26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pembatasan BBM Picu Kenaikan Harga Barang

TDL Pun Ikut Naik

JAKARTA- DBS Research menyatakan implemantasi dua kebijakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan pembatasan BBM di April 2012 mendatang akan memicu kenaikan harga barang (consumer price indeks).

Menurut Ekonom di DBS Research Group Singapura, Eugene Leow, saat kenaikan harga BBM di 2008, terjadi pengaruh terhadap kenaikan inflasi non inti 1,2%. Dan sekarang, hal yang sama bisa terjadi. Khususnya adanya kenaikan harga dikisaran 15 persen.

“Angka ini yang kemungkinan akan menjadi batasan pemerintah dalam menetapkan kenaikan harga,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (15/1)
Ia menambahkan, pemerintah juga berpeluang menaikan harga BBM saat ada kenaikan tajam pada harga minyak dunia atau jika rencana pembatasan BBM bersubsidi ternyata mengalami kesulitan dalam eksekusinya.

Bagi DBS, kedua langkah pemerintah ini diambil karena melihat perlambatan ekonomi yang terjadi di dunia. Selain juga juga ada keraguan apakah kenaikan harga listrik dan BBM tersebut, akan berdampak buruk terhadap pasar domestik.  “Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah keraguan apakah pembatasan BBM bersubsidi akan dapat diimplementasikan dengan mudah,” tuturnya.

Ia menegaskan, harga barang diperkirakan tetap stabil, kecuali terdapat perubahan kebijakan. Harga akan turun pada triwulan I-2012, dan akan meningkat secara perlahan sampai ke level 5 persen di akhir tahun.

Pihaknya memprediksi, tingkat inflasi rata-rata akan menyentuh 4,5 persen. “Dari perspektif kredit, pertumbuhan utang telah stabil di kisaran 1,9 persen (MoM, sa) di sebelas bulan pertama tahun 2011, jauh dari ekses pertumbuhan sebesar 3 persen yang terjadi pada akhir tahun 2007 dan 2008,” katanya.
“Pertumbuhan kredit yang moderat dari proyeksi 25% di tahun 2011, diprediksikan akan terjadi ditengah tekanan faktor ekternal yang lebih besar. Hal ini akan berakibat pada tekanan inflasi yang lebih ringan,” imbuhnya. (net/jpnn)

TDL Pun Ikut Naik

JAKARTA- DBS Research menyatakan implemantasi dua kebijakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan pembatasan BBM di April 2012 mendatang akan memicu kenaikan harga barang (consumer price indeks).

Menurut Ekonom di DBS Research Group Singapura, Eugene Leow, saat kenaikan harga BBM di 2008, terjadi pengaruh terhadap kenaikan inflasi non inti 1,2%. Dan sekarang, hal yang sama bisa terjadi. Khususnya adanya kenaikan harga dikisaran 15 persen.

“Angka ini yang kemungkinan akan menjadi batasan pemerintah dalam menetapkan kenaikan harga,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (15/1)
Ia menambahkan, pemerintah juga berpeluang menaikan harga BBM saat ada kenaikan tajam pada harga minyak dunia atau jika rencana pembatasan BBM bersubsidi ternyata mengalami kesulitan dalam eksekusinya.

Bagi DBS, kedua langkah pemerintah ini diambil karena melihat perlambatan ekonomi yang terjadi di dunia. Selain juga juga ada keraguan apakah kenaikan harga listrik dan BBM tersebut, akan berdampak buruk terhadap pasar domestik.  “Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah keraguan apakah pembatasan BBM bersubsidi akan dapat diimplementasikan dengan mudah,” tuturnya.

Ia menegaskan, harga barang diperkirakan tetap stabil, kecuali terdapat perubahan kebijakan. Harga akan turun pada triwulan I-2012, dan akan meningkat secara perlahan sampai ke level 5 persen di akhir tahun.

Pihaknya memprediksi, tingkat inflasi rata-rata akan menyentuh 4,5 persen. “Dari perspektif kredit, pertumbuhan utang telah stabil di kisaran 1,9 persen (MoM, sa) di sebelas bulan pertama tahun 2011, jauh dari ekses pertumbuhan sebesar 3 persen yang terjadi pada akhir tahun 2007 dan 2008,” katanya.
“Pertumbuhan kredit yang moderat dari proyeksi 25% di tahun 2011, diprediksikan akan terjadi ditengah tekanan faktor ekternal yang lebih besar. Hal ini akan berakibat pada tekanan inflasi yang lebih ringan,” imbuhnya. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/