31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Akses Jalan Danau Siombak Memprihatinkan

Foto: Fachril/Sumut Pos
Seorang bocah berjalan di kawasan menuju Danau Siombak yang terendam banjir.

SUMUTPOS.CO – Lokasi wisata Danau Siombak yang berada di Jalan Pasar Nippon, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, sudah sangat memprihatinkan.  Pasalnya, objek wisata yang memiliki keindahan danau buatan dipadu dengan hiburan dan beragam kuliner memiliki akses jalan genangan air atau banjir.

Sehingga, lokasi yang sangat terjangkau dari pusat Kota Medan kini minum dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar kota. “Danau ini indah sebenarnya, cuma akses jalannya terkadang banjir dan banyak sampah,” kata salah satu pengunjung, Rahma yang ditemui di lokasi.

Selain jangkauan jarak yang mudah ditempuh, objek wisata Danau Siombak memberikan pelayanan wisata dengan harga yang terjangkau. “Kalau makanan dan biaya untuk pondok semuanya terjangkau, cuma kurang terawat, sehingga masyarakat malas pergi kemari (Danau Siombak),” kata wanita berusia 42 tahun ini.

Dikatakan ibu rumah tangga ini, Danau Siombak tidak begitu ramai, karena kurangnya fasilitas permainan serta hiburan yang tidak begitu meriah dibandingkan beberapa tahun lalu.”Dulu, danau ini ramai, sekarang sepi pengunjung. Kemungkinan kurangnya perhatian pemerintah untuk mengembangkan objek wisata Danau Siombak,” beber Rahma.

Sementara itu, Erlianto selaku pihak pengelola Danau Siombak membenarkan kondisi danau buatan itu sudah minim diminati masyarakat. Penyebabnya, karena kurangnya perhatian dari pemerintah. “Lihatlah, selain banjir, banyak sampah serta minimnya sarana hiburan dan permainan. Sehingga, masyarakat malas ke lokasi danau ini,” papar Erlianto.

Dampak dari minimnya pengunjung, kata Erlianto, penghasilan mereka pun turun drastis. Sehingga, mereka hanya bisa memanfaatkan pengunjung yang sifatnya acara khusus. “Kalau untuk pengunjung yang datang khusus untuk menikmati danau tidak bisa terharap, kami hanya bisa menunggu pengunjung khusus buat acara seperti arisan, ulang tahun dan acara khusus lainnya,” beber Erlianto.

Kondisi akses jalan yang kerap banjir bila terjadi air pasang dan hujan, sangat mempengaruhi pengunjung untuk datang ke Danau Siombak. Harapannya, pemerintah untuk segera memberikan perhatian serius dengan kondisi Danau Siombak.

“Ini merupakan objek wisata yang sangat praktis dan mampu dijangkau masyarakat, kalau ini tidak segera diperhatikan, maka danau ini akan hilang begitu saja. Kami berharap masalah banjir dan sampah segera diambil tindakan dari pemerintah,” harap Erlianto.

Pantauan Sumut Pos, suasana di wisata Danau Siombak dengan fasilitas kolam pancing, danau buatan, musik kibot dan hidangan kuliner menjadi kenikmatan favorit bagi para pengunjung.

Hanya saja, fasilitas di danau seluas 40 hektare dengan kedalaman air 12 meter tidak lagi difasilitasi bebek dayung dan sampan serta kondisi danau yang tercemar sampah dapat menjadi perhatian serius dari pemerintah. (fac/ila)

 

Foto: Fachril/Sumut Pos
Seorang bocah berjalan di kawasan menuju Danau Siombak yang terendam banjir.

SUMUTPOS.CO – Lokasi wisata Danau Siombak yang berada di Jalan Pasar Nippon, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, sudah sangat memprihatinkan.  Pasalnya, objek wisata yang memiliki keindahan danau buatan dipadu dengan hiburan dan beragam kuliner memiliki akses jalan genangan air atau banjir.

Sehingga, lokasi yang sangat terjangkau dari pusat Kota Medan kini minum dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar kota. “Danau ini indah sebenarnya, cuma akses jalannya terkadang banjir dan banyak sampah,” kata salah satu pengunjung, Rahma yang ditemui di lokasi.

Selain jangkauan jarak yang mudah ditempuh, objek wisata Danau Siombak memberikan pelayanan wisata dengan harga yang terjangkau. “Kalau makanan dan biaya untuk pondok semuanya terjangkau, cuma kurang terawat, sehingga masyarakat malas pergi kemari (Danau Siombak),” kata wanita berusia 42 tahun ini.

Dikatakan ibu rumah tangga ini, Danau Siombak tidak begitu ramai, karena kurangnya fasilitas permainan serta hiburan yang tidak begitu meriah dibandingkan beberapa tahun lalu.”Dulu, danau ini ramai, sekarang sepi pengunjung. Kemungkinan kurangnya perhatian pemerintah untuk mengembangkan objek wisata Danau Siombak,” beber Rahma.

Sementara itu, Erlianto selaku pihak pengelola Danau Siombak membenarkan kondisi danau buatan itu sudah minim diminati masyarakat. Penyebabnya, karena kurangnya perhatian dari pemerintah. “Lihatlah, selain banjir, banyak sampah serta minimnya sarana hiburan dan permainan. Sehingga, masyarakat malas ke lokasi danau ini,” papar Erlianto.

Dampak dari minimnya pengunjung, kata Erlianto, penghasilan mereka pun turun drastis. Sehingga, mereka hanya bisa memanfaatkan pengunjung yang sifatnya acara khusus. “Kalau untuk pengunjung yang datang khusus untuk menikmati danau tidak bisa terharap, kami hanya bisa menunggu pengunjung khusus buat acara seperti arisan, ulang tahun dan acara khusus lainnya,” beber Erlianto.

Kondisi akses jalan yang kerap banjir bila terjadi air pasang dan hujan, sangat mempengaruhi pengunjung untuk datang ke Danau Siombak. Harapannya, pemerintah untuk segera memberikan perhatian serius dengan kondisi Danau Siombak.

“Ini merupakan objek wisata yang sangat praktis dan mampu dijangkau masyarakat, kalau ini tidak segera diperhatikan, maka danau ini akan hilang begitu saja. Kami berharap masalah banjir dan sampah segera diambil tindakan dari pemerintah,” harap Erlianto.

Pantauan Sumut Pos, suasana di wisata Danau Siombak dengan fasilitas kolam pancing, danau buatan, musik kibot dan hidangan kuliner menjadi kenikmatan favorit bagi para pengunjung.

Hanya saja, fasilitas di danau seluas 40 hektare dengan kedalaman air 12 meter tidak lagi difasilitasi bebek dayung dan sampan serta kondisi danau yang tercemar sampah dapat menjadi perhatian serius dari pemerintah. (fac/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/