BEIJING, SUMUTPOS.CO – Pemerintah kota Qingdao, provinsi Shandong, Cina menghancurkan lebih dari poster peta dunia yang dinilai bermasalah. Masalah dalam puluhan ribu peta dunia itu adalah mencantumkan Taiwan sebagai sebuah negara independen.
Sebanyak 803 kardus berisi 28.908 peta yang ditujukan untuk ekspor dihancurkan pemerintah di sebuah lokasi rahasia di kota pelabuhan itu.
Penghancuran ini diperintahkan biro perencanaan dan sumber daya alam kota Qingdao setelah peta-peta itu ditemukan petugas bea cukai pekan lalu.
Pemerintah setempat mengatakan, penghancuran map “bermasalah” ini adalah yang terbesar dan pemantauan ketat produksi peta akan terus dilakukan.
Ma Wei, pejabat dari Departemen Manajemen Informasi Geografi di Kementerian Sumber Daya Alam mengatakan, peta merefleksikan kedaulatan nasional dan merupakan sebuah pernyataan politik.
“Jika ada ‘peta bermasalah’ yang mengganggu kedaulatan nasional dan integritas wilayah, khususnya produk asing atau produk yang ditujukan untuk ekspor, maka peta itu bisa digunakan sebagai spekulasi oleh komunitas internasional,” ujar Ma Wei.
“Peta ini secara langsung mengancam kepentingan nasional dan harga diri warga negara serta menjadi ancaman serius untuk keamanan nasional,” tambah dia.
Peta dunia itu diproduksi sebuah perusahaan di kota Hefei, provinsi Anhui. Sejauh ini tidak diketahui negara tujuan ekspor puluhan ribu peta itu.
Namun, sejumlah foto memperlihatkan seluruh peta itu dicetak dalam bahasa Inggris.
Dalam beberapa bulan terakhir, Cina meningkatkan tekanan terhadap berbagai perusahaan asing untuk mengakui Taiwan sebagai bagian dari Cina.
Sejumlah perusahaan seperti Delta Airlines, jaringan hotel Marriott, dan MAC Cosmetics dipaksa meminta maaf secara publik karena menyebut Taiwan sebagai negara independen. (kps)