29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gubsu akan Diberi Koin Sindiran

Foto: Fachrul Rozi/Sumut Pos
Koin peduli : Seorang anak menyumbangkan uang logam (koin) yang diletakan di pinggiran Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Labuhan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Warga di Utara Medan akan menemui Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di kantornya pada Kamis (6/7) mendatang. Kedatangan mereka untuk menyerahkan koin yang dikumpulkan sebagai bentuk sindiran ke pemerintah karena dianggap tidak peduli terhadap kerusakan Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Labuhan, meski telah banyak memakan korban.

Aksi pengumpulan koin sebelumnya oleh warga bersama tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan aktivis dilakukan sejak bulan puasa hingga kini. Warga yang sudah bolak balik mengeluhkan atas buruknya penyelenggaraan pembangunan selama 5 tahun terakhir, mengaku sangat kecewa. “Warga secara swadaya mengumpulkan koin untuk diserahkan ke pak gubernur. Mungkin saja pemerintah tak punya duit memperbaiki Jalan Titi Pahlawan,” ungkap Saharuddin seorang aktivis, Jumat (30/6) kemarin.

Tidak hanya untuk Gubsu, koin-koin yang terkumpul nantinya juga akan diserahkan ke Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin karena telah dinilai lalai dalam membangun drainase di kawasan tersebut, hingga mengakibatkan rumah warga terendam. “Hari Kamis warga menemui pak Erry dan Eldin untuk menyerahkan koin bantuan dari warga di Utara Medan. Dengan harapan koin itu bisa digunakan memperbaiki jalan serta drainase,” tuturnya.

Semua bantuan koin peduli yang digalang warga serta diserahkan kepada dua kepala daerah di Sumut dan Medan, nantinya juga bakal dilaporkan secara tertulis ke pemerintah pusat dalam hal ini Presiden, Joko Widodo di Jakarta. “Nanti diteruskan ke pak Jokowi, supaya beliau juga tahu dengan nasib warga disini,” kata Saharuddin.

Saharuddin menilai jargon Sumut Paten dan Medan Rumah Kita, seperti belum layak disandang. Sebab, baik Pemko maupun Pemprovsu masih dianggap tidak cukup paham dalam mengelola pajak serta APBD, sehingga warga harus mencari dana sendiri guna memperbaiki infrastrukur.

“Sumut Paten dan Medan Rumah Kita, tapi rupanya mereka tak cukup pandai mengelola pajak, retribusi dan APBD. Sampai-sampai warga harus swadaya mengumpulkan koin receh untuk pemerintah,” sindirnya.

Pun begitu, dalam penyerahan koin tersebut warga kembali mengajak anggota DPRD Medan dan DPRD Sumut agar turut serta menyaksikannya. Sehingga wakil rakyat mengetahui apa yang saat ini menjadi keluhan masyarakat di Utara Medan.

“Diharapkan Ketua DPRD Medan dan Ketua DPRD Sumut dapat mendampingi warga nantinya. Itupun wakil rakyat kita di gedung dewan mau,” ucap Saharuddin.

Sementara, Edi Syahputra warga Simpang Kantor Medan Labuhan menyatakan terimakasihnya atas dukungan seluruh warga di Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli dan Belawan yang mau berpartisipasi serta peduli terhadap kerusakan infrastruktur di tempat tinggalnya.

“Ada rasa haru begitu warga dari setiap kecamatan di Utara Medan ikut turun mendesak pemerintah supaya jalan ini diperbaiki. Apalagi, dampak dari kerusakan jalan sudah bertahun-tahun dirasakan warga di sini,” kata Edi.

