26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Gizi Buruk Tinggi di Medan Utara

File/SUMUT POS
Seorang bocah melompat ke air dipinggiran kampung mereka di Jalan Baung Pajak Baru Kelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Medan belawan, belum lama ini.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data, dari 21 kecamatan di Kota Medan, angka kasus gizi buruk tertinggi menurut Pemko Medan terdapat di wilayah Utara Medan, persisnya di Belawan. Wilayah kecamatan yang menjorok ke laut ini, umumnya dihuni penduduk berpenghasilan sebagai nelayan.

Sementara, di Kecamatan Medan Marelan angka warga penderita gizi buruk selama Januari – Juni 2017, terdapat 7 kasus. Dari jumlah tersebut, penderita yang masih menjalani rawat medis sebanyak 2 orang, sementara 5 lainnya telah sembuh.

Kepala UPT Puskesmas Marelan dr Surya Pulungan MKes menyebutkan, gizi buruk terjadi disebabkan dua faktor yakni adanya penyakit (infeksi) gizi kurang, dan ibu yang kurang memahami pola asuh anak. “Secara komulatif dari Januari – Juni, ada 7 kasus. Setelah ditangani tinggal 2 kasus,” kata Surya.

Untuk 2 kasus penderita gizi buruk, kata Surya, penanganan medisnya dilakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas, dan memberikan pemulihan gizi serta asupan makanan pendamping. “Penanganan gangguan alnutrisi atau gizi tanpa penyakit penyerta kita lakukan di puskesmas sebagai pos pemulihan gizi,” terangnya.

Camat Belawan Ahmad SP enggan menanggapi soal gizi buruk di wilayahnya. Ketika ditanyai, mantan lurah di Marelan yang pernah tersangkut perkara hukum di Polda Sumut ini lebih memilih bungkam, Selasa (25/7) kemarin.

Ahmad SP, selaku camat setempat ketika dikonfirmasi sumut pos terkait jumlah warganya yang terdampak gizi buruk, belum menjawab. Bahkan, ditanyai via pesan whatsapp, enggan membalas. (rul/ila)

File/SUMUT POS
Seorang bocah melompat ke air dipinggiran kampung mereka di Jalan Baung Pajak Baru Kelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Medan belawan, belum lama ini.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data, dari 21 kecamatan di Kota Medan, angka kasus gizi buruk tertinggi menurut Pemko Medan terdapat di wilayah Utara Medan, persisnya di Belawan. Wilayah kecamatan yang menjorok ke laut ini, umumnya dihuni penduduk berpenghasilan sebagai nelayan.

Sementara, di Kecamatan Medan Marelan angka warga penderita gizi buruk selama Januari – Juni 2017, terdapat 7 kasus. Dari jumlah tersebut, penderita yang masih menjalani rawat medis sebanyak 2 orang, sementara 5 lainnya telah sembuh.

Kepala UPT Puskesmas Marelan dr Surya Pulungan MKes menyebutkan, gizi buruk terjadi disebabkan dua faktor yakni adanya penyakit (infeksi) gizi kurang, dan ibu yang kurang memahami pola asuh anak. “Secara komulatif dari Januari – Juni, ada 7 kasus. Setelah ditangani tinggal 2 kasus,” kata Surya.

Untuk 2 kasus penderita gizi buruk, kata Surya, penanganan medisnya dilakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas, dan memberikan pemulihan gizi serta asupan makanan pendamping. “Penanganan gangguan alnutrisi atau gizi tanpa penyakit penyerta kita lakukan di puskesmas sebagai pos pemulihan gizi,” terangnya.

Camat Belawan Ahmad SP enggan menanggapi soal gizi buruk di wilayahnya. Ketika ditanyai, mantan lurah di Marelan yang pernah tersangkut perkara hukum di Polda Sumut ini lebih memilih bungkam, Selasa (25/7) kemarin.

Ahmad SP, selaku camat setempat ketika dikonfirmasi sumut pos terkait jumlah warganya yang terdampak gizi buruk, belum menjawab. Bahkan, ditanyai via pesan whatsapp, enggan membalas. (rul/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/