25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Aparatur Daerah Mandalika NTB Dilatih Kelola Homestay

Homestay Kemenpar di Mandalika.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meningkatkan kualitas Sumber Daya Masyarakat (SDM) pariwisata terus digenjot. Kali ini Kemenpar menggelar pelatihan Kepariwisataan Bidang Kebijakan Pengelolaan Homestay bagi Aparatur Daerah di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan 10 destinasi prioritas.

“Pelatihan pertama sukses diselenggarakan di Provinsi Banten yang terdapat Tanjung Lesung sebagai destinasi prioritas pada 19-23 Maret, dan pada tanggal 21-25 Mandalika di Provinsi NTB menjadi tempat pelatihan yang ke-2,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya yang didampingi Asdep Pengembangan SDM Aparatur, Riwud Mujirahayu, Selasa (23/5).

Kegiatan Pelatihan SDM Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas Pariwisata per tanggal 8 Mei 2017 telah mengukuhkan total 850 orang yang mengikuti pelatihan dasar, pariwisata goes to campus mencapai 3.900 mahasiwa yang ikut serta. Belum sampai disitu, Pembudaayan Pariwisata mencapai 750 orang, Sertifikasi Sekolah 7.270 orang dan sertifikasi industri mencapai 2.679 orang, hal tersebut menapai 31,42 % (tersisa 44.571 orang) dari target 65 ribu orang.

Sama seperti ahli strategi perang asal Tiongkok yang terkenal Sun Tzu, pria berkacamata itu juga ingin merencanakan kemenangan. Aparatur Dinas Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas akan didorong bergerak cepat.

“Semua diajak memenangkan peperangan, sebelum berperang lewat narasumber sebagai pemateri seperti Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah S. Thaib, dosen dan peneliti bidang pariwisata dari Politeknik Negeri Jakarta Christina L. Rudatin, Praktisi Homestay Agus Wijono, serta Widyaiswara dari Kementerian Pariwisata,” ujar Ahman Sya yang juga diamini Aparatur Riwud Mujirahayu.

Homestay di Mandalika.

Riwud turut menjelaskan, untuk pelatihan di NTB, diikuti sebanyak 20 peserta dari Dinas Pariwisata Propinsi NTB yang terdiri dari Kabupaten Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Kota Mataram, dan Politeknik Pariwisata Lombok.

“Pelatihan ini bertujuan agar apartur daerah, khususnya di 10 destinasi prioritas, mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan kebijakan Kemenpar dalam pengembangan pariwisata Indonesia terutama kebijakan mengenai pengembangan homestay. Selain itu melalui pelatihan diharapkan dapat menyelaraskan program antara Kemenpar dengan dinas-dinas pariwisata,” ujarnya.

Menpar Arief Yahya mendorong percepatan dan Sertifikasi SDM Pariwisata untuk mencetak tenaga profesional untuk pengembangan potensi pariwisata di 10 Destinasi Prioritas.  “Representasi Pentahelix (ABGCM), Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media harus dipakai untuk memajukan pariwisata,” ujar pria asal Banyuwangi ini.

Arief Yahya mengatakan, sejak bertugas  di PT Telkom dia  komitmen membangun investasi SDM. “Sangat penting untuk win the future customers (memuaskan konsumen di masa mendatang). Karena itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan.

Menteri lulusan Surrey University,  Inggris ini berpesan, SDM pariwisata nanti harus menggunakan standar global, mengacu pada standar regional disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau  Kompetensi selevel ASEAN. “Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standard juga,” kata Menpar Arief Yahya. (rel)

Homestay Kemenpar di Mandalika.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meningkatkan kualitas Sumber Daya Masyarakat (SDM) pariwisata terus digenjot. Kali ini Kemenpar menggelar pelatihan Kepariwisataan Bidang Kebijakan Pengelolaan Homestay bagi Aparatur Daerah di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan 10 destinasi prioritas.

“Pelatihan pertama sukses diselenggarakan di Provinsi Banten yang terdapat Tanjung Lesung sebagai destinasi prioritas pada 19-23 Maret, dan pada tanggal 21-25 Mandalika di Provinsi NTB menjadi tempat pelatihan yang ke-2,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya yang didampingi Asdep Pengembangan SDM Aparatur, Riwud Mujirahayu, Selasa (23/5).

Kegiatan Pelatihan SDM Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas Pariwisata per tanggal 8 Mei 2017 telah mengukuhkan total 850 orang yang mengikuti pelatihan dasar, pariwisata goes to campus mencapai 3.900 mahasiwa yang ikut serta. Belum sampai disitu, Pembudaayan Pariwisata mencapai 750 orang, Sertifikasi Sekolah 7.270 orang dan sertifikasi industri mencapai 2.679 orang, hal tersebut menapai 31,42 % (tersisa 44.571 orang) dari target 65 ribu orang.

Sama seperti ahli strategi perang asal Tiongkok yang terkenal Sun Tzu, pria berkacamata itu juga ingin merencanakan kemenangan. Aparatur Dinas Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas akan didorong bergerak cepat.

“Semua diajak memenangkan peperangan, sebelum berperang lewat narasumber sebagai pemateri seperti Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah S. Thaib, dosen dan peneliti bidang pariwisata dari Politeknik Negeri Jakarta Christina L. Rudatin, Praktisi Homestay Agus Wijono, serta Widyaiswara dari Kementerian Pariwisata,” ujar Ahman Sya yang juga diamini Aparatur Riwud Mujirahayu.

Homestay di Mandalika.

Riwud turut menjelaskan, untuk pelatihan di NTB, diikuti sebanyak 20 peserta dari Dinas Pariwisata Propinsi NTB yang terdiri dari Kabupaten Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Kota Mataram, dan Politeknik Pariwisata Lombok.

“Pelatihan ini bertujuan agar apartur daerah, khususnya di 10 destinasi prioritas, mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan kebijakan Kemenpar dalam pengembangan pariwisata Indonesia terutama kebijakan mengenai pengembangan homestay. Selain itu melalui pelatihan diharapkan dapat menyelaraskan program antara Kemenpar dengan dinas-dinas pariwisata,” ujarnya.

Menpar Arief Yahya mendorong percepatan dan Sertifikasi SDM Pariwisata untuk mencetak tenaga profesional untuk pengembangan potensi pariwisata di 10 Destinasi Prioritas.  “Representasi Pentahelix (ABGCM), Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media harus dipakai untuk memajukan pariwisata,” ujar pria asal Banyuwangi ini.

Arief Yahya mengatakan, sejak bertugas  di PT Telkom dia  komitmen membangun investasi SDM. “Sangat penting untuk win the future customers (memuaskan konsumen di masa mendatang). Karena itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan.

Menteri lulusan Surrey University,  Inggris ini berpesan, SDM pariwisata nanti harus menggunakan standar global, mengacu pada standar regional disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau  Kompetensi selevel ASEAN. “Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standard juga,” kata Menpar Arief Yahya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/