30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemerintah Ancam Kuasai Kapal

Kapal karam di perairan Belawan, beberapa waktu lau.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak empat bangkai kapal tenggelam yang dianggap membahayakan jalur pelayaran di Belawan, akhirnya siap diangkut. Pihak syahbandar mengklim satu kapal karam Kapal Motor (KM) Kumala Endah telah dievakuasi dari dasar laut Belawan

“Satu bangkai kapal di Belawan sudah dievakuasi, tinggal tiga kapal lagi,” kata, Wasfina, Humas Syahbandar Pelabuhan Belawan, Jumat (22/9) kemarin.

Evakuasi kapal tenggelam dikerjakan PT Mitra Armada Kirana selaku pemenang tender proyek tersebut di Kementerian Perhubungan Jakarta. Pengangkatan bangkai kapal dilakukan pada titik koordinat 03°50 00′ N – 099°0 600′ E perairan Belawan.

“Tiga kapal yang belum diangkat sebelumnya sudah dikoordinasikan ke perusahaan pemilik kapal,” paparnya.

Wasfina, menjelaskan jika pemilik kapal tidak segera mengangkat dalam batas waktu tertentu, maka pemilik kapal harus membikin berita acara penyerahan kapal kepada pemerintah. Selanjutnya pemerintah akan menggunakan mekanisme lelang.

“Pemiliknya tidak merespos, pemerintah mengambil tindakan dan menguasai seluruh kapal. Evakuasi juga dikerjakan PT Mitra Armada Kirana,” ungkap, Wasfina.

Sesuai data syahbandar, ke empat kapal karam masing-masing KM Isa Winner, KM Sejahtera Lestari dan KM Kumala Endah tenggelam perairan Bouy 2 Belawan. Sedangkan, satu kapal lagi KM Deva Jaya berada di dasar laut Sungai Nonang atau persis di depan terminal penumpang kapal laut Bandar Deli Belawan.

“KM Isa Winner dan KM Sejahtera Lestari tenggelam tahun 2013 dan 2014. Kapal KM Kumala Endah karam tahun 2015 setelah menabrak bangkai kapal dengan jumlah korban jiwa 9 orang,” jelasnya.

Langkah pemerintah mengevakuasi kapal karam, disambut baik sejumlah perusahaan pelayaran di Belawan. Apalagi, keberadaan bangkai kapal selama ini berpotensi membahayakan pelayaran kapal.

“Bukan cuma berpotensi membahayakan pelayaran. Tapi, juga mengganggu pengiriman logistik,” kata, Dedi Ainal,Branch Manager PT Bahari Sandi Pratama.

Selama ini, kapal-kapal kargo yang melintasi perairan Belawan, harus ekstra hati-hati. Apalagi, kapal karam yang teronggok di

dasar laut, sudah pernah memakan korban termasuk diantaranya kapal perang TNI AL KRI Pati Unus 384 serta kapal patroli Bea Cukai milik Kanwil DJBC I Sumut.

“Syukurlah ada respon dari pemerintah. Memang di laut ada diberi tanda, cuma lagi terkadang terjadi pergeseran posisi kapal. Inikan jelas berbahaya, apalagi pada saat malam hari,” ujarnya.(rul/azw)

Kapal karam di perairan Belawan, beberapa waktu lau.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak empat bangkai kapal tenggelam yang dianggap membahayakan jalur pelayaran di Belawan, akhirnya siap diangkut. Pihak syahbandar mengklim satu kapal karam Kapal Motor (KM) Kumala Endah telah dievakuasi dari dasar laut Belawan

“Satu bangkai kapal di Belawan sudah dievakuasi, tinggal tiga kapal lagi,” kata, Wasfina, Humas Syahbandar Pelabuhan Belawan, Jumat (22/9) kemarin.

Evakuasi kapal tenggelam dikerjakan PT Mitra Armada Kirana selaku pemenang tender proyek tersebut di Kementerian Perhubungan Jakarta. Pengangkatan bangkai kapal dilakukan pada titik koordinat 03°50 00′ N – 099°0 600′ E perairan Belawan.

“Tiga kapal yang belum diangkat sebelumnya sudah dikoordinasikan ke perusahaan pemilik kapal,” paparnya.

Wasfina, menjelaskan jika pemilik kapal tidak segera mengangkat dalam batas waktu tertentu, maka pemilik kapal harus membikin berita acara penyerahan kapal kepada pemerintah. Selanjutnya pemerintah akan menggunakan mekanisme lelang.

“Pemiliknya tidak merespos, pemerintah mengambil tindakan dan menguasai seluruh kapal. Evakuasi juga dikerjakan PT Mitra Armada Kirana,” ungkap, Wasfina.

Sesuai data syahbandar, ke empat kapal karam masing-masing KM Isa Winner, KM Sejahtera Lestari dan KM Kumala Endah tenggelam perairan Bouy 2 Belawan. Sedangkan, satu kapal lagi KM Deva Jaya berada di dasar laut Sungai Nonang atau persis di depan terminal penumpang kapal laut Bandar Deli Belawan.

“KM Isa Winner dan KM Sejahtera Lestari tenggelam tahun 2013 dan 2014. Kapal KM Kumala Endah karam tahun 2015 setelah menabrak bangkai kapal dengan jumlah korban jiwa 9 orang,” jelasnya.

Langkah pemerintah mengevakuasi kapal karam, disambut baik sejumlah perusahaan pelayaran di Belawan. Apalagi, keberadaan bangkai kapal selama ini berpotensi membahayakan pelayaran kapal.

“Bukan cuma berpotensi membahayakan pelayaran. Tapi, juga mengganggu pengiriman logistik,” kata, Dedi Ainal,Branch Manager PT Bahari Sandi Pratama.

Selama ini, kapal-kapal kargo yang melintasi perairan Belawan, harus ekstra hati-hati. Apalagi, kapal karam yang teronggok di

dasar laut, sudah pernah memakan korban termasuk diantaranya kapal perang TNI AL KRI Pati Unus 384 serta kapal patroli Bea Cukai milik Kanwil DJBC I Sumut.

“Syukurlah ada respon dari pemerintah. Memang di laut ada diberi tanda, cuma lagi terkadang terjadi pergeseran posisi kapal. Inikan jelas berbahaya, apalagi pada saat malam hari,” ujarnya.(rul/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/