26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Coretan Mural Dinding T-3 Soetta Kamuflase Tabung Pemadam

Mural kamuflase tabung gas di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebagai salah satu pintu masuk utama bagi wisatawan, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta selalu berbenah guna memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Tidak hanya hal-hal besar, tapi juga hal kecil diperhatikan sehingga dapat memberikan arti dan makna yang sangat besar.

Yang terbaru adalah deretan mural yang terpampang di dinding terminal kedatangan Terminal 3 Soekarno-Hatta. Mulai dari balon udara, astronot hingga robot.

Uniknya lagi, semua mural tersebut mampu mengkamuflase Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ada di berbagai penjuru Terminal 3. Tidak ada kesan seram sebagai alat pemadam api, tapi justru jenaka oleh coretan mural berbagai tema.

APAR yang merupakan salah satu unsur keselamatan wajib yang ada di tempat publik tersebut menjadi bagian utama dari mural-mural tersebut.

Hasilnya? Tidak sedikit penumpang pesawat yang baru tiba langsung menjadikan gambar-gambar tersebut sebagai lokasi swafoto. Mereka tidak segan berpindah dari satu gambar ke gambar lainnya.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, tabung APAR memang dipasang pada beberapa lokasi guna memenuhi persyaratan keamanan bangunan apabila terjadi insiden ringan yaitu kebakaran kecil sebagai penanganan pertama.

Namun tabung APAR yang terpasang terkesan “kaku”/statis, sehingga diperlukan sentuhan seni guna memberikan kesan yang lebih dinamis. Nilai artistiknya juga oke, paling tidak membuat orang menengok ke arahnya.

“Kami berupaya agar perlengkapan keselamatan seperti halnya alat pemadam api ringan atau APAR tidak sekedar ditempatkan, namun bisa juga menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat sehingga membuat terminal penumpang lebih hidup,” ujar Muhammad Awaluddin, Rabu (4/10).

Awaluddin mengatakan, mural akhirnya dipilih untuk diterapkan pada lokasi-lokasi APAR guna memberikan kesan dinamis tersebut. Serta memberikan pengalaman menarik kepada para penumpang pada lokasi jalur kedatangan yang panjang, tanpa menghilangkan fungsi dan keberadaan APAR tersebut.

“Penumpang pun mendapatkan pemandangan, serta diharapkan kejenuhan para penumpang berkurang setelah menempuh perjalanan sekian lama di dalam pesawat. Mural pada lokasi APAR di area kedatangan internasional, kedatangan domestik, dan ruang tunggu sejumlah kurang lebih di 100 lokasi,” kata dia.

Beragam instalasi seni telah menjadi bagian dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Sebelumnya beragam instalasi seni juga telah menjadi bagian dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

“Seni ini merupakan bagian dari upaya membuat bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai tempat yang menyenangkan bagi para turis maupun wisatawan domestik, selain tentunya fasilitas-fasilitas lain yang memang ada demi meningkatkan pelayanan,” ujar Awaluddin.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi hal-hal baru yang selalu dihadirkan AP II dalam memberikan kenyamanan penumpang dan wisatawan.

Membuat wisatawan nyaman sejak kedatanganya setelah menempuh perjalanan melalui udara akan memberi kesan yang baik bagi wistawan.

“Sehingga  mereka benar-benar merasa disambut dan mengawali perjalanannya menikmati Indonesia dengan menyenangkan,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar mengatakan, kesuksesan Angkasa Pura II dalam layananya sangat terkait dengan pariwisata. Sebab, mayoritas kedatangan wisatawan, khususnya mancanegara ke Indonesia adalah melalui jalur udara. Karena itu sangat penting untuk menjaga kualitas dan performancy layanan bandara.

Akses wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Indonesia sebesar 75 persen melalui udara. Sedangkan sisanya melalui penyeberangan di Kepri, cruise di lima port, dan pelintas batas di perbatasan.

“Bandara itu seperti halaman depan Indonesia, pintu gerbang utama tempat orang asing menginjakkan kaki di Indonesia. Semacam moment of truth, wisatawan merasakan kesan pertama negeri ini adalah di bandara,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar pun mengajak wisatawan dan seluruh pengunjung Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menikmati sajian seni yang dihadirkan AP II.

