26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wali Kota Terima Piagam Rekor MURI

foto-foto pemko medan for sumut pos
TERIMA: Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin menerima piagam penghargaan Rekor Muri dari Senior Manager Muri Yusuf Ngadri, atas keberhasilan Kota Medan memecahkan rekor menggelar Lomba Hias Poskamling Terbanyak di Lapangan Eks Bandara Polonia Medan, Selasa (4/9).

Perlombaan menghias Poskamling tersebut, digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia. Di samping itu, juga sebagai upaya untuk memotivasi masyarakat agar mengaktifkan kembali Poskamling, guna mewujudkan terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman.

Menurut Senior Manager Muri Yusuf Ngadri, perlombaan menghisas Poskamling yang dilakukan ini, telah menciptakan rekor dan layak mendapatkan penghargaan. Berdasarkan hasil pencatatan yang dilakukan tim penilai dari Muri, peserta yang mengikuti perlombaan mencapai 1.000 Poskamling.

“Lomba hias Poskamling ini berhasil memecahakan rekor dengan jumlah terbanyak, yakni 1.000 unit, sehingga dicatat dalam Rekor Muri. Untuk itu, kami ucapkan selamat atas keberhasilan ini,” tutur Yusuf.

Dengan mengenakan kaos lengan panjang biru dan celana biru, serta ikat kepala merah putih, Eldin mengaku, tidak menyangka jika perlombaan hias Poskamling yang dilakukan tersebut dapat memecahkan Rekor Muri. Sebab, perlombaan itu digelar dalam rangka untuk mengaktifkan kembali siskamling di tengah-tengah masyarakat.

Eldin juga mengatakan, keberadaan Poskamling sangat penting guna mengamati lebih seksama dinamika kehidupan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini, terutama sebagai deteksi dini terhadap warga pendatang. “Di samping itu, juga dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga masyarakat merasa lebih tenang dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Karena itu, dalam setiap kesempatan, Eldin selalu berpesan dan mengingatkan kepada seluruh jajarannya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, baik itu kepala lingkungan, lurah, dan camat, agar mengaktifitan kembali siskamling di setiap lingkungan. “Jika siskamling aktif di 2.001 lingkungan, insha Allah Medan yang kita cintai bersama ini, senantiasa aman dan kondusif,” jelasnya.

Usai menerima piagam penghargaan dari Muri, Eldin selanjutnya memberikan hadiah kepada para pemenang lomba menghias Poskamling. Ia berharap, hadiah yang diberikan itu semakin memotivasi para kepala lingkungan untuk mengaktifkan Poskamling di lingkungannya masing-masing. Sebab, sejauh ini belum seluruhnya lingkungan di Kota Medan mengaktifkan Poskamling, meski keberadaannya cukup vital dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.

Sebelumnya di lokasi yang sama, Eldin bersama Pj Gubernur Sumut Eko Subowo, Pangdam I BB Mayjen TNI MS Fadillah, ikut menari Gemu Famire bersama 7.200 prajurit TNI-Polri. Tarian ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dalam rangka menyambut sekaligus memeriahkan HUT ke-73 TNI 2018, sekaligus memecahkan Rekor Muri dengan jumlah terbanyak dan dilakukan secara serentak.

Selain itu, Tarian Gemu Famire juga diikuti Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Dandim 0201 BS Letkol Inf Yuda Rismansyah, serta Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey. Dan seluruh peserta mengenakan ikat kepala berwarna merah putih, serta menari dengan penuh semangat, juga gembira sekaligus mengikuti irama lagu.

Tidak hanya prajurit TNI dan Polri, ibu-ibu Persit Kartika Candra Kirana wilayah Kodam I Bukit Barisan, ibu-ibu PIA Ardhya Garini Cabang 15/D I Lanud Soewondo, ibu-ibu IKKT PWA Kosekhanudnas III Medan, ibu-ibu PIA Ardhya Garini Gabungan Cabang Wing III dan Yonko 469 Paskhas, ratusan siswa Yayasan Angkasa Lanud Soewondo, dan Pramuka Saka Dirgantara, serta para pelajar Kota Medan, juga ikut terlibat dalam Tarian Gemu Famire tersebut.

Gemu Famire atau Maumere adalah sebuah lagu dari Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diciptakan oleh Frans Cornelis Dian Bunda alias Nyong Franco pada 2011 lalu. Lagu ini sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia saat ini. Begitu mendengar lagu ini, dipastikan sontak ingin ikut bergoyang mengikuti iramanya. Sejak 2012, lagu ini menjadi fenomena, tidak saja di Tanah Air, tapi juga luar negeri. (ris/saz)

foto-foto pemko medan for sumut pos
TERIMA: Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin menerima piagam penghargaan Rekor Muri dari Senior Manager Muri Yusuf Ngadri, atas keberhasilan Kota Medan memecahkan rekor menggelar Lomba Hias Poskamling Terbanyak di Lapangan Eks Bandara Polonia Medan, Selasa (4/9).

