25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Delapan Besar Ditunda

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Elthon Maran mempertahankan bola dari hadangan pemain PSIS. PSMS harus bersabar menunggu jadwal delapan besar.

SUMUTPOS.CO – Kesempatan recovery bagi tim-tim yang lolos ke babak 8 besar Liga 2 sepertinya bakal lebih panjang. Sebab, PT LIB (Liga Indonesia Baru) baru saja memutuskan penundaan jadwal kickoff  babak perempat final itu sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian. Bila merunut pada jadwal sebenarnya, babak 8 besar sudah harus berlangsung pada 20 Oktober.

Chief Operating Oficer (COO) PT LIB, Tigorshalom Boboy mengatakan, alasan mereka untuk menunda jadwal babak 8 besar tersebut, karena melihat tensi kompetisi kasta kedua tanah air itu kian meningkat semenjak dari fase babak 16 besar. Terutama setelah terjadinya bentrok suporter usai laga Persita kontra PSMS yang mengakibatkan satu orang tewas.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan federasi terkait penundaan jadwal ini. Dan, semua sudah sepakat,” tegasnya. “Kami berharap, dengan adanya keputusan ini, waktu recovery setiap tim bisa lebih panjang, sekaligus klub klub bisa cooling dawn agar tensi kompetisi tidak terlalu tinggi saat  memasuki babak delapan besar nanti,” ujarnya.

Keputusan penundaan babak 8 besar tersebut tertuang dalam surat bernomor 362/LIB/X/2017 dengan berisikan 3 poin penting yang sudah dikirimkan ke seluruh klub peserta babak 8 besar. Nah, untuk memastikan jadwal kickoff terbaru, operator berencana mengundang 8 klub peserta untuk melakukan manager meeting khusus di Jakarta pada 20 Oktober mendatang.

Tigor menjelaskan dalam pertemuan 20 Oktober tersebut, operator akan meminta kesediaan dari setiap klub peserta untuk bisa menjamin tim serta pendukungnya untuk tidak bertindak anarkis selama mengikuti babak 8 besar. “Besar kemungkinan kami juga akan putuskan tuan rumah babak 8 besar dalam pertemuan itu juga jadwal kickoff,” beber dia.

Kendati ada penundaan jadwal kickoff, Tigor menurutkan bahwa, deadline pengajuan tuan rumah babak 8 besar tidak berubah. Artinya, batas akhir bagi tim-tim yang bersedia menjadi tuan rumah tersebut hanya sampai hari ini. “Lewat dari itu kami sudah tidak menerima,” ucapnya.

Menurut dia, saat ini, baru Persebaya Surabaya, Persis Solo dan Martapura FC serta PSMS yang secara resmi mengajukan surat kesediaan menjadi tuan rumah.

Tapi karena ada kejadian ini bisa saja opsinya ke tempat netral. Kita lihat Persebaya punya kasus juga kemarin dan kami lihat itu sebagai pertimbangan,” pkatanya.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Elthon Maran mempertahankan bola dari hadangan pemain PSIS. PSMS harus bersabar menunggu jadwal delapan besar.

SUMUTPOS.CO – Kesempatan recovery bagi tim-tim yang lolos ke babak 8 besar Liga 2 sepertinya bakal lebih panjang. Sebab, PT LIB (Liga Indonesia Baru) baru saja memutuskan penundaan jadwal kickoff  babak perempat final itu sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian. Bila merunut pada jadwal sebenarnya, babak 8 besar sudah harus berlangsung pada 20 Oktober.

Chief Operating Oficer (COO) PT LIB, Tigorshalom Boboy mengatakan, alasan mereka untuk menunda jadwal babak 8 besar tersebut, karena melihat tensi kompetisi kasta kedua tanah air itu kian meningkat semenjak dari fase babak 16 besar. Terutama setelah terjadinya bentrok suporter usai laga Persita kontra PSMS yang mengakibatkan satu orang tewas.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan federasi terkait penundaan jadwal ini. Dan, semua sudah sepakat,” tegasnya. “Kami berharap, dengan adanya keputusan ini, waktu recovery setiap tim bisa lebih panjang, sekaligus klub klub bisa cooling dawn agar tensi kompetisi tidak terlalu tinggi saat  memasuki babak delapan besar nanti,” ujarnya.

Keputusan penundaan babak 8 besar tersebut tertuang dalam surat bernomor 362/LIB/X/2017 dengan berisikan 3 poin penting yang sudah dikirimkan ke seluruh klub peserta babak 8 besar. Nah, untuk memastikan jadwal kickoff terbaru, operator berencana mengundang 8 klub peserta untuk melakukan manager meeting khusus di Jakarta pada 20 Oktober mendatang.

Tigor menjelaskan dalam pertemuan 20 Oktober tersebut, operator akan meminta kesediaan dari setiap klub peserta untuk bisa menjamin tim serta pendukungnya untuk tidak bertindak anarkis selama mengikuti babak 8 besar. “Besar kemungkinan kami juga akan putuskan tuan rumah babak 8 besar dalam pertemuan itu juga jadwal kickoff,” beber dia.

Kendati ada penundaan jadwal kickoff, Tigor menurutkan bahwa, deadline pengajuan tuan rumah babak 8 besar tidak berubah. Artinya, batas akhir bagi tim-tim yang bersedia menjadi tuan rumah tersebut hanya sampai hari ini. “Lewat dari itu kami sudah tidak menerima,” ucapnya.

Menurut dia, saat ini, baru Persebaya Surabaya, Persis Solo dan Martapura FC serta PSMS yang secara resmi mengajukan surat kesediaan menjadi tuan rumah.

Tapi karena ada kejadian ini bisa saja opsinya ke tempat netral. Kita lihat Persebaya punya kasus juga kemarin dan kami lihat itu sebagai pertimbangan,” pkatanya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/