26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kodrat Shah Ingatkan Pentingnya Menjaga Ideologi Negara

BERSAMA: Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah diabadikan bersama para kaum duafa yang menerima bantuan, pada malam renungan suci di Tugu Ampera, Kampungkolam, Percut Seituan, Delisedang, Senin (30/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ribuan kader Pemuda Pancasila (PP) Sumut memadati Tugu Ampera di Kampungkolam, Percut Seituan, Delisedang. Mereka mengikuti Malam Renungan Suci, mengenang gugurnya para Pahlawan Revolusi korban kebiadaban PKI, sekaligus nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI yang diselenggarakan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Sumut, Senin (30/9) malam.

Dipilihnya Tugu Ampera sebagai lokasi pelaksanaan Malam Renungan Suci, karena di lokasi berdirinya tugu tersebut, merupakan tempat ditemukannya jasad 2 kader PP yang menjadi korban kebiadaban PKI. Kampungkolam merupakan satu tempat bersejarah seputar peristiwa pemberontakan PKI di Sumut.

Acara diawali dengan pembagian ratusan paket sembako kepada kaum duafa, anak yatim, dan warga sekitar Tugu Ampera. Acara kemudian dilanjutkan dengan nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI yang berdurasi sekitar 4 jam.

Tepat pukul 00.00 WIB (1 Oktober 2019), renungan suci pun dimulai dengan menggelar apel kehormatan. Bertindak sebagai inpektur upacara, yakni Asisten Operasi Pangkosek Hanudnas III Kolonel Penerbang Jonson Simatupang.

Setelah memberi penghormatan kepada para pahlawan yang diikuti dengan penyalaan obor dan pembacaan naskah malam renungan suci oleh inspektur upacara, dilanjutkan dengan pembacaan kronologis tragedi Kampungkolam oleh Kepala Desa Bandar Klippa, Suparyo.

Selesai apel kehormatan, Inspektur Upacara Kolonel Penerbang Jonson Simatupang, dan Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah, diikuti seluruh peserta upacara, menabur bunga di Tugu Ampera, yang merupakan lokasi ditemukannya jasad 2 kader PP, M Jakub (PP Seikera Hilir) dan Adlin Prawira (PP/ HMI Kampung Banten) yang menjadi korban kebiadaban PKI.

Upacara Malam Renungan Suci ini dihadiri Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah, beserta jajaran pengurus MPW PP Sumut, sesepuh PP, Ketua MPC Kota Medan Rahmaddian Shah, Ketua MPC Deliserdang Dedy, serta ribuan kader PP berbaur dengan masyarakat.

Kepada wartawan, Kolonel Penerbang Jonson Simatupang mengaku, sangat mengapresiasi PP yang secara rutin melaksanakan malam renungan suci dan apel kehormatan, mengenang para pahlawan yang gugur akibat pengkhianatan PKI.

“Apresiasi saya kepada PP yang rutin melaksanakan acara ini setiap tahunnya. Ini menunjukkan kepedulian dan penghargaan PP kepada para pahlawan, sekaligus membuktikan kesetiaan mereka kepada Pancasila dan NKRI,” ungkap Jonson.

Sementara Ketua MPW PP Sumut, Kodrat Shah mengatakan, memperingati G 30 S/PKI, merupakan sarana efektif untuk mengingatkan masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga ideologi negara dan ikatan kebangsaan dari bahaya komunisme dan anasir-anasirnya. “Tujuan utamanya adalah untuk membangun dan mengokohkan rasa nasionalisme, terutama untuk generasi muda, menanamkan kepada mereka, beratnya perjuangan mempertahankan republik hingga nyawa taruhannya,” jelasnya.

