26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Waspadai Hujan Deras dan Angin Kencang di Sumatera

triadi wibowo/sumut pos
ANGIN KENCANG: Kendaraan melintasi jalan saat cuaca hujan badai di Fly Over Amplas, belum lama ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi terjadinya peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi tersebut akan berlangsung hingga akhir Februari 2019.

Peningkatan curah hujan disebabkan sirkulasi sirklonik di sekitar wilayah Sumatera. Selain itu, ada juga sirkulasi tertutup di Kalimantan Barat dan selat Makassar, yang membentuk belokan dan pertemuan angin, yang menyebabkan massa udara a kan cenderung terkonsentrasi di wilayah tersebut.

“Kondisi udara yang relatif lebih lembab, juga mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Diprakirakan keadaan ini akan berlangsung hingga 3 hari ke depan,” tutur Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (24/2).

Selanjutnya, aktivitas sirkulasi tersebut akan menurun dan digantikan dengan area pertemuan atau belokan angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Jawa, yang terbentuk karena sirkulasi siklonik di wilayah Australia bagian utara. “Area pertemuan atau belokan angin ini, juga akan mendukung pertumbuhan awan,” jelas Mulyono.

Adapun wilayah-wilayah yang berpotensi hujan deras serta hujan disertai kilat, petir, serta angin kencang untuk periode 23-25 Februari, antara lain Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Sementara itu, potensi hujan deras disertai kilat, petir, dan angin kencang untuk periode 26-28 Februari, antara lain di Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua, dan Papua Barat.

BMKG juga memprediksi gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, perairan Bitung, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Laut Maluku bagian utara, perairan Raja Ampat-Sorong, perairan Manokwari, Samudera Pasifik utara Halmahera, hingga Papua, perairan utara Biak, perairan utara Jayapura-Sarmi.

“Masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” pungkasnya. (jpc/saz)

triadi wibowo/sumut pos
ANGIN KENCANG: Kendaraan melintasi jalan saat cuaca hujan badai di Fly Over Amplas, belum lama ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi terjadinya peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi tersebut akan berlangsung hingga akhir Februari 2019.

Peningkatan curah hujan disebabkan sirkulasi sirklonik di sekitar wilayah Sumatera. Selain itu, ada juga sirkulasi tertutup di Kalimantan Barat dan selat Makassar, yang membentuk belokan dan pertemuan angin, yang menyebabkan massa udara a kan cenderung terkonsentrasi di wilayah tersebut.

“Kondisi udara yang relatif lebih lembab, juga mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Diprakirakan keadaan ini akan berlangsung hingga 3 hari ke depan,” tutur Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (24/2).

Selanjutnya, aktivitas sirkulasi tersebut akan menurun dan digantikan dengan area pertemuan atau belokan angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Jawa, yang terbentuk karena sirkulasi siklonik di wilayah Australia bagian utara. “Area pertemuan atau belokan angin ini, juga akan mendukung pertumbuhan awan,” jelas Mulyono.

Adapun wilayah-wilayah yang berpotensi hujan deras serta hujan disertai kilat, petir, serta angin kencang untuk periode 23-25 Februari, antara lain Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Sementara itu, potensi hujan deras disertai kilat, petir, dan angin kencang untuk periode 26-28 Februari, antara lain di Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua, dan Papua Barat.

BMKG juga memprediksi gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, perairan Bitung, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Laut Maluku bagian utara, perairan Raja Ampat-Sorong, perairan Manokwari, Samudera Pasifik utara Halmahera, hingga Papua, perairan utara Biak, perairan utara Jayapura-Sarmi.

“Masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” pungkasnya. (jpc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/