26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pemprovsu Usulkan 417 Formasi CASN

Tes CASN Salah seorang peserta saat mengikuti ujian Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), beberapa waktu lalu. Pemerintah membuka seleksi CASN pada 25 Oktober. Sedangkan Sumatera Utara mendapatkan formasi atau kuota CASN 2019.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengusulkan 417 formasi calon aparatur sipil negara (CASN) 2019 ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Jumlah tersebut jauh menurun dibanding kuota rekrutmen CASN 2018, yakni 1. 242 formasi.

“Total formasi yang kita usulkan 417. Tapi berapa yang disetujui masih menunggu pusat. Kita berdoalah semoga dipenuhi semua usulan itu,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Syahruddin Lubis menjawab Sumut Pos, Rabu (16/10).

Menurut dia, formasi yang telah diusulkan itu masih dominan untuk kebutuhan tenaga pengajar dan tenaga kesehatan atau medis. Namun, tetap ada juga sejumlah formasi yang dapat dicoba peserta lulusan untuk bidang umum. “Untuk klasifikasinya berapa kami belum bisa sampaikan, karena nanti menunggu persetujuan pusat dulu. Yang jelas masih lebih banyak kebutuhan tenaga pendidik dan medis ditambah untuk umum,” ujarnyan

Hari ini, pihaknya diundang pertemuan untuk penentuan formasi CASN 2019 di Jakarta. Paling lama, pada Senin depan sudah akan diketahui berapa kebutuhan formasi CASN Pemprovsu yang disetujui pusat. “Saya sudah tugaskan kepala bidang dan kasubdit terkait untuk hadir dalam rapat besok (hari ini, Red),” katanya.

Kesempatan itu, dirinya mengakui jauh lebih berat untuk menyelenggarakan ujian CASN kali ini. Sebab pemda terkait yang membuka penerimaan mesti menyiapkan sendiri tempat dan perangkat ujian bagi para peserta.

“Ini hal yang cukup berat kami pikir. Karena diminta menyiapkan semuanya sendiri. Dari mana pula kita punya perangkat yang lengkap dan banyak untuk para peserta ujian? Mengenai ini akan coba kami pertanyakan lagi kepada panitia pusat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kantor Regional (Kanreg) VI BKN Medan mengungkapkan sejauh ini sudah ada 28 kabupaten/kota di Sumut yang akan membuka rekrutmen CASN 2019. Dalam waktu dekat direncanakan seluruh kepala BKD akan diundang untuk membahas soal formasi CASN di Jakarta. “Sampai dengan saat ini ada 28 kabupaten/kota yang mendapatkan formasi,” ucap Kepala Kanreg VI BKN Medan, English Nainggolan menjawab wartawan, Selasa (15/10).

Pekan lalu, pihaknya sudah mengundang perwakilan kabupaten/kota se Sumut untuk berkoordinasi membahas persiapan seleksi CASN. Dan rencananya pekan depan, seluruh perwakilan daerah akan diundang ke pusat untuk membahas mengenai formasi apa saja yang dibutuhkan.

Pendaftaran tetap dilakukan secara online. Namun ada yang berbeda pada penerimaan kali ini. Yakni seluruh instansi yang membuka formasi, diwajibkan memfasilitasi para calon pelamar. Serta menyiapkan lokasi dan alat ujian berupa komputer.

“Metode yang dipakai CAT mandiri. Artinya instansi menyiapkan fasilitas seperti komputer dan lokasi. BKN sebagai pelaksana dan pengawas dalam ujian itu. Karena dulu BKN yang fasilitasi,” ungkap dia. (prn)

Tes CASN Salah seorang peserta saat mengikuti ujian Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), beberapa waktu lalu. Pemerintah membuka seleksi CASN pada 25 Oktober. Sedangkan Sumatera Utara mendapatkan formasi atau kuota CASN 2019.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengusulkan 417 formasi calon aparatur sipil negara (CASN) 2019 ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Jumlah tersebut jauh menurun dibanding kuota rekrutmen CASN 2018, yakni 1. 242 formasi.

“Total formasi yang kita usulkan 417. Tapi berapa yang disetujui masih menunggu pusat. Kita berdoalah semoga dipenuhi semua usulan itu,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Syahruddin Lubis menjawab Sumut Pos, Rabu (16/10).

Menurut dia, formasi yang telah diusulkan itu masih dominan untuk kebutuhan tenaga pengajar dan tenaga kesehatan atau medis. Namun, tetap ada juga sejumlah formasi yang dapat dicoba peserta lulusan untuk bidang umum. “Untuk klasifikasinya berapa kami belum bisa sampaikan, karena nanti menunggu persetujuan pusat dulu. Yang jelas masih lebih banyak kebutuhan tenaga pendidik dan medis ditambah untuk umum,” ujarnyan

Hari ini, pihaknya diundang pertemuan untuk penentuan formasi CASN 2019 di Jakarta. Paling lama, pada Senin depan sudah akan diketahui berapa kebutuhan formasi CASN Pemprovsu yang disetujui pusat. “Saya sudah tugaskan kepala bidang dan kasubdit terkait untuk hadir dalam rapat besok (hari ini, Red),” katanya.

Kesempatan itu, dirinya mengakui jauh lebih berat untuk menyelenggarakan ujian CASN kali ini. Sebab pemda terkait yang membuka penerimaan mesti menyiapkan sendiri tempat dan perangkat ujian bagi para peserta.

“Ini hal yang cukup berat kami pikir. Karena diminta menyiapkan semuanya sendiri. Dari mana pula kita punya perangkat yang lengkap dan banyak untuk para peserta ujian? Mengenai ini akan coba kami pertanyakan lagi kepada panitia pusat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kantor Regional (Kanreg) VI BKN Medan mengungkapkan sejauh ini sudah ada 28 kabupaten/kota di Sumut yang akan membuka rekrutmen CASN 2019. Dalam waktu dekat direncanakan seluruh kepala BKD akan diundang untuk membahas soal formasi CASN di Jakarta. “Sampai dengan saat ini ada 28 kabupaten/kota yang mendapatkan formasi,” ucap Kepala Kanreg VI BKN Medan, English Nainggolan menjawab wartawan, Selasa (15/10).

Pekan lalu, pihaknya sudah mengundang perwakilan kabupaten/kota se Sumut untuk berkoordinasi membahas persiapan seleksi CASN. Dan rencananya pekan depan, seluruh perwakilan daerah akan diundang ke pusat untuk membahas mengenai formasi apa saja yang dibutuhkan.

Pendaftaran tetap dilakukan secara online. Namun ada yang berbeda pada penerimaan kali ini. Yakni seluruh instansi yang membuka formasi, diwajibkan memfasilitasi para calon pelamar. Serta menyiapkan lokasi dan alat ujian berupa komputer.

“Metode yang dipakai CAT mandiri. Artinya instansi menyiapkan fasilitas seperti komputer dan lokasi. BKN sebagai pelaksana dan pengawas dalam ujian itu. Karena dulu BKN yang fasilitasi,” ungkap dia. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/