26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kebutuhan Batin Kalahkan Materi

SUMUTPOS.CO – Butet masih cinta sama suaminya. Rasa sayang itu belum sepenuhnya hilang. Namun, wanita yang berumur 25 tahun itu harus berpikir realistis.

Di usianya yang masih muda dan saat hasrat menggebu, tentunya tidak hanya butuh dinafkahi lahir saja, tapi kebutuhan batin juga harus diseimbangkan oleh suaminya, Tongat.

Hingga suatu waktu, Butet pun menuntut dan berkata: Kalau istri menolak dosa, tapi kalau istri meminta lalu suami menolak, hukumnya apa?

Wajah Butet masih tampak bersedih. Dia berkali-kali dia mengusap air mata yang menetes di pipinya. Matanya juga masih merah karena banyak menangis saat duduk di ruang tunggu Pegadilan Agama.

Bersama seorang kerabatnya, dia menunggu pengacaranya yang sedang mengurusi administrasi sidang. Perempuan berparas ayu ini sedih karena harus berpisah dengan Tongat (30), suaminya.

Meskipun lelaki yang sudah menikahinya selama dua tahun ini mampu memberi kebahagiaan materi, tapi belum bisa menyenangkannya di ranjang. Waduh….

“Sebenarnya saya masih berat meninggalkan dia. Tapi bagaimana lagi, dia jarang pulang. Kalau pulang langsung tidur. Masak saya harus maksa-maksa minta,” kata Butet usai menjalani sidang perceraiannya.

Butet mengatakan, dia harus tinggal berjauhan dengan suaminya karena harus menjaga ibunya yang sedang sakit. Seminggu sekali suaminya pulang.

“Kalau repot bisa dua minggu sekali atau sebulan sekali,” imbuhnya. Setahun pertama, Butet bisa memaklumi. Tapi, Butet kecewa berat karena suaminya lebih sering menyerah saat bertempur.

Awalnya perempuan ini tidak mempermasalahkannya. Tapi setelah Tongat sering menolak melaksanakan kewajibannya dan pilih mengibarkan bendera putih, akhirnya Butet bertanya secara halus. “Tapi ya sering dijawab nggak enak,” ungkap Butet.

Pernah Butet mengajak suaminya berobat ke dokter, eh malah ditolak. Bahkan mereka perah bertengkar hebat. “Kalau istri nolak katanya dosa, lah kalau suami nolak bagaimana hukumnya?” cetus Butet.

Setelah dipertimbangkan dalam- dalam, akhirnya Butet memutuskan untuk berpisah dengan Tongat. Selain masalah kepuasan batin, dia juga ingin segera punya momongan.

“Daripada saya selingkuh dan tersiksa, mending berpisah saja,” tegas Butet. Sementara ini Butet tinggal bersama ibunya.(jpr)

SUMUTPOS.CO – Butet masih cinta sama suaminya. Rasa sayang itu belum sepenuhnya hilang. Namun, wanita yang berumur 25 tahun itu harus berpikir realistis.

Di usianya yang masih muda dan saat hasrat menggebu, tentunya tidak hanya butuh dinafkahi lahir saja, tapi kebutuhan batin juga harus diseimbangkan oleh suaminya, Tongat.

Hingga suatu waktu, Butet pun menuntut dan berkata: Kalau istri menolak dosa, tapi kalau istri meminta lalu suami menolak, hukumnya apa?

Wajah Butet masih tampak bersedih. Dia berkali-kali dia mengusap air mata yang menetes di pipinya. Matanya juga masih merah karena banyak menangis saat duduk di ruang tunggu Pegadilan Agama.

Bersama seorang kerabatnya, dia menunggu pengacaranya yang sedang mengurusi administrasi sidang. Perempuan berparas ayu ini sedih karena harus berpisah dengan Tongat (30), suaminya.

Meskipun lelaki yang sudah menikahinya selama dua tahun ini mampu memberi kebahagiaan materi, tapi belum bisa menyenangkannya di ranjang. Waduh….

“Sebenarnya saya masih berat meninggalkan dia. Tapi bagaimana lagi, dia jarang pulang. Kalau pulang langsung tidur. Masak saya harus maksa-maksa minta,” kata Butet usai menjalani sidang perceraiannya.

Butet mengatakan, dia harus tinggal berjauhan dengan suaminya karena harus menjaga ibunya yang sedang sakit. Seminggu sekali suaminya pulang.

“Kalau repot bisa dua minggu sekali atau sebulan sekali,” imbuhnya. Setahun pertama, Butet bisa memaklumi. Tapi, Butet kecewa berat karena suaminya lebih sering menyerah saat bertempur.

Awalnya perempuan ini tidak mempermasalahkannya. Tapi setelah Tongat sering menolak melaksanakan kewajibannya dan pilih mengibarkan bendera putih, akhirnya Butet bertanya secara halus. “Tapi ya sering dijawab nggak enak,” ungkap Butet.

Pernah Butet mengajak suaminya berobat ke dokter, eh malah ditolak. Bahkan mereka perah bertengkar hebat. “Kalau istri nolak katanya dosa, lah kalau suami nolak bagaimana hukumnya?” cetus Butet.

Setelah dipertimbangkan dalam- dalam, akhirnya Butet memutuskan untuk berpisah dengan Tongat. Selain masalah kepuasan batin, dia juga ingin segera punya momongan.

“Daripada saya selingkuh dan tersiksa, mending berpisah saja,” tegas Butet. Sementara ini Butet tinggal bersama ibunya.(jpr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/