MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ujian perdana di babak 16 besar akan dilakoni PSMS Medan kala melawat ke markas PSIS Semarang di Stadion Kebun Dalem, Kendal, Kamis (21/9) besok. Ini juga menjadi ujian perdana bagi pelatih baru PSMS, Djajang Nurjaman yang baru bergabung sehari bersama Ayam Kinantan di Semarang.
Djanur memang belum hadir di Medan. Namun saat tim tiba di Semarang, Djanur langsung bergabung. Pria yang beristri orang Medan itu juga menyambut Legimin Raharjo dkk di Bandara Ahmad Yani international Air port.
Namun apa yang bisa diperbuat Djanur dalam waktu sesingkat itu? Tentu ini menjadi pekerjaan berat bagi eks pelatih Persib itu. Belum mengenali sebagian besar skuad, adaptasi dengan strategi dan lainnya menjadi hal-hal yang harus dihadapi mantan pemain Mercu Buana itu di awal pertemuan ini.
Tentu saja sang asisten pelatih, Edy Syahputra yang nantinya akan berperan lebih aktif pada laga perdana ini. Tak dipungkiri dia yang paham seluk belum tim dan menjadi sumber informasi bagi Djanur. “”Secara tim tidak ada masalah, tinggal adaptasi lapangan saja yang langsung dipimpin Djanur, sekaligus penentuan starting keesokannya. Pastinya memang saya yang harus lebih aktif untuk memberi tahu Djanur soal karakter tim PSMS ini,” ucap Edy.
Namun PSMS punya masalah lain. Yakni untuk pertama kalinya mereka bermain tanpa bek sentralnya Hardiantono karena akumulasi kartu. Namun opsi pengganti sudah disiapkan, dalam duet Andes dan Dani.
“Dari yang kami pelajari, PSIS itu unggul bola udara. Bahkan 90 persen gol mereka itu berawal dari bola udara. Jadi duet Andes dan Dani saya rasa yang paling pas. Selain memiliki postur tubuh bagus, juga andal dalam duel di udara,” ungkapnya.
“Memang masih ada Budi Hargo. Sejauh ini duetnya bersama Tono juga bagus. Tapi untuk di udara dia kurang. Tapi pastinya itu semua tergantung pelatih Djanur aja, karena dia akan lihat langsung nantinya di latihan terakhir besok (hari ini),” jelasnya.
Selain itu PSMS juga akan diperkuat empat pemain yang sebelumnya mengikuti Piala Panglima TNI memperkuat PSAD. Dimas Drajad, Suhandi, Budi dan Fredyan Wahyu langsung bergabung dari Cijantung.
