28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Sopir Dump Truk Demo, Minta Pelaku Pungli Ditangkap

Warga yang turun ke jalan minta pelaku pungli diamankan.

SUMUTPOS.CO – Maraknya aksi pungutan liar (Pungli) terhadap para sopir Dump truk di sepanjang jalan Desa Bandar Sakti, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat, hingga menuju Desa Padang Cermin, Kecamatan Selesai, membuat para sopir Dump Truck melakukan aksi mogok, Sabtu (10/6) sore.

Aksi mogok ratusan sopir dump truk tersebut, membuat jalan yang menuju Tanjung Keriahan, Kabupaten Langkat, atau sebaliknya menjadi macet total, bahkan sempat tidak bisa di lewati para pengguna sepeda motor sekalipun.

Akibat unjuk rasa tersebut, warga yang ingin melintas terpaksa putar arah.

Sambil terus berorasi, para pengunjuk rasa yang juga sebagian besar adalah istri para sopir, terus berorasi sembari membentang spanduk dan meneriakkan kata kata “Hapuskan Pungli”.”Kami minta aparat yang berwenang untuk bisa menghapuskan pungli (pungutan liar,Red) yang setiap harinya selalu dikutip dari para sopir. Jelas ini sangat memberatkan. Bayangkan saja, sekali pengutipan bisa sampai sepuluh ribu. Sementara cukup banyak titik-titik pungli yang harus dibayar oleh para sopir,” ujar Karman, sopir truk yang juga didampingi istrinya, Sri Maryati.

Tidak hanya itu, para sopir tersebut mengancam tidak akan beroperasi jika pungutan liar tersebut masih terus berjalan.

“Daripada hasil keringat suami kami untuk membayar kutipan liar, mendingan tidak usah bekerja. Kamipun punya anak yang harus kami beri makan,” sambung Sri Maryati.

Di tempat yang sama, salah seorang sopir yang enggan di sebutkan namanya, meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap para pelaku pungli.”Kami meminta para pelaku pungli agar ditangkap. Mereka juga tidak segan- segan menghancurkan kaca truk kalau tidak memberi setoran. Kalau tidak mampu, maka kami akan lapor ke Polda. Kan ada tim Saber Pungli, kenapa mereka diam saja, seolah tidak berfungsi,” ucapnya.

Sementara itu, Wakapolres Langkat Kompol Hendrawan Keliat, mengakui adanya unjuk rasa di Desa Bandar Sakti, Kecamatan Serapit.”Memang kita sudah terima laporan tentang adanya unjuk rasa. Artinya laporan itu memang sudah masuk,” ujar Wakapolres. (bam/ila)

 

 

Warga yang turun ke jalan minta pelaku pungli diamankan.

SUMUTPOS.CO – Maraknya aksi pungutan liar (Pungli) terhadap para sopir Dump truk di sepanjang jalan Desa Bandar Sakti, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat, hingga menuju Desa Padang Cermin, Kecamatan Selesai, membuat para sopir Dump Truck melakukan aksi mogok, Sabtu (10/6) sore.

Aksi mogok ratusan sopir dump truk tersebut, membuat jalan yang menuju Tanjung Keriahan, Kabupaten Langkat, atau sebaliknya menjadi macet total, bahkan sempat tidak bisa di lewati para pengguna sepeda motor sekalipun.

Akibat unjuk rasa tersebut, warga yang ingin melintas terpaksa putar arah.

Sambil terus berorasi, para pengunjuk rasa yang juga sebagian besar adalah istri para sopir, terus berorasi sembari membentang spanduk dan meneriakkan kata kata “Hapuskan Pungli”.”Kami minta aparat yang berwenang untuk bisa menghapuskan pungli (pungutan liar,Red) yang setiap harinya selalu dikutip dari para sopir. Jelas ini sangat memberatkan. Bayangkan saja, sekali pengutipan bisa sampai sepuluh ribu. Sementara cukup banyak titik-titik pungli yang harus dibayar oleh para sopir,” ujar Karman, sopir truk yang juga didampingi istrinya, Sri Maryati.

Tidak hanya itu, para sopir tersebut mengancam tidak akan beroperasi jika pungutan liar tersebut masih terus berjalan.

“Daripada hasil keringat suami kami untuk membayar kutipan liar, mendingan tidak usah bekerja. Kamipun punya anak yang harus kami beri makan,” sambung Sri Maryati.

Di tempat yang sama, salah seorang sopir yang enggan di sebutkan namanya, meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap para pelaku pungli.”Kami meminta para pelaku pungli agar ditangkap. Mereka juga tidak segan- segan menghancurkan kaca truk kalau tidak memberi setoran. Kalau tidak mampu, maka kami akan lapor ke Polda. Kan ada tim Saber Pungli, kenapa mereka diam saja, seolah tidak berfungsi,” ucapnya.

Sementara itu, Wakapolres Langkat Kompol Hendrawan Keliat, mengakui adanya unjuk rasa di Desa Bandar Sakti, Kecamatan Serapit.”Memang kita sudah terima laporan tentang adanya unjuk rasa. Artinya laporan itu memang sudah masuk,” ujar Wakapolres. (bam/ila)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/