JOGJAKARTA, SUMUTPOS.CO – Blogger, Vlogger, Selebgram, Youtuber, Pegiat Medsos, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah channel penyampai pesan yang makin efektif dan punya impact signifikan. Karena itu Menpar Arief Yahya mengkategorikan mereka sebagai Endorser Media.
“Jika selama ini hanya ada Paid Media, Own Media, Social Media, ada satu lagi yang dinamai Endorser Media. Tokoh, bintang, punya pengikut, fans atau penggemar yang besar, followers dalam jumlah banyak dan memiliki engagement yang kuat. Mereka adalah penyampai pesan yang efektif,” kata Menpar Arief Yahya.
Itulah, alasan kuat mengapa Puskompublik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Gathering Wonderful Noon di Abhayagiri Restaurant and Banquet Service, Prambanan Yogyakarta, Rabu (3/5) mendatang. Restoran yang berada di balik Candi Ratu Boko, di atas bukit, dan bisa menatap Candi Prambanan dari kejauhan.
Acara ini mengangkat tema ‘Click’ The Heritage of Indonesia.” Tidak perlu mengerutkan dahi untuk memahami apa aktivitas gethering itu. Yang pasti seru, berkumpul bersama komunitas netizen.
Gathering tengah hari itu menghadirkan sejumlah nara sumber antara lain; Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara, Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi Muh Noer Sadono; pejabat Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, dan sejumlah travel blogger, media/community, maupun social media enthusiast.
Para aktivis digital ini selama ini aktif memposting destinasi maupun event festival dan apa saja yang mengundang orang untuk berwisata. Mereka bisa menjadi endorser yang punya pengaruh besar dalam memperkenalkan destinasi unggulan lewat lewat tulisan, kata-kata, visual, video, grafis atau kombinasi dari semuanya.
Sesmenpar Ukus Kuswara mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan pariwisata sebagai leading sector karena kegiatan pariwisata merupakan cara yang paling mudah, murah, dan cepat untuk meningkatkan devisa, PDB, dan menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.
“Kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu; kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan Pentahelix. Kerjasama semua unsur pariwisata sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” kata Ukus Kuswara.