Bandara yang didesain sebagai wajah muka Indoneaia itu tidak lagi kaku. “Nikmati Indonesia sejak menginjakkan kaki di bandar udara,” pesan Menpar. (rel)

Mural kamuflase tabung gas di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebagai salah satu pintu masuk utama bagi wisatawan, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta selalu berbenah guna memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Tidak hanya hal-hal besar, tapi juga hal kecil diperhatikan sehingga dapat memberikan arti dan makna yang sangat besar.

Yang terbaru adalah deretan mural yang terpampang di dinding terminal kedatangan Terminal 3 Soekarno-Hatta. Mulai dari balon udara, astronot hingga robot.

Uniknya lagi, semua mural tersebut mampu mengkamuflase Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ada di berbagai penjuru Terminal 3. Tidak ada kesan seram sebagai alat pemadam api, tapi justru jenaka oleh coretan mural berbagai tema.

APAR yang merupakan salah satu unsur keselamatan wajib yang ada di tempat publik tersebut menjadi bagian utama dari mural-mural tersebut.

Hasilnya? Tidak sedikit penumpang pesawat yang baru tiba langsung menjadikan gambar-gambar tersebut sebagai lokasi swafoto. Mereka tidak segan berpindah dari satu gambar ke gambar lainnya.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, tabung APAR memang dipasang pada beberapa lokasi guna memenuhi persyaratan keamanan bangunan apabila terjadi insiden ringan yaitu kebakaran kecil sebagai penanganan pertama.

Namun tabung APAR yang terpasang terkesan “kaku”/statis, sehingga diperlukan sentuhan seni guna memberikan kesan yang lebih dinamis. Nilai artistiknya juga oke, paling tidak membuat orang menengok ke arahnya.

“Kami berupaya agar perlengkapan keselamatan seperti halnya alat pemadam api ringan atau APAR tidak sekedar ditempatkan, namun bisa juga menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat sehingga membuat terminal penumpang lebih hidup,” ujar Muhammad Awaluddin, Rabu (4/10).

Awaluddin mengatakan, mural akhirnya dipilih untuk diterapkan pada lokasi-lokasi APAR guna memberikan kesan dinamis tersebut. Serta memberikan pengalaman menarik kepada para penumpang pada lokasi jalur kedatangan yang panjang, tanpa menghilangkan fungsi dan keberadaan APAR tersebut.

“Penumpang pun mendapatkan pemandangan, serta diharapkan kejenuhan para penumpang berkurang setelah menempuh perjalanan sekian lama di dalam pesawat. Mural pada lokasi APAR di area kedatangan internasional, kedatangan domestik, dan ruang tunggu sejumlah kurang lebih di 100 lokasi,” kata dia.

Beragam instalasi seni telah menjadi bagian dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Sebelumnya beragam instalasi seni juga telah menjadi bagian dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

“Seni ini merupakan bagian dari upaya membuat bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai tempat yang menyenangkan bagi para turis maupun wisatawan domestik, selain tentunya fasilitas-fasilitas lain yang memang ada demi meningkatkan pelayanan,” ujar Awaluddin.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi hal-hal baru yang selalu dihadirkan AP II dalam memberikan kenyamanan penumpang dan wisatawan.

Membuat wisatawan nyaman sejak kedatanganya setelah menempuh perjalanan melalui udara akan memberi kesan yang baik bagi wistawan.

“Sehingga  mereka benar-benar merasa disambut dan mengawali perjalanannya menikmati Indonesia dengan menyenangkan,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar mengatakan, kesuksesan Angkasa Pura II dalam layananya sangat terkait dengan pariwisata. Sebab, mayoritas kedatangan wisatawan, khususnya mancanegara ke Indonesia adalah melalui jalur udara. Karena itu sangat penting untuk menjaga kualitas dan performancy layanan bandara.

Akses wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Indonesia sebesar 75 persen melalui udara. Sedangkan sisanya melalui penyeberangan di Kepri, cruise di lima port, dan pelintas batas di perbatasan.

“Bandara itu seperti halaman depan Indonesia, pintu gerbang utama tempat orang asing menginjakkan kaki di Indonesia. Semacam moment of truth, wisatawan merasakan kesan pertama negeri ini adalah di bandara,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar pun mengajak wisatawan dan seluruh pengunjung Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menikmati sajian seni yang dihadirkan AP II.

Bandara yang didesain sebagai wajah muka Indoneaia itu tidak lagi kaku. “Nikmati Indonesia sejak menginjakkan kaki di bandar udara,” pesan Menpar. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/