Untuk diketahui, berbagai aksi warga berharap perbaikan jalan maupun drainase sudah berulang kali dilakukan. Bahkan, akses Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor telah bolak balik diblokir warga pengunjuk rasa, tapi pemerintah tak kunjung memperbaiki. Parahnya lagi, di sepanjang jalan dimaksud terdapat Puskesmas, kantor polisi, kejaksaan, rumah sakit, rumah tahanan, gedung pengadilan dan permukiman warga setempat.(rul/ila)

 

 

 

Foto: Fachrul Rozi/Sumut Pos
Koin peduli : Seorang anak menyumbangkan uang logam (koin) yang diletakan di pinggiran Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Labuhan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Warga di Utara Medan akan menemui Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di kantornya pada Kamis (6/7) mendatang. Kedatangan mereka untuk menyerahkan koin yang dikumpulkan sebagai bentuk sindiran ke pemerintah karena dianggap tidak peduli terhadap kerusakan Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Labuhan, meski telah banyak memakan korban.

Aksi pengumpulan koin sebelumnya oleh warga bersama tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan aktivis dilakukan sejak bulan puasa hingga kini. Warga yang sudah bolak balik mengeluhkan atas buruknya penyelenggaraan pembangunan selama 5 tahun terakhir, mengaku sangat kecewa. “Warga secara swadaya mengumpulkan koin untuk diserahkan ke pak gubernur. Mungkin saja pemerintah tak punya duit memperbaiki Jalan Titi Pahlawan,” ungkap Saharuddin seorang aktivis, Jumat (30/6) kemarin.

Tidak hanya untuk Gubsu, koin-koin yang terkumpul nantinya juga akan diserahkan ke Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin karena telah dinilai lalai dalam membangun drainase di kawasan tersebut, hingga mengakibatkan rumah warga terendam. “Hari Kamis warga menemui pak Erry dan Eldin untuk menyerahkan koin bantuan dari warga di Utara Medan. Dengan harapan koin itu bisa digunakan memperbaiki jalan serta drainase,” tuturnya.

Semua bantuan koin peduli yang digalang warga serta diserahkan kepada dua kepala daerah di Sumut dan Medan, nantinya juga bakal dilaporkan secara tertulis ke pemerintah pusat dalam hal ini Presiden, Joko Widodo di Jakarta. “Nanti diteruskan ke pak Jokowi, supaya beliau juga tahu dengan nasib warga disini,” kata Saharuddin.

Saharuddin menilai jargon Sumut Paten dan Medan Rumah Kita, seperti belum layak disandang. Sebab, baik Pemko maupun Pemprovsu masih dianggap tidak cukup paham dalam mengelola pajak serta APBD, sehingga warga harus mencari dana sendiri guna memperbaiki infrastrukur.

“Sumut Paten dan Medan Rumah Kita, tapi rupanya mereka tak cukup pandai mengelola pajak, retribusi dan APBD. Sampai-sampai warga harus swadaya mengumpulkan koin receh untuk pemerintah,” sindirnya.

Pun begitu, dalam penyerahan koin tersebut warga kembali mengajak anggota DPRD Medan dan DPRD Sumut agar turut serta menyaksikannya. Sehingga wakil rakyat mengetahui apa yang saat ini menjadi keluhan masyarakat di Utara Medan.

“Diharapkan Ketua DPRD Medan dan Ketua DPRD Sumut dapat mendampingi warga nantinya. Itupun wakil rakyat kita di gedung dewan mau,” ucap Saharuddin.

Sementara, Edi Syahputra warga Simpang Kantor Medan Labuhan menyatakan terimakasihnya atas dukungan seluruh warga di Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli dan Belawan yang mau berpartisipasi serta peduli terhadap kerusakan infrastruktur di tempat tinggalnya.

“Ada rasa haru begitu warga dari setiap kecamatan di Utara Medan ikut turun mendesak pemerintah supaya jalan ini diperbaiki. Apalagi, dampak dari kerusakan jalan sudah bertahun-tahun dirasakan warga di sini,” kata Edi.

Untuk diketahui, berbagai aksi warga berharap perbaikan jalan maupun drainase sudah berulang kali dilakukan. Bahkan, akses Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor telah bolak balik diblokir warga pengunjuk rasa, tapi pemerintah tak kunjung memperbaiki. Parahnya lagi, di sepanjang jalan dimaksud terdapat Puskesmas, kantor polisi, kejaksaan, rumah sakit, rumah tahanan, gedung pengadilan dan permukiman warga setempat.(rul/ila)

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/