LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sebut saja Dahlia. Remaja 14 tahun ini menangis saat mengaku sudah dihamili ayah kandungnya. Bahkan, perbuatan menjijikkan itu sudah dilakukan ayahnya sejak korban masih duduk di bangku kelas 6 SD. Duh!
SAAT ini warga Dusun Puji Sari, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat ini sudah melahirkan. Namun sayang, anak biologis ayahnya itu prematur dan meninggal dunia.
Bibi korban yang sempat ditemui mengaku, terbongkarnya kasus ini berawal dari perubahan tubuh korban. Selain itu, Dahlia yang kini duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), diketahui mengandung.
“Awalnya kami curiga, tubuhnya kok mengalami perubahan. Keluarga pun membawa Dahlia pergi ke bidan desa untuk memastikan kecurigaan tersebut. Dari hasil pemeriksaan bidan, diketahui seperti ada bayi di dalam perut Dahlia,” kata bibi korban yang namanya enggan dicantumkan, Selasa (8/10).
Untuk memastikan apa isi perut Dahlia, papar dia, bidan pun menyarankan keluarganya pergi USG. Keluarga Dahlia mengambil inisiatif untuk memeriksakannya ke bidan lain.
Saat diperiksa dengan bidan yang kedua, Dahlia dinyatakan positif hamil. Saat ditanya siapa yang menghamilinya, di hadapan bidan dan ibunya, Dahlia mengaku bahwa ayahnya yang sudah mencabulinya selama ini.
“Nangis dia pas bilang itu sama mamaknya. Katanya, dia selalu diancam sama bapaknya setiap kali mau dicabuli bang,” beber bibi korban di salah satu RS di Stabat.
Bibi korban menambahkan, Dahlia selalu dicabuli pada sore hari saat adik lelakinya pergi bermain. Dahlia mengaku, bahwa dirinya berulangkali dicabuli ayahnya sejak kelas 6 SD.
“Semalam sakit perutnya. Pas di rumah sakit, kata dokter ketubannya dah kering dan anaknya pun sungsang bang. Jadi dokter nyarankan untuk (operasi) caesar. Nggak lama setelah dikeluarkan, anaknya pun meninggal,” ketus bibi korban.
Diketahui, ayah dan ibu korban sudah lama tinggal tak serumah lantaran persoalan ekonomi. Selama itu, korban dan adik lelakinya tinggal dengan ayahnya.
Sejak itu lah korban selalu dicabuli ayahnya hinga berulangkali dan menyebabkan dirinya hamil.
“Kata mamaknya, waktu dia umur 8 tahun juga sempat mau dicabuli pas dia mandi bang. Sudah ditelentangkannya pun Dahlia waktu itu, sukur lah ketahuan sama mamaknya,” lanjut bibinya.
Keluarga dari ibu korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan dapat dihukum seberat-beratnya. Rencananya, keluarga korban segera buat laporan ke Polres Langkat.
“Dari bulan April kemarin bapaknya merantau ke Pekanbaru. Kalau bisa dihukum mati aja itu bang,” pungkas bibi korban.
Kepada awak media, pihak rumah sakit tempat korban dirawat membenarkan bahwa Dahlia dioperasi caesar, Jumat (4/10) malam.
“Anaknya meninggal lantaran air ketubannya sudah kering waktu sampai disini. Disamping itu, posisi bayinya juga sung sang, makanya kita sarankan untuk caesar bang,” beber petugas rumah sakit yang sedang piket.
Terpisah, Kanit PPA Ipda Eko Budi Pranoto membenarkan adanya laporan tersebut. “Iya bang,” kata Ipda Eko melalui pesan WhatsApp.
Eko Budi Pranoto memaparkan, laporan diterima pihak Kepolisian kemarin. Tapi korban dan saksi belum sempat di BAP (Berita Acara Pemeriksaan), karena pelapor minta ijin pulang.
“Di rumahnya akan ada tahlilan. Jadi tadi siang baru kita lakukan BAP dan baru pelapor saja yang kita mintai keterangan. Itupun anaknya (korban) masih lemah,” kata Eko.
“Dari pengakuan korban, benar ayah kandungnya yang melakukan. Sebelum kejadian ibu dan ayah korban sudah pisah. Sedangkan, anaknya (korban) tinggal sama ayahnya. Sementara itu infonya bang,” tegasnya.(bam/ala)