29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Yuk ke Banyuwangi, Sekarang Ada Kampung Wisata Cokelat Glenmore

Kampung Cokelat Glenmore di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

BANYUWANGI,SUMUTPOS.CO – Pengembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus digenjot. Kabupaten yang sedang melejit namanya di tingkat nasional karena pariwisata itu kini mengembangkan destinasi wisata baru. Namanya Kampung Cokelat Glenmore.

“Cokelat Banyuwangi ini potensinya besar dan telah sampai ke mancanegara. Itu sebabnya kami menyiapkan kampung cokelat di daerah Kecamatan Glenmore,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, yang didampingi Kadispar Banyuwangi, MY Bramuda, Sabtu (8/4).

Anas melanjutkan, untuk mengembangkan potensi cokelat tersebut, Pemkab Banyuwangi menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia. Hal ini untuk menunjukkan keseriusan Pemkab dalam mengupayakan pengembangan cokelat secara maksimal.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi Bramuda mengatakan pihaknya sedang mematangkan rencana produksi cokelat siap saji. Saat ini Pemkab Banyuwangi sedang berembuk dengan tim ahli untuk merencanakan produksi cokelat kemasan. “Ini merupakan bagian dari pengembangan kampung cokelat, untuk mendulang wisatawan,” kata Bramuda.

Cokelat yang berasal dari kota yang dikenal sebagai ‘Sunrise of Java’ ini memang dikenal sebagai salah satu cokelat terbaik dunia. Rasa dan karakteristiknya unik. Berbeda dengan daerah lain. Di Glenmore, Banyuwangi, rasa cokelatnya cenderung asam buah-buahan, mirip seperti kismis. Dan after taste-nya menghasilkan rasa madu. Tak heran, cokelat Banyuwangi, Indonesia jadi pilihan banyak produsen di Swiss dan Belgia.

Dengan memperkenalkan cokelat asli Indonesia yang diolah dengan cara yang tepat dan dikemas menarik. Bram – sapaan akrab Bramuda – yakin cokelat asal Glenmore Banyuwangi bisa makin dikenal baik di negara sendiri ataupun luar negeri. “Yang penasaran, silakan berwisata ke perkebunan cokelat di Banyuwangi, Perkebunan wisatanya ada di desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji inovasi keeatif untuk menaikkan pamor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Baginya, Banyuwangi itu contoh kongkret. Bupatinya menempatkan pariwisata sebagai lokomotif membangun daerahnya. “Sangat kreatif. Memanfaatkan perkebunan cokelat yang sudah mendunia untuk mendorong pariwisata. Itu kebanggaan, dan semua bisa belajar dari kisah sukses Banyuwangi. Bagaimana membangun mimpi ke depan, apa yang dilihat saat ini, dan bagaimana cara mewujudkan impiannya itu,” kata Menpat Arief Yahya. (rel)

 

 

 

Kampung Cokelat Glenmore di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

BANYUWANGI,SUMUTPOS.CO – Pengembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus digenjot. Kabupaten yang sedang melejit namanya di tingkat nasional karena pariwisata itu kini mengembangkan destinasi wisata baru. Namanya Kampung Cokelat Glenmore.

“Cokelat Banyuwangi ini potensinya besar dan telah sampai ke mancanegara. Itu sebabnya kami menyiapkan kampung cokelat di daerah Kecamatan Glenmore,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, yang didampingi Kadispar Banyuwangi, MY Bramuda, Sabtu (8/4).

Anas melanjutkan, untuk mengembangkan potensi cokelat tersebut, Pemkab Banyuwangi menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia. Hal ini untuk menunjukkan keseriusan Pemkab dalam mengupayakan pengembangan cokelat secara maksimal.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi Bramuda mengatakan pihaknya sedang mematangkan rencana produksi cokelat siap saji. Saat ini Pemkab Banyuwangi sedang berembuk dengan tim ahli untuk merencanakan produksi cokelat kemasan. “Ini merupakan bagian dari pengembangan kampung cokelat, untuk mendulang wisatawan,” kata Bramuda.

Cokelat yang berasal dari kota yang dikenal sebagai ‘Sunrise of Java’ ini memang dikenal sebagai salah satu cokelat terbaik dunia. Rasa dan karakteristiknya unik. Berbeda dengan daerah lain. Di Glenmore, Banyuwangi, rasa cokelatnya cenderung asam buah-buahan, mirip seperti kismis. Dan after taste-nya menghasilkan rasa madu. Tak heran, cokelat Banyuwangi, Indonesia jadi pilihan banyak produsen di Swiss dan Belgia.

Dengan memperkenalkan cokelat asli Indonesia yang diolah dengan cara yang tepat dan dikemas menarik. Bram – sapaan akrab Bramuda – yakin cokelat asal Glenmore Banyuwangi bisa makin dikenal baik di negara sendiri ataupun luar negeri. “Yang penasaran, silakan berwisata ke perkebunan cokelat di Banyuwangi, Perkebunan wisatanya ada di desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji inovasi keeatif untuk menaikkan pamor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Baginya, Banyuwangi itu contoh kongkret. Bupatinya menempatkan pariwisata sebagai lokomotif membangun daerahnya. “Sangat kreatif. Memanfaatkan perkebunan cokelat yang sudah mendunia untuk mendorong pariwisata. Itu kebanggaan, dan semua bisa belajar dari kisah sukses Banyuwangi. Bagaimana membangun mimpi ke depan, apa yang dilihat saat ini, dan bagaimana cara mewujudkan impiannya itu,” kata Menpat Arief Yahya. (rel)

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/