Perlombaan menghias Poskamling tersebut, digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia. Di samping itu, juga sebagai upaya untuk memotivasi masyarakat agar mengaktifkan kembali Poskamling, guna mewujudkan terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman.

Menurut Senior Manager Muri Yusuf Ngadri, perlombaan menghisas Poskamling yang dilakukan ini, telah menciptakan rekor dan layak mendapatkan penghargaan. Berdasarkan hasil pencatatan yang dilakukan tim penilai dari Muri, peserta yang mengikuti perlombaan mencapai 1.000 Poskamling.

“Lomba hias Poskamling ini berhasil memecahakan rekor dengan jumlah terbanyak, yakni 1.000 unit, sehingga dicatat dalam Rekor Muri. Untuk itu, kami ucapkan selamat atas keberhasilan ini,” tutur Yusuf.

Dengan mengenakan kaos lengan panjang biru dan celana biru, serta ikat kepala merah putih, Eldin mengaku, tidak menyangka jika perlombaan hias Poskamling yang dilakukan tersebut dapat memecahkan Rekor Muri. Sebab, perlombaan itu digelar dalam rangka untuk mengaktifkan kembali siskamling di tengah-tengah masyarakat.

Eldin juga mengatakan, keberadaan Poskamling sangat penting guna mengamati lebih seksama dinamika kehidupan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini, terutama sebagai deteksi dini terhadap warga pendatang. “Di samping itu, juga dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga masyarakat merasa lebih tenang dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Karena itu, dalam setiap kesempatan, Eldin selalu berpesan dan mengingatkan kepada seluruh jajarannya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, baik itu kepala lingkungan, lurah, dan camat, agar mengaktifitan kembali siskamling di setiap lingkungan. “Jika siskamling aktif di 2.001 lingkungan, insha Allah Medan yang kita cintai bersama ini, senantiasa aman dan kondusif,” jelasnya.

Usai menerima piagam penghargaan dari Muri, Eldin selanjutnya memberikan hadiah kepada para pemenang lomba menghias Poskamling. Ia berharap, hadiah yang diberikan itu semakin memotivasi para kepala lingkungan untuk mengaktifkan Poskamling di lingkungannya masing-masing. Sebab, sejauh ini belum seluruhnya lingkungan di Kota Medan mengaktifkan Poskamling, meski keberadaannya cukup vital dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.

Sebelumnya di lokasi yang sama, Eldin bersama Pj Gubernur Sumut Eko Subowo, Pangdam I BB Mayjen TNI MS Fadillah, ikut menari Gemu Famire bersama 7.200 prajurit TNI-Polri. Tarian ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dalam rangka menyambut sekaligus memeriahkan HUT ke-73 TNI 2018, sekaligus memecahkan Rekor Muri dengan jumlah terbanyak dan dilakukan secara serentak.

Selain itu, Tarian Gemu Famire juga diikuti Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Dandim 0201 BS Letkol Inf Yuda Rismansyah, serta Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey. Dan seluruh peserta mengenakan ikat kepala berwarna merah putih, serta menari dengan penuh semangat, juga gembira sekaligus mengikuti irama lagu.

Tidak hanya prajurit TNI dan Polri, ibu-ibu Persit Kartika Candra Kirana wilayah Kodam I Bukit Barisan, ibu-ibu PIA Ardhya Garini Cabang 15/D I Lanud Soewondo, ibu-ibu IKKT PWA Kosekhanudnas III Medan, ibu-ibu PIA Ardhya Garini Gabungan Cabang Wing III dan Yonko 469 Paskhas, ratusan siswa Yayasan Angkasa Lanud Soewondo, dan Pramuka Saka Dirgantara, serta para pelajar Kota Medan, juga ikut terlibat dalam Tarian Gemu Famire tersebut.

Gemu Famire atau Maumere adalah sebuah lagu dari Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diciptakan oleh Frans Cornelis Dian Bunda alias Nyong Franco pada 2011 lalu. Lagu ini sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia saat ini. Begitu mendengar lagu ini, dipastikan sontak ingin ikut bergoyang mengikuti iramanya. Sejak 2012, lagu ini menjadi fenomena, tidak saja di Tanah Air, tapi juga luar negeri. (ris/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/