26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jaka Dianiaya, Kepala Ditembak

NYERAH: Bergeh Sembiring (dua dari kiri) menyerahkan diri ke petugas Polsek Kuala, Jumat (27/7).
ISTIMEWA

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Jaka Ginting (45) terkapar bersimbah darah usai dibantai Bergeh Sembiring (45) Cs. Tak hanya dianiaya, kepala Jaka juga ditembak menggunakan senapan angin dari jarak dekat.

Peristiwa itu terjadi di jalan Perkebunan La Buntu di Desa Sukadamai Kecamatan Kuala, Jumat (20/7) sekitar pukul 13.00 WIB.

“Saat itu, suami saya baru pulang kerja dan akan kembali ke rumah. Di tengah jalan, korban dihadang oleh Bergeh Sembiring dan komplotannya,” ujar istri korban, Tamariska Boru Surbakti di RSU Delia kepada wartawan, Senin (30/7).

Tiba-tiba Bergeh, Rahmat (35) dan belasan orang lainnya bersikap kasar dan brutal. Terkejut, Jaka kemudian melarikan diri.

“Suami saya dihadang dan dikasari. Mereka menembaki suami saya. Awalnya itu suami saya bisa kabur, tapi terus ditembaki mereka, namun tidak kena karena suami saya lari terus,” ungkapnya

Naas, pelarian Jaka kandas karena kalah jumlah. Korban tertangkap dan dianiaya hingga babak belur.

“Terkepung suami saya. Disitu lah dipukuli mereka (pelaku) sampai babak belur. Akhirnya kepala suami saya ditembak dari jarak dekat,” beber boru Surbakti dengan nada geram.

Terkapar bersimbah darah, warga setempat langsung melarikan Jaka menuju RSU Delia di Simpang Stabor, Kecamatan Selesai.

Salah seorang warga sempat merekam foto saat warga Desa Parit Bindu, Kuala, Langkat itu disiksa secara brutal.

Kuat dugaan, peristiwa itu bermotif sengketa antar OKP yang merebutkan wilayah perkebunan untuk mencari brondolan kelapa sawit milik Perkebunan Kepong.

Tak terima suaminya dianiaya, Boru Surbakti kemudian membuat pengaduan ke Polsek Kuala. Laporan istri korban diterima dengan Nomor: LP/31/VII/2018/SU/LKT/SEK/KUALA/tanggal 21 Juli 2018.

“Kami Warga Desa Parit Bindu dan Desa Sukadamai berharap agar Polsek Kuala dapat menangkap kedua pelaku. Sebab selama ini pun mereka sudah sangat meresahkan warga,” ujar warga lain yang menemani Boru Surbakti di rumah sakit.

Pasca dilaporkan, Bergeh menyerahkan diri, Jumat (27/7). Warga Desa Parit Bindu, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat itu kini ditahan di Mapolsek Kuala.

Dari tangan pelaku, petugas menyita dua pucuk senapan angin rakitan.

“Pelaku menyerahkan diri begitu saja. Setelah kejadian dia (pelaku) cuma pindah-pindah di sekitaran kejadian. Ancaman dia itu diatas 10 tahun penjara,” kata Kapolsek Kuala, AKP Antoni Sinamu, Minggu (29/7) petang.

Namun, polisi masih kesulitan mencari keberadaan tersangka lainnya yang ikut bersama Bergeh menganiaya Jaka.

“Kawannya belum kita amankan, masih kita selidiki keberadaannya. Hasil pemeriksaan dari Bergeh, bahwa mereka saling kenal. Si Bergeh kami tanya mengaku nggak tahu juga dimana kawannya ini,” jelas Kapolsek Kuala.(bam/ala)

 

 

 

 

NYERAH: Bergeh Sembiring (dua dari kiri) menyerahkan diri ke petugas Polsek Kuala, Jumat (27/7).
ISTIMEWA

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Jaka Ginting (45) terkapar bersimbah darah usai dibantai Bergeh Sembiring (45) Cs. Tak hanya dianiaya, kepala Jaka juga ditembak menggunakan senapan angin dari jarak dekat.

Peristiwa itu terjadi di jalan Perkebunan La Buntu di Desa Sukadamai Kecamatan Kuala, Jumat (20/7) sekitar pukul 13.00 WIB.

“Saat itu, suami saya baru pulang kerja dan akan kembali ke rumah. Di tengah jalan, korban dihadang oleh Bergeh Sembiring dan komplotannya,” ujar istri korban, Tamariska Boru Surbakti di RSU Delia kepada wartawan, Senin (30/7).

Tiba-tiba Bergeh, Rahmat (35) dan belasan orang lainnya bersikap kasar dan brutal. Terkejut, Jaka kemudian melarikan diri.

“Suami saya dihadang dan dikasari. Mereka menembaki suami saya. Awalnya itu suami saya bisa kabur, tapi terus ditembaki mereka, namun tidak kena karena suami saya lari terus,” ungkapnya

Naas, pelarian Jaka kandas karena kalah jumlah. Korban tertangkap dan dianiaya hingga babak belur.

“Terkepung suami saya. Disitu lah dipukuli mereka (pelaku) sampai babak belur. Akhirnya kepala suami saya ditembak dari jarak dekat,” beber boru Surbakti dengan nada geram.

Terkapar bersimbah darah, warga setempat langsung melarikan Jaka menuju RSU Delia di Simpang Stabor, Kecamatan Selesai.

Salah seorang warga sempat merekam foto saat warga Desa Parit Bindu, Kuala, Langkat itu disiksa secara brutal.

Kuat dugaan, peristiwa itu bermotif sengketa antar OKP yang merebutkan wilayah perkebunan untuk mencari brondolan kelapa sawit milik Perkebunan Kepong.

Tak terima suaminya dianiaya, Boru Surbakti kemudian membuat pengaduan ke Polsek Kuala. Laporan istri korban diterima dengan Nomor: LP/31/VII/2018/SU/LKT/SEK/KUALA/tanggal 21 Juli 2018.

“Kami Warga Desa Parit Bindu dan Desa Sukadamai berharap agar Polsek Kuala dapat menangkap kedua pelaku. Sebab selama ini pun mereka sudah sangat meresahkan warga,” ujar warga lain yang menemani Boru Surbakti di rumah sakit.

Pasca dilaporkan, Bergeh menyerahkan diri, Jumat (27/7). Warga Desa Parit Bindu, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat itu kini ditahan di Mapolsek Kuala.

Dari tangan pelaku, petugas menyita dua pucuk senapan angin rakitan.

“Pelaku menyerahkan diri begitu saja. Setelah kejadian dia (pelaku) cuma pindah-pindah di sekitaran kejadian. Ancaman dia itu diatas 10 tahun penjara,” kata Kapolsek Kuala, AKP Antoni Sinamu, Minggu (29/7) petang.

Namun, polisi masih kesulitan mencari keberadaan tersangka lainnya yang ikut bersama Bergeh menganiaya Jaka.

“Kawannya belum kita amankan, masih kita selidiki keberadaannya. Hasil pemeriksaan dari Bergeh, bahwa mereka saling kenal. Si Bergeh kami tanya mengaku nggak tahu juga dimana kawannya ini,” jelas Kapolsek Kuala.(bam/ala)

 

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/