan visi misi dalam mengelola border tourism. Indonesia Incorporated!,” ujar Esthy.

Wanita berhijab ini mengajak seluruh jajarannya yang terkait dengan perhelatan Crossborder ke Rakor yang dilaksanakan di daerah yang paling dekat dengan Timor Leste itu. “Kami bersyukur, semua pihak terkait berhasil diundang oleh Dinas Pariwisata Belu. yang terpenting adalah bagaimana mengkondisikan semua stakeholder di Atambua, Belu untuk mensukseskan semua program Crossborder Kemenpar,” ujarnya.

Menurut Esthy, Menpar Arief Yahya sangat concern untuk menghidupkan Atambua. Tentu dengan sentuhan pariwisata, sektor yang paling murah, mudah, dan cepat untuk menaikkan PDB, devisa dan ketenaga kerjaan. “Kami akan membuktikan di Atambua, salah satu crossborder area yang bisa dikembangkan,” kata Esthy, menegaskan statemen Menpar Arief Yahya.

Simpang Lima yang merupakan ikon dari Kota Atambua.

ATAMBUA, SUMUTPOS.CO – Keseriusan Menpar Arief Yahya untuk menghidupkan crosborder Atambua dengan serentetan events, tidak main-main. Menggandeng Pemkab Belu, sebagai tuan rumah di perbatasan dengan Timor Leste, Kemenpar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mengangkat tema-tema pariwisata dalam bingkai Crossborder Festival di Hotel Matahari, Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur, Senin (24/4).

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan agar semua elemen terkait yang berhubungan dengan Crossborder mampu meningkatkan koordinasinya agar target mendatangkan Wisatawan Mancanegara dari negara tetangga Timor Leste bisa terlaksana dengan baik.

“Karena ini bukan hanya pekerjaan Kemenpar saja, ini melibatkan banyak pihak terkait. Nah, di acara ini kami menyamakan visi misi dalam mengelola border tourism. Indonesia Incorporated!,” ujar Esthy.

Wanita berhijab ini mengajak seluruh jajarannya yang terkait dengan perhelatan Crossborder ke Rakor yang dilaksanakan di daerah yang paling dekat dengan Timor Leste itu. “Kami bersyukur, semua pihak terkait berhasil diundang oleh Dinas Pariwisata Belu. yang terpenting adalah bagaimana mengkondisikan semua stakeholder di Atambua, Belu untuk mensukseskan semua program Crossborder Kemenpar,” ujarnya.

Menurut Esthy, Menpar Arief Yahya sangat concern untuk menghidupkan Atambua. Tentu dengan sentuhan pariwisata, sektor yang paling murah, mudah, dan cepat untuk menaikkan PDB, devisa dan ketenaga kerjaan. “Kami akan membuktikan di Atambua, salah satu crossborder area yang bisa dikembangkan,” kata Esthy, menegaskan statemen Menpar Arief Yahya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/