26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Guru SD Tewas Ditikam 24 Liang

TOBA, SUMUTPOS.CO – Martha Elisabeth Butarbutar, guru sekolah dasar (SD) tewas dibunuh di kediamannya dalam kondisi mengenaskan. Ditemukan, 24 luka tusuk di tubuh guru SD yang ditemukan tewas tersebut. Diduga polisi menemukan jejak kaki pelaku pembunuhan guru SD di lokasi kejadian.

TEWAS: Korban, Martha Elisabeth Butarbutar ditemukan tewas di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara

Pihak kepolisian mengaku masih mendalami dan memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar rumah korban, di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Menurut keterangan Regen Sitorus, warga yang ada di lokasi kejadian, jenazah Martha Elisabeth Butarbutar pertama kali ditemukan oleh kerabatnya.

Pada Senin (24/5) pagi kemarin, kerabat korban yang tinggal di kilang padi, persisnya beberapa meter dari rumah korban melihat pintu rumah yang ditinggali Martha Elisabeth Butarbutar dalam keadaan terbuka. Karena tak biasanya, kerabat korban kemudian menyuruh anaknya untuk pergi melihat kondisi Martha Elisabeth Butarbutar.

Sesampainya di rumah korban, anak kerabatnya itu temukan korban dalam kondisi telentang bersimbah darah di ruang tengah. Saat ditemukan, kedua kaki dan tangan korban dalam posisi terbuka lebar. Bahkan, pakaian korban tersingkap lebar, hingga menampakkan pakaian dalam yang digunakan Martha Elisabeth Butarbutar.

Karena melihat korban bersimbah darah, saksi kemudian berlari memanggil ayahnya. Saat itu juga kerabat korban datang dan mengabari warga.

Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi kejadian, petugas menemukan jejak kaki yang diduga milik pelaku. Jejak kaki itu ada di dalam rumah yang dihuni Martha Elisabeth Butarbutar. Selain di dalam rumah, ada juga jejak kaki di areal perswahan. Kebetulan, rumah yang dihuni Martha Elisabeth Butarbutar ini ada di antara persawahan. “Kami masih melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan saksi-saksi,” kata Nelson.

Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan puluhan luka tikam di tubuh korban.

Ada 24 luka tikam yang cukup serius pada area vital. Menurut Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir, ke 24 luka tikam itu berada di areal kepala hingga tubuh.

Adapun rinciannya 5 luka tusuk di bagian perut, 2 di bagian payudara, 1 di bagian ketiak, 1 lengan kiri, 1 di persendian lengan bahu, 1 di bagian sayap punggung.

Kemudian, 2 luka tikam pada lengan kiri luar, 1 pada pergelangan tangan kiri, 1 punggung kiri, 1 punggung tengah, 1 punggung tengah bawah, 1 bagian leher belakang.

Lalu, 1 luka tikam pada bagian rahang kiri, 2 di bagian pipih cekat daun telinga, 1 di bagian atas telinga kiri, 1 di bagian kepala pada dahi kiri, dan 1 di bagian pergelangan tangan kanan. “Untuk dugaan rudapaksa dalam kejadian ini, kami masih menunggu hasil laboratorium rumah sakit di Siantar,” kata Bungaran.

Nanni boru Sitorus, Kepala Dusun I, Desa Lumban Lobu, Bonatulunasi mengatakan, Martha Elisabeth Butarbutar selama ini mengajar di SD Negeri 173599 Lumban Lobu. Martha Elisabeth Butarbutar dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak bicara. “Korban ini sebenarnya orangnya ramah. Cuma dia agak sedikit pendiam,” kata Nanni.

Dia mengatakan, dirinya pun kaget ketika mendapat kabar Martha Elisabeth Butarbutar tewas dibunuh. Sardin Sitorus, warga yang juga masih punya hubungan kekerabatan dengan Martha Elisabeth Butarbutar mengatakan, Guru SD di Toba Dibantai Hingga Tewas ini adalah anak seorang polisi.

Namun, orangtua Martha Elisabeth Butarbutar sudah pensiun dan sedang sakit-sakitan. Rumah orangtua Martha Elisabeth Butarbutar diketahui berada di Kota Medan. “Orangtuanya kalau enggak salah sudah pensiun dan sekarang sedang sakit,” kata Sardin.

Dia mengatakan, rumah yang ditempati Martha Elisabeth Butarbutar adalah milik keluarga korban. Namun begitu, Martha Elisabeth Butarbutar diketahui tengah membangun rumah. “Sejak dua bulan lalu lah pembangunan rumahnya dimulai,” kata Sardin.

