29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Modal Rakyat Target Salurkan Rp500 Miliar untuk UMKM

CO Founder Modal Rakyat, Stanislaus MC Tandelililn.
Istimewa
CO Founder Modal Rakyat, Stanislaus MC Tandelililn.
Istimewa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fintech Modal Rakyat terus mengembangkan bisnis di Indonesia. Selain memberikan pinjaman kepada nasabah, fintech yang hadir sejak tahun 2018 yang lalu ini juga mencari pendana yang bisa dimulai dari Rp25 ribu.

CO Founder Modal Rakyat, Stanislaus M C Tandelilin mengatakan untuk menggerakkan dan membangun iknklusi keuangan tidak hanya membutuhkan peran perusahaan, partisipasi masyarakat, komunitas dan pemerintah juga sangat penting.

“Kami ingin berkontribusi dalam membangun inklusi keuangan melalui Fintech sebagai pembiayaan alternatif untuk semua sektor UMKM di seluruh Indonesia, kami berharap masyarakat bisa berkontribusi dengan menyisihkan uangnya tidak hanya untuk memperoleh imbal hasil, tetapi juga membangun UMKM,” ungkap Stanis saat berdiskusi bersama jurnalis di Medan, Jumat (31/1).

Dijelaskannya, Modal Rakyat berawal dari keprihatinan akan sulitnya akses permodalan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya pengusaha mikro di pelosok Indonesia. Modal Rakyat telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan(OJK) sejak Juni 2018.

Inklusi keuangan tentu tidak hanya sekadar mendukung UMKM dalam aspek permodalan, namun Modal Rakyat juga berkomitmen menjaga keamanan data pendana. Langkah konkret yang telah dilakukan adalah Modal Rakyat bekerja sama dengan Privy ID selaku penyedia jasa layanan Tanda Tangan Elektronik yang telah memiliki izin pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO RI) untuk “tanda tangan elektronik” bagi Pendana.

Penggunaan tanda tangan digital/elektronik merupakan bagian dari persyaratan yang telah diamanatkan OJK untuk perusahaan teknologi keuangan (fintech). Berdasarkan UU ITE, tanda tangan digital / elektronik adalah tanda tangan yang terdiri dari informasi elektronik yang dilampirkan dan berhubungan dengan informasi elektronik lainnya.

Hingga saat ini Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan kepada ribuan UMKM lebih dari Rp150 Miliar. Penyaluran permodalan tidak hanya untuk usaha menengah, tetapi sebanyak 8.000 pinjaman usaha mikro juga telah tersalurkan.Partisipasi masyarakat untukmenjadi Pendana rata-rata didominasi oleh usia 18-35 tahun, dimana tergolong sebagai generasi millennial, mulai dari Rp25ribu saja.

“Modal Rakyat berharap generasi millennial semakin sadar akan pentingnya berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Bagaimana caranya? Manfaatkan p2p lending sebagai sarana mendukung permodalan UMKM secara langsung,” kata Stanis.

Sejak Juni 2018 hingga 30 Januari 2020 di pulau Sumatera tercatat sebanyak lebih dari 1.000 Pendana di Modal Rakyat. Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan sebanyak lebih dari Rp3 Miliar kepada lebih dari 200 UMKM di Sumatera. Di Sumatera Utara sendiri, Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp90 juta dan diharapkanakan naik secarasignifikan pada tahun ini.

“Angka ini tentu tidak sebanding dengan jumlah populasi penduduk di Sumatera, khususnya Sumatera Utara. Kami berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat di Sumatera Utara untuk menjadi Pendana di Modal Rakyat,” ungkapStanis.

Modal Rakyat juga mengantongi beberapa prestasi, seperti dinobatkan sebagai pemenang program Digitaraya Google Launchpad, Finalis NTT Docomo Startup Challenge Award, Finalis Best Newcomer Tempo Award, serta telah mengantongi Sertifikasi ISO 27001:2013. (rel/ram)

CO Founder Modal Rakyat, Stanislaus MC Tandelililn.
Istimewa
CO Founder Modal Rakyat, Stanislaus MC Tandelililn.
Istimewa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fintech Modal Rakyat terus mengembangkan bisnis di Indonesia. Selain memberikan pinjaman kepada nasabah, fintech yang hadir sejak tahun 2018 yang lalu ini juga mencari pendana yang bisa dimulai dari Rp25 ribu.

CO Founder Modal Rakyat, Stanislaus M C Tandelilin mengatakan untuk menggerakkan dan membangun iknklusi keuangan tidak hanya membutuhkan peran perusahaan, partisipasi masyarakat, komunitas dan pemerintah juga sangat penting.

“Kami ingin berkontribusi dalam membangun inklusi keuangan melalui Fintech sebagai pembiayaan alternatif untuk semua sektor UMKM di seluruh Indonesia, kami berharap masyarakat bisa berkontribusi dengan menyisihkan uangnya tidak hanya untuk memperoleh imbal hasil, tetapi juga membangun UMKM,” ungkap Stanis saat berdiskusi bersama jurnalis di Medan, Jumat (31/1).

Dijelaskannya, Modal Rakyat berawal dari keprihatinan akan sulitnya akses permodalan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya pengusaha mikro di pelosok Indonesia. Modal Rakyat telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan(OJK) sejak Juni 2018.

Inklusi keuangan tentu tidak hanya sekadar mendukung UMKM dalam aspek permodalan, namun Modal Rakyat juga berkomitmen menjaga keamanan data pendana. Langkah konkret yang telah dilakukan adalah Modal Rakyat bekerja sama dengan Privy ID selaku penyedia jasa layanan Tanda Tangan Elektronik yang telah memiliki izin pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO RI) untuk “tanda tangan elektronik” bagi Pendana.

Penggunaan tanda tangan digital/elektronik merupakan bagian dari persyaratan yang telah diamanatkan OJK untuk perusahaan teknologi keuangan (fintech). Berdasarkan UU ITE, tanda tangan digital / elektronik adalah tanda tangan yang terdiri dari informasi elektronik yang dilampirkan dan berhubungan dengan informasi elektronik lainnya.

Hingga saat ini Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan kepada ribuan UMKM lebih dari Rp150 Miliar. Penyaluran permodalan tidak hanya untuk usaha menengah, tetapi sebanyak 8.000 pinjaman usaha mikro juga telah tersalurkan.Partisipasi masyarakat untukmenjadi Pendana rata-rata didominasi oleh usia 18-35 tahun, dimana tergolong sebagai generasi millennial, mulai dari Rp25ribu saja.

“Modal Rakyat berharap generasi millennial semakin sadar akan pentingnya berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Bagaimana caranya? Manfaatkan p2p lending sebagai sarana mendukung permodalan UMKM secara langsung,” kata Stanis.

Sejak Juni 2018 hingga 30 Januari 2020 di pulau Sumatera tercatat sebanyak lebih dari 1.000 Pendana di Modal Rakyat. Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan sebanyak lebih dari Rp3 Miliar kepada lebih dari 200 UMKM di Sumatera. Di Sumatera Utara sendiri, Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp90 juta dan diharapkanakan naik secarasignifikan pada tahun ini.

“Angka ini tentu tidak sebanding dengan jumlah populasi penduduk di Sumatera, khususnya Sumatera Utara. Kami berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat di Sumatera Utara untuk menjadi Pendana di Modal Rakyat,” ungkapStanis.

Modal Rakyat juga mengantongi beberapa prestasi, seperti dinobatkan sebagai pemenang program Digitaraya Google Launchpad, Finalis NTT Docomo Startup Challenge Award, Finalis Best Newcomer Tempo Award, serta telah mengantongi Sertifikasi ISO 27001:2013. (rel/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/