25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Antoni Pelaku Pembunuh Mr X

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polisi mengungkap identitas tersangka pembunuh pria yang ditemukan hanyut di aliran Sungai Denai dipaparkan. Waka Polrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji SIK SH, memimpin pemaparan pengungkapan kasus pembunuhan tersebut di Mapolsek Medan Area, Senin (16/3) sore.

Pria tersebut bernama M Antoni Akbar (33), warga Jalan Menteng VII, Gang Bahagia, Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai.“Tersangka diamankan di Jalan Bantan, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung, hari Minggu (15/3) sekitar Pukul 05.30 WIB,” sebut AKBP Irsan didampingi Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chan.

Dari pengungkapan tersebut, polisi menyita sebilah samurai, kabel listrik untuk mengikat tangan dan kaki korban, pakaian, celana dan sandal milik tersangka dan korban. “Pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2020, sekitar pukul 14.00 Wib, kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada korban terapung di pinggir sungai. Sampai di TKP korban tanpa identitas dengan kondisi tangan terikat ke belakang, kaki terikat dan leher digorok hampir putus,” ungkapnya.

Setelah melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RS Bayangkara untuk otopsi, tim gabungan dari Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Unit Reskrim Polsek Medan Area melanjutkan penyelidikan di sekitar lokasi temuan mayat.

Polisi kemudian menelusuri kawasan pinggir sungai ke arah hulu. Sekitar 1,5 kilometer dari lokasi ditemukan mayat, petugas menemukan sebuah rumah gubuk. “Saat itu anggota ada melihat seorang laki-laki lari dan team curiga dan langsung masuk dalam gubuk tersebut di sanalah terlihat bercak darah dan arah lari ditemukan sebilah senjata tajam, sandal, mancis,” beber Irsan.

Petugas kemudian melakukan pengejaran, tapi tersangka langsung melompat ke sungai. Dari hasil penyelidikan ke masyarakat, tersangka yang lari adalah M Antoni Akbar. Polisi terus melakukan pencarian di seputaran sungai sampai malam, tetapi tak juga menemukan tersangka. Sekira pukul 05.30 WIB. Polisi kemudian mendatangi kediaman adik kandung ibunya bernama An. Dila di Jalan Bantan, Kecamatan Medan Tembung. Sampai di sana, setelah melakukan penggeledahan, polisi akhirnya menemukan tersangka bersembunyi di bawah tempat tidur.

“Pelaku mengakui perbuatannya membunuh korban dengan cara mengikat kaki dan tangan dan mengorok leher korban sampai meninggal dunia di tempat. Mayatnya kemudian dibuang ke sungai. Tetapi pelaku tidak mengetahui nama dan alamat korban,” pungkasnya.

Terpisah, menurut keterangan warga setempat, M Antoni Akbar dikenal mereka dengan panggilan Toni Bule. “Dia biasa dipanggil Toni Bule, karena ayahnya itu orang Belanda. Tapi, ayah dan ibunya sudah lama pisah. Ayahnya pulang ke Belanda. Sampai sekarang, ayahnya itu kabarnya masih hidup, tapi tak tau di mana,” kata sebut warga.

Diberitakan sebelumnya, malam penemuan mayat tersebut, polisi memboyong abang kandung Toni berinisial RD untuk menunjukkan kediaman keluarga mereka. Sedangkan korban, yang dibunuh Toni, menurut warga setempat, diketahui sebagai penjual kerupuk jangek (kulit,red).

“Kita telah memperbanyak foto-foto korban ke berbagai media group dan mencetak foto Korban untuk disebarkan ke media online, cetak serta elektronik. Kepada warga yang kehilangan anggota keluarga diminta untuk menghubungi Polsek Medan Area atau Polrestabes Medan,” kata Kompol Faidir. (net)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polisi mengungkap identitas tersangka pembunuh pria yang ditemukan hanyut di aliran Sungai Denai dipaparkan. Waka Polrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji SIK SH, memimpin pemaparan pengungkapan kasus pembunuhan tersebut di Mapolsek Medan Area, Senin (16/3) sore.

Pria tersebut bernama M Antoni Akbar (33), warga Jalan Menteng VII, Gang Bahagia, Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai.“Tersangka diamankan di Jalan Bantan, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung, hari Minggu (15/3) sekitar Pukul 05.30 WIB,” sebut AKBP Irsan didampingi Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chan.

Dari pengungkapan tersebut, polisi menyita sebilah samurai, kabel listrik untuk mengikat tangan dan kaki korban, pakaian, celana dan sandal milik tersangka dan korban. “Pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2020, sekitar pukul 14.00 Wib, kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada korban terapung di pinggir sungai. Sampai di TKP korban tanpa identitas dengan kondisi tangan terikat ke belakang, kaki terikat dan leher digorok hampir putus,” ungkapnya.

Setelah melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RS Bayangkara untuk otopsi, tim gabungan dari Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Unit Reskrim Polsek Medan Area melanjutkan penyelidikan di sekitar lokasi temuan mayat.

Polisi kemudian menelusuri kawasan pinggir sungai ke arah hulu. Sekitar 1,5 kilometer dari lokasi ditemukan mayat, petugas menemukan sebuah rumah gubuk. “Saat itu anggota ada melihat seorang laki-laki lari dan team curiga dan langsung masuk dalam gubuk tersebut di sanalah terlihat bercak darah dan arah lari ditemukan sebilah senjata tajam, sandal, mancis,” beber Irsan.

Petugas kemudian melakukan pengejaran, tapi tersangka langsung melompat ke sungai. Dari hasil penyelidikan ke masyarakat, tersangka yang lari adalah M Antoni Akbar. Polisi terus melakukan pencarian di seputaran sungai sampai malam, tetapi tak juga menemukan tersangka. Sekira pukul 05.30 WIB. Polisi kemudian mendatangi kediaman adik kandung ibunya bernama An. Dila di Jalan Bantan, Kecamatan Medan Tembung. Sampai di sana, setelah melakukan penggeledahan, polisi akhirnya menemukan tersangka bersembunyi di bawah tempat tidur.

“Pelaku mengakui perbuatannya membunuh korban dengan cara mengikat kaki dan tangan dan mengorok leher korban sampai meninggal dunia di tempat. Mayatnya kemudian dibuang ke sungai. Tetapi pelaku tidak mengetahui nama dan alamat korban,” pungkasnya.

Terpisah, menurut keterangan warga setempat, M Antoni Akbar dikenal mereka dengan panggilan Toni Bule. “Dia biasa dipanggil Toni Bule, karena ayahnya itu orang Belanda. Tapi, ayah dan ibunya sudah lama pisah. Ayahnya pulang ke Belanda. Sampai sekarang, ayahnya itu kabarnya masih hidup, tapi tak tau di mana,” kata sebut warga.

Diberitakan sebelumnya, malam penemuan mayat tersebut, polisi memboyong abang kandung Toni berinisial RD untuk menunjukkan kediaman keluarga mereka. Sedangkan korban, yang dibunuh Toni, menurut warga setempat, diketahui sebagai penjual kerupuk jangek (kulit,red).

“Kita telah memperbanyak foto-foto korban ke berbagai media group dan mencetak foto Korban untuk disebarkan ke media online, cetak serta elektronik. Kepada warga yang kehilangan anggota keluarga diminta untuk menghubungi Polsek Medan Area atau Polrestabes Medan,” kata Kompol Faidir. (net)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/