Kodrat pun berharap, dengan melaksanakan upacara peringatan G 30 S/PKI setiap tahunnya, membuat semangat patriotisme generasi bangsa semakin kuat untuk menjaga ideologi bangsa dan negara dari ancaman anasir-anasir jahat, seperti yang pernah dilakukan oleh PKI dulu. Karena dengan nasionalisme yang kuat, bangsa ini akan tetap terjaga dan berdiri kokoh. (rel/adz/saz)

BERSAMA: Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah diabadikan bersama para kaum duafa yang menerima bantuan, pada malam renungan suci di Tugu Ampera, Kampungkolam, Percut Seituan, Delisedang, Senin (30/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ribuan kader Pemuda Pancasila (PP) Sumut memadati Tugu Ampera di Kampungkolam, Percut Seituan, Delisedang. Mereka mengikuti Malam Renungan Suci, mengenang gugurnya para Pahlawan Revolusi korban kebiadaban PKI, sekaligus nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI yang diselenggarakan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Sumut, Senin (30/9) malam.

Dipilihnya Tugu Ampera sebagai lokasi pelaksanaan Malam Renungan Suci, karena di lokasi berdirinya tugu tersebut, merupakan tempat ditemukannya jasad 2 kader PP yang menjadi korban kebiadaban PKI. Kampungkolam merupakan satu tempat bersejarah seputar peristiwa pemberontakan PKI di Sumut.

Acara diawali dengan pembagian ratusan paket sembako kepada kaum duafa, anak yatim, dan warga sekitar Tugu Ampera. Acara kemudian dilanjutkan dengan nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI yang berdurasi sekitar 4 jam.

Tepat pukul 00.00 WIB (1 Oktober 2019), renungan suci pun dimulai dengan menggelar apel kehormatan. Bertindak sebagai inpektur upacara, yakni Asisten Operasi Pangkosek Hanudnas III Kolonel Penerbang Jonson Simatupang.

Setelah memberi penghormatan kepada para pahlawan yang diikuti dengan penyalaan obor dan pembacaan naskah malam renungan suci oleh inspektur upacara, dilanjutkan dengan pembacaan kronologis tragedi Kampungkolam oleh Kepala Desa Bandar Klippa, Suparyo.

Selesai apel kehormatan, Inspektur Upacara Kolonel Penerbang Jonson Simatupang, dan Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah, diikuti seluruh peserta upacara, menabur bunga di Tugu Ampera, yang merupakan lokasi ditemukannya jasad 2 kader PP, M Jakub (PP Seikera Hilir) dan Adlin Prawira (PP/ HMI Kampung Banten) yang menjadi korban kebiadaban PKI.

Upacara Malam Renungan Suci ini dihadiri Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah, beserta jajaran pengurus MPW PP Sumut, sesepuh PP, Ketua MPC Kota Medan Rahmaddian Shah, Ketua MPC Deliserdang Dedy, serta ribuan kader PP berbaur dengan masyarakat.

Kepada wartawan, Kolonel Penerbang Jonson Simatupang mengaku, sangat mengapresiasi PP yang secara rutin melaksanakan malam renungan suci dan apel kehormatan, mengenang para pahlawan yang gugur akibat pengkhianatan PKI.

“Apresiasi saya kepada PP yang rutin melaksanakan acara ini setiap tahunnya. Ini menunjukkan kepedulian dan penghargaan PP kepada para pahlawan, sekaligus membuktikan kesetiaan mereka kepada Pancasila dan NKRI,” ungkap Jonson.

Sementara Ketua MPW PP Sumut, Kodrat Shah mengatakan, memperingati G 30 S/PKI, merupakan sarana efektif untuk mengingatkan masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga ideologi negara dan ikatan kebangsaan dari bahaya komunisme dan anasir-anasirnya. “Tujuan utamanya adalah untuk membangun dan mengokohkan rasa nasionalisme, terutama untuk generasi muda, menanamkan kepada mereka, beratnya perjuangan mempertahankan republik hingga nyawa taruhannya,” jelasnya.

Kodrat pun berharap, dengan melaksanakan upacara peringatan G 30 S/PKI setiap tahunnya, membuat semangat patriotisme generasi bangsa semakin kuat untuk menjaga ideologi bangsa dan negara dari ancaman anasir-anasir jahat, seperti yang pernah dilakukan oleh PKI dulu. Karena dengan nasionalisme yang kuat, bangsa ini akan tetap terjaga dan berdiri kokoh. (rel/adz/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/