26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kekasih Tolak Menikah, Janda Hamil Gantung Diri

Rulaini alias Yani alias Rada gantung diri di rumah kontrakannya di Jalan Pasar V, Gang Mentimun XIV, Percut Seituan, pada Rabu (22/11) sekira pukul 14.30 wib, karena kekasihnya menolak bertanggung jawab.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga depresi kekasih menolak bertanggung jawab atas kehamilannya, Rulaini alias Yani alias Rada (35) nekat gantung diri. Dia pun tewas dengan kondisi kabel melilit di lehernya.

Aksi bunuh diri ini sontak menghebohkan warga sekitar kontrakannya di Jalan Pasar V, Gang Mentimun XIV, Percut Seituan, pada Rabu (22/11) kemarin sekira pukul 14.30 wib.

Sejak bercerai, Yani ingin sesegera mungkin mengakhiri status jandanya. Itu semata-mata demi kelangsungan masa depan kedua anaknya.

Beberapa pria coba mendekati, tapi sosok sopir angkot KPUM Rahayu 51/5 yang berhasil menarik perhatiannya. Pria beruntung itu biasa disapa dengan panggilan Gepeng.

Dari hubungan tersebut, belakangan Gepeng diketahui sering singgah bahkan menginap di kontrakan Yani. Dan buah dari percintaan mereka, korban akhirnya berbadan dua (hamil).

Tak ingin jadi gunjingan, Yani pun minta segera dinikahi. Sayangnya, berbagai dalih dilontarkan Gepeng untuk lepas tanggung jawab. Alhasil, keduanya terlibat cekcok.

Pertengkaran pasangan ini sempat didengar Syaiful, tetangga korban. Terakhir kali, keduanya terdengar ribut pada Senin (21/11) tengah malam.

“Kemarin malam, dia ribut sama pacarnya karena mengandung tiga bulan. Bahkan sebelum tewas, aku dengar mereka bertengkar,” ujar Syaiful sembari menyebutkan, kemungkinan korban nekat gantung diri karena depresi.

Rulaini alias Yani alias Rada gantung diri di rumah kontrakannya di Jalan Pasar V, Gang Mentimun XIV, Percut Seituan, pada Rabu (22/11) sekira pukul 14.30 wib, karena kekasihnya menolak bertanggung jawab.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga depresi kekasih menolak bertanggung jawab atas kehamilannya, Rulaini alias Yani alias Rada (35) nekat gantung diri. Dia pun tewas dengan kondisi kabel melilit di lehernya.

Aksi bunuh diri ini sontak menghebohkan warga sekitar kontrakannya di Jalan Pasar V, Gang Mentimun XIV, Percut Seituan, pada Rabu (22/11) kemarin sekira pukul 14.30 wib.

Sejak bercerai, Yani ingin sesegera mungkin mengakhiri status jandanya. Itu semata-mata demi kelangsungan masa depan kedua anaknya.

Beberapa pria coba mendekati, tapi sosok sopir angkot KPUM Rahayu 51/5 yang berhasil menarik perhatiannya. Pria beruntung itu biasa disapa dengan panggilan Gepeng.

Dari hubungan tersebut, belakangan Gepeng diketahui sering singgah bahkan menginap di kontrakan Yani. Dan buah dari percintaan mereka, korban akhirnya berbadan dua (hamil).

Tak ingin jadi gunjingan, Yani pun minta segera dinikahi. Sayangnya, berbagai dalih dilontarkan Gepeng untuk lepas tanggung jawab. Alhasil, keduanya terlibat cekcok.

Pertengkaran pasangan ini sempat didengar Syaiful, tetangga korban. Terakhir kali, keduanya terdengar ribut pada Senin (21/11) tengah malam.

“Kemarin malam, dia ribut sama pacarnya karena mengandung tiga bulan. Bahkan sebelum tewas, aku dengar mereka bertengkar,” ujar Syaiful sembari menyebutkan, kemungkinan korban nekat gantung diri karena depresi.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/