Adapun rumah baru itu, masih berada di Dusun I, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi, Kabupaten Toba. Sardin pun berharap agar pembunuh Martha Elisabeth Butarbutar bisa ditangkap dan ditindak tegas karena terlalu sadis. (mag-7/bbs/azw)

TOBA, SUMUTPOS.CO – Martha Elisabeth Butarbutar, guru sekolah dasar (SD) tewas dibunuh di kediamannya dalam kondisi mengenaskan. Ditemukan, 24 luka tusuk di tubuh guru SD yang ditemukan tewas tersebut. Diduga polisi menemukan jejak kaki pelaku pembunuhan guru SD di lokasi kejadian.

TEWAS: Korban, Martha Elisabeth Butarbutar ditemukan tewas di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara

Pihak kepolisian mengaku masih mendalami dan memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar rumah korban, di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Menurut keterangan Regen Sitorus, warga yang ada di lokasi kejadian, jenazah Martha Elisabeth Butarbutar pertama kali ditemukan oleh kerabatnya.

Pada Senin (24/5) pagi kemarin, kerabat korban yang tinggal di kilang padi, persisnya beberapa meter dari rumah korban melihat pintu rumah yang ditinggali Martha Elisabeth Butarbutar dalam keadaan terbuka. Karena tak biasanya, kerabat korban kemudian menyuruh anaknya untuk pergi melihat kondisi Martha Elisabeth Butarbutar.

Sesampainya di rumah korban, anak kerabatnya itu temukan korban dalam kondisi telentang bersimbah darah di ruang tengah. Saat ditemukan, kedua kaki dan tangan korban dalam posisi terbuka lebar. Bahkan, pakaian korban tersingkap lebar, hingga menampakkan pakaian dalam yang digunakan Martha Elisabeth Butarbutar.

Karena melihat korban bersimbah darah, saksi kemudian berlari memanggil ayahnya. Saat itu juga kerabat korban datang dan mengabari warga.

Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi kejadian, petugas menemukan jejak kaki yang diduga milik pelaku. Jejak kaki itu ada di dalam rumah yang dihuni Martha Elisabeth Butarbutar. Selain di dalam rumah, ada juga jejak kaki di areal perswahan. Kebetulan, rumah yang dihuni Martha Elisabeth Butarbutar ini ada di antara persawahan. “Kami masih melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan saksi-saksi,” kata Nelson.

Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan puluhan luka tikam di tubuh korban.

Ada 24 luka tikam yang cukup serius pada area vital. Menurut Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir, ke 24 luka tikam itu berada di areal kepala hingga tubuh.

Adapun rinciannya 5 luka tusuk di bagian perut, 2 di bagian payudara, 1 di bagian ketiak, 1 lengan kiri, 1 di persendian lengan bahu, 1 di bagian sayap punggung.

Kemudian, 2 luka tikam pada lengan kiri luar, 1 pada pergelangan tangan kiri, 1 punggung kiri, 1 punggung tengah, 1 punggung tengah bawah, 1 bagian leher belakang.

Lalu, 1 luka tikam pada bagian rahang kiri, 2 di bagian pipih cekat daun telinga, 1 di bagian atas telinga kiri, 1 di bagian kepala pada dahi kiri, dan 1 di bagian pergelangan tangan kanan. “Untuk dugaan rudapaksa dalam kejadian ini, kami masih menunggu hasil laboratorium rumah sakit di Siantar,” kata Bungaran.

Nanni boru Sitorus, Kepala Dusun I, Desa Lumban Lobu, Bonatulunasi mengatakan, Martha Elisabeth Butarbutar selama ini mengajar di SD Negeri 173599 Lumban Lobu. Martha Elisabeth Butarbutar dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak bicara. “Korban ini sebenarnya orangnya ramah. Cuma dia agak sedikit pendiam,” kata Nanni.

Dia mengatakan, dirinya pun kaget ketika mendapat kabar Martha Elisabeth Butarbutar tewas dibunuh. Sardin Sitorus, warga yang juga masih punya hubungan kekerabatan dengan Martha Elisabeth Butarbutar mengatakan, Guru SD di Toba Dibantai Hingga Tewas ini adalah anak seorang polisi.

Namun, orangtua Martha Elisabeth Butarbutar sudah pensiun dan sedang sakit-sakitan. Rumah orangtua Martha Elisabeth Butarbutar diketahui berada di Kota Medan. “Orangtuanya kalau enggak salah sudah pensiun dan sekarang sedang sakit,” kata Sardin.

Dia mengatakan, rumah yang ditempati Martha Elisabeth Butarbutar adalah milik keluarga korban. Namun begitu, Martha Elisabeth Butarbutar diketahui tengah membangun rumah. “Sejak dua bulan lalu lah pembangunan rumahnya dimulai,” kata Sardin.

Adapun rumah baru itu, masih berada di Dusun I, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi, Kabupaten Toba. Sardin pun berharap agar pembunuh Martha Elisabeth Butarbutar bisa ditangkap dan ditindak tegas karena terlalu sadis. (mag-